Tag: BANJIR

  • 3 Rumah Warga di Menggala Terendam Banjir

    3 Rumah Warga di Menggala Terendam Banjir

    Menggala (Lampost.co) — Sebanyak tiga rumah warga di Lingkungan Bugis, Kelurahan Menggala Kota, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulangbawang terendam banjir, akibat luapan Sungai Way Tulangbawang.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulangbawang, Kannedy, mengatakan bencana alam yang merendam rumah warga itu sudah berlangsung selama tiga hari.

    “Informasinya sudah ada tiga rumah yang terendam dan sudah berlangsung selama tiga hari ini,” kata Kannedy, Senin, 26 Februari 2024.

    Ia menjelaskan, debit air Sungay Way Tulangbawang saat ini tengah meluap akibat kiriman dari hulu dan daerah setempat diguyur hujan lebat beberapa hari terakhir.

    “Status sungai saat ini siaga darurat banjir,” ujarnya.

    Sementara itu, Banjir yang melanda Bandar Lampung pada Sabtu, 24 Februari 2023 mengakibatkan dua tanggul dan tiga rumah warga jebol. Tanggul yang jebol memperparah banjir di beberapa kelurahan.

    Camat Rajabasa, Hendry Satria Jaya, mengatakan dua tanggul penahan air yang jebol berada di Kelurahan Rajabasa Raya, Perumahan Gelora Persada dan Rajabasa Pramuka.

    “Tanggul di Rajabasa Raya Perumahan Gelora Persada itu bukan karena hujan. Tapi karena debit air tinggi itu kiriman. Curah hujan turun tapi karna debit air tinggi jadinya jebol,” katanya, Senin, 26 Februari 2024.

    Sementara untuk tanggul yang berada di Rajabasa Pramuka rusak karena longsor. Namun Hendry mengklaim bahwa petugas telah melakukan perbaikan di tanggul tersebut.

    “Satu lagi di Rajabasa Pramuka cuma longsor tapi udah ada penanganan cepat,” sambungnya.

  • Tim Medis Polresta Bandar Lampung Periksa Kesehatan Korban Banjir   

    Tim Medis Polresta Bandar Lampung Periksa Kesehatan Korban Banjir  

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Polresta Bandar Lampung menerjunkan tim seksi Dokkes membantu pengecekan medis dan bantuan vitamin pasca banjir menerpa Kota Bandar Lampung. Kelurahan Rajabasa dan Kelurahan Kedamaian menjadi fokus lokasi kegiatan
    .
    Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Abdul Waras mengatakan pemeriksaan kesehatan meliputi pengecekan tensi (tekanan darah), konsultasi Kesehatan dan pemberian obat maupun vitamin. “Kita turun langsung, door to door. Kita lakukan pemeriksaan kesehatan sekaligus pemberian obat maupun vitamin,” ujarnya, Senin, 26 Februari 2024.
    .
    Ia menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memastikan secara langsung kondisi kesehatan masyarakat yang terdampak bencana banjir. “Harapannya, ini bisa membantu meringankan beban sesama dan juga bentuk hadirnya Polri untuk masyarakat” ujarnya.
    .
    Pemeriksaan fokus kepada lansia maupun anak anak yang mengalami shock pada dua lokasi tersebut. Sementara itu, masyarakat sekitar yang terdampak bencana alam banjir mengaku senang dan antusias medapatkan pelayanan kesehatan gratis oleh Tim Medis Polresta Bandar Lampung.
  • 2 Tanggul dan 3 Rumah Jebol Pascabanjir di Bandar Lampung

    2 Tanggul dan 3 Rumah Jebol Pascabanjir di Bandar Lampung

    Bandar Lampung (Lampost.co)–Banjir yang melanda Bandar Lampung pada Sabtu, 24 Februari 2023 mengakibatkan dua tanggul dan tiga rumah warga jebol. Tanggul yang jebol memperparah banjir di beberapa kelurahan.

    Camat Rajabasa, Hendry Satria Jaya mengatakan dua tanggul penahan air yang jebol berada di Kelurahan Rajabasa Raya Perumahan Gelora Persada dan Rajabasa Pramuka.

    “Tanggul ada di Rajabasa Raya perumahan Gelora Persada itu bukan karena hujan tapi karena debit air tinggi itu kiriman. Curah hujan turun tapi karna debit air tinggi jadinya jebol,” katanya, Senin, 26 Februari 2024.

    Sementara untuk tanggul yang berada di Rajabasa Pramuka rusak karena longsor. Namun Hendry mengklaim bahwa petugas telah melakukan perbaikan di tanggul tersebut.

    “Satu lagi di Rajabasa Pramuka cuma longsor tapi udah ada penanganan cepat,” sambungnya.

    Menurut Hendry, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bandar Lampung langsung melaksanakan perbaikan tanggul tanggul yang jebol. Namun perbaikan itu baru memasuki tahap satu.

    Ia mengimbau warganya untuk tetap waspada mengingat BMKG menyatakan bahwa wilayah Bandar Lampung masih berpotensi turun hujan malam ini. Tak hanya bagi warganya, ia juga mengimbau warga Hajimena (perbatasan) untuk waspada.

    “Tapi yang perlu kita lakukan saat ini bagaimana membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan saat ini,” ungkapnya.

    Hingga saat ini, lanjut Hendry, masyarakat terdampak banjir masih membutuhkan bantuan. Kebanyakan dari korban membutuhkan bantuan makanan dan pakaian bersih.

    “Makan siangnya dari oleh walikota, terus ada bantuan oleh pihak lain seperti pakaian karena milik mereka sudah basah,” ujarnya.

    Untuk memantau kondisi kesehatan warga terdampak banjir, Pemkot Bandar Lampung juga telah menyiapkan tenaga kesehatan melalui puskesmas di masing-masing wilayah. Tersedia pemeriksaan kesehatan hingga obat-obatan gratis.

    “Dicek kesehatannya dari pagi hingga sore bekerja sama dengan perawat, bidan, dokter bergerak cek secara rutin ke tempat evakuasi,” pungkasnya.

  • Pelaku Usaha Merugi Ratusan Miliar Akibat Banjir

    Pelaku Usaha Merugi Ratusan Miliar Akibat Banjir

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Pelaku usaha ikut terdampak dari anjir yang melanda Kota Tapis Berseri, sebab menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan pelaku usaha.

    Banjir tersebut terjadi karena intensitas hujan yang tinggi ketika sore sampai malam hari, sejak Sabtu, 24 Februari 2024 kemarin.

    Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Lampung, Ahmad Giri Akbar mengatakan berdasarkan pengumpulan data, kerugian akibat banjir ini mencapai Rp197 miliar.

    “Kerugian tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari kerugian fisik hingga dampak terhadap laju ekonomi,” katanya, Senin, 26 Februari 2024.

    Ia menceritakan bangunan rumah, mesin produksi, dan mini pabrik menjadi korban utama banjir, terutama yang berada pada area produksi UMKM.

    Selain itu, kendaraan yang terendam banjir, usaha hewan ternak seperti ikan, barang elektronik, dan alat rumah tangga juga mengalami kerugian yang signifikan.

    Ia juga mengkhawatirkan adanya banjir berdampaknya terhadap laju ekonomi. Terhambatnya perputaran uang selama musibah banjir berlangsung menyebabkan kerugian ekonomi hingga 30 persen.

    Hal ini akan berdampak besar bagi pelaku UMKM yang memerlukan waktu untuk merevitalisasi usahanya.

    HIPMI berkomitmen untuk melakukan inventarisasi secara detail terkait kerugian akibat banjir, khususnya kepada para pelaku usaha.

    Namun, penanganan masalah ini memerlukan kerjasama yang solid antara pemerintah dan masyarakat.

    Pemmkot perlu mengambil langkah yang lebih besar untuk mencegah terulangnya kejadian serupa jika terjadi hujan yang melanda Bandar Lampung.

    “Kerugian akibat banjir ini menegaskan pentingnya upaya pencegahan dan penanganan bencana secara komprehensif demi melindungi masyarakat dan keberlangsungan usaha pada wilayah terdampak” katanya.

  • Warga Temukan Mayat Terbawa Arus saat Banjir

    Warga Temukan Mayat Terbawa Arus saat Banjir

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Warga temukan mayat pria anonim pasca banjir menerjang kota Bandar Lampung, mayat tersebut merupakan sopir truk yang tidak sengaja terbawa hanyut aliran arus banjir.

    Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra menyebutkan identitas korban yang berhasil identifikasi oleh Inafis Polresta Bandar Lampung adalah Wagiran Indun (61) warga Seputih Agung, Lampung Tengah.

    “Kita menggunakan alat khusus dan data yang sama dari Foto serta sidik jari korban yang terekam pada alat tersebut,” katanya, Senin, 26 Februari 2024.

    Korban sebelumnya terlihat mengunakan gelang rantai dari stainless pada tangan sebelah kiri dan memakai batu cincin. Menurutnya korban terbawa arus saat hujan deras kemarin.

    “Tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik (terbunuh) hanya ada goresan terkena benda keras,”katanya.

    Anggota pun mendatangi Mobil Truk Fuso Nopol Z 9099 M yang terparkir dan dalam keadaan terkunci yang ada pada pinggir Jalan Soekarno Hatta, Ketapang, Panjang.

    Setelah jalani pemeriksaan TKP ternyata ada gorong-gorong tempat korban terseret arus yang mana korban sedang ada dekat aliran saat arus air sangat deras.

    Disisi lain, warga sekitar, M. Abdul mengatakan pria tersebut saat hujan deras berada pada gorong-gorong sedang buang air kecil. Saat intensitas hujan tinggi dia masih berada pada gorong-gorong.

    “Pas ujan deras kemarin masih berada dekat gorong-gorong seperti buang air besar, saya langsung pergi gak tau lagi kelanjutan,” katanya.

  • Mitigasi Bencana dengan Normalisasi Sungai dan Pembuatan Tanggul

    Mitigasi Bencana dengan Normalisasi Sungai dan Pembuatan Tanggul

    Kotaagung (Lampost.co) — Mitigasi bencana jadi salah satu upaya pemerintah Kabupaten Tanggamus melakukan normalisasi dan pembuatan tanggul pada sejumlah sungai.

    Adapun langkah tersebut guna mengantisipasi bencana pada beberapa daerah yang rawan banjir. Upaya ini telah pihaknya lakukan sejak awal tahun 2024 lalu.

    Kabid kesiapsiagaan BPBD Tanggamus, Hendarman Wahid, mengatakan normalisasi dan pembuatan tanggul sungai merupakan salah satu langkah mitigasi bencana.

    Sebab, kata dia, banjir yang terjadi Kabupaten Tanggamus akibat luapan air sungai saat hujan deras.

    “Saat ini yang telah selesai yaitu Kecamatan Pematangsawa, Semaka, Wonosobo, Kotaagung Barat, dan Cukuh Balak,” kata dia, Senin, 26 Februari 2024.

    Ia menuturkan, normalisasi aliran sungai dan tanggul merupakan daerah yang sebelumnya terjadi banjir dan longsor pada 30 November 2023 lalu.

    Sebab sungai tersebut telah mengalami pendangkalan akibat tumpukan material banjir dan longsor.

    “Ada tiga sungai Kecamatan Pematangsawa yang telah normalisasi dan tanggul darurat yaitu, sungai Way Baturaja, Pekon Betung sepanjang 800 Meter, sedangkan Pekon Tanjungan yaitu, sungai Way Kedatuan sepanjang 700 meter dan sungai Way Bernai sepanjang 1250 meter,” ujarnya.

    Kemudian, untuk tujuh lokasi sungai lainnya berada Kecamatan Semaka yakni, sungai Way Tulung Hiddil di Pekon Karang Anyar sepanjang 300 meter.

    Kemudian sungai Way Tebing di Pekon Sukaraja sepanjang 800 meter, sungai Way Tebing di Pekon Sukajaya sepanjang 1000 meter, sungai Way Kacapura, Way Tulung, Way Ligoh, Way Tulung Mangkudu sepanjang 700 meter.

    Selanjutnya, sungai Way Sedayu di Pekon Sedayu sepanjang 200 meter, sungai Way Sipo Pekon Kacapura sepanjang 800 meter, sungai Way Mano, Way Dako, dan Way Binjai Pekon Padawaras sepanjang 900 meter.

    Sedangkan Kecamatan Cukuh Balak yaitu jalur Sungai Way Pertiwi, Pekon Tanjungjati, Tanjungraja, dan Pekon Gedung.

    “Untuk Kecamatan Kotaagung Barat, dan Wonosobo yaitu jalur sungai Way Belu di Pekon Bandar Kejadian dan Banjar Masin,” tandasnya.

  • 2 Hari Banjir, Warga Butuh Bantuan Makanan hingga Pakaian

    2 Hari Banjir, Warga Butuh Bantuan Makanan hingga Pakaian

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Sejumlah daerah di Bandar Lampung terendam banjir dalam dua hari terakhir. Warga terdampak bencana tersebut kini membutuhkan bantuan beragam kebutuhan, seperti makanan dan pakaian.

    Seorang korban banjir di Jalan Ridwan Rais, Kelurahan Kalibalau Kencana, Kecamatan Kedamaian, Nurlailah (67), mengatakan para warga membutuhkan bantuan.

    “Kami sekarang butuh makanan, air minum, air bersih, dan obat-obatan serta pakaian. Sejauh ini sudah ada bantuan nasi bungkus dari warga dan mi instan dari pemerintah,” ujar Nur, Senin, 26 Februari 2024.

    Bantuan itu sangat dibutuhkan warga karena tidak ada barang yang selamat dari terjangan banjir tersebut. “Hari pertama banjir semua barang di rumah terendam dan baru surut pagi. Tapi, malamnya banjir lagi,” kata dia.

    Dia menilai, banjir kali ini cukup parah karena ada tanggul Sungai Kalibalau yang jebol. Sehingga, air cepat masuk ke dalam rumah warga. “Biasanya kalau banjir enggak sampai dua meter, tetapi sekarang ini lebih dari dua meter,” ujarnya.

    BACA JUGA: Ini Sederet Penyebab Bandar Lampung Rawan Banjir

    Ia berharap Pemerintah Kota Bandar Lampung segera memperbaiki tanggul sungai yang jebol agar air kembali meluap ke pemukiman warga. “Kalau enggak cepat perbaikannya, air sungai bakal masuk lagi ke rumah warga,” ujar dia.

    Warga lainnya, Elli (50), berharap ada bantuan makanan, air minum, dan lainnya dari Pemerintah Kota dan Pemprov Lampung. “Kami tidak bisa masak karena kompor pada rusak dan air minum juga nggak ada,” ujar dia.

    Dia mengaku dalam dua hari ini telah menerima bantuan berupa nasi bungkus, tiga mi instan, dan air minum. “Bantuan satu kartu keluarga (KK) satu orang. Sedangkan satu KK itu ada dua sampai tiga orang,” katanya.

    Dia berharap Pemkot dapat menanggulangi sungai agar rumah warga tidak lagi terendam banjir. “Semoga pemerintah ada solusinya dalam mengatasi banjir. Dalam setahun banjir di sini bisa 10 kali, tapi yang lebih parah sampai dua meter baru kali ini,” kata dia.

  • Lahan Padi di Natar Banjir Pertama Kali Setalah Puluhan Tahun

    Lahan Padi di Natar Banjir Pertama Kali Setalah Puluhan Tahun

    Kalianda (Lampost.co)–Lahan padi milik Haryono, petani di Dusun Simbaringin, Desa Sidosari, Lampung Selatan terendam banjir pada Sabtu, 24 Februari 2024. Ia mengaku banjir kali ini menjadi yang pertama, setalah puluhan tahun menanam padi.

    Haryono mengatakan bahwa lahan tanaman padi yang terendam banjir luasnya sekitar 4.000 meter persegi. Ia mengaku khawatir dengan kondisi lahannya, karena usia tanam padi saat ini masih cukup muda.

    “Baru tanam sebulan yang lalu, kemarin juga baru dicabutin rumputnya supaya sehat. Malah hari ini hujan deras dan banjir di sawah. Ini baru pertama,” kata dia, Senin, 26 Februari 2024.

    Berdasarkan pengalamannya bertani sekitar 40 tahun lebih, banjir tidak pernah menggenangi lahan sawahnya meski hujan turun dengan intensitas tinggi. Banjir yang melanda lahan sawahnya kemarin, menjadi yang pertama kali dalam sejarah.

    “Dulu mau hujan sehari semalam juga nggak ada banjir, sekarang hujan sebentar malah banjir. Nggak tahu ini salahnya di mana, apa mungkin air kiriman dari kali (sungai) di atas atau apa juga nggak paham,” kata dia.

    Atas peristiwa tersebut, Haryono mengaku harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menguras air dari lahan padi yang banjir. Ia harus membayar jasa pekerja harian untuk membuat beberapa aliran, agar air di sawahnya dapat mengalir ke sungai terdekat.

    “Kalau menggenang terus ya busuk nanti padinya. Sudah harga beras mahal sekarang, ditambah gagal panen karna kebanjiran lahannya. Kasian masyarakat ini, harus ada solusi lah dari pemerintah,” kata dia.

    Haryono berharap pemerintah segera mengambil kebijakan yang tepat untuk segera menangani masalah banjir. Jika tidak, maka kejadian serupa akan selalu terulang dan merugikan banyak pihak.

    “Kalau nonton TV itu banjir di Rajabasa karena tanggul jebol. Ya mungkin itu salah satu penyebab banjir sampai di Simbaringin. Karen kan memang perbatasan Bandar Lampung dan Lampung Selatan di sini,” kata Haryono.

  • Rumah Warga di Jalan Ratu Dibalau Terendam Banjir

    Rumah Warga di Jalan Ratu Dibalau Terendam Banjir

    Bandar Lampung (Lampost.co): Rumah warga di Jalan Ratudibalau, Kecamatan Tanjungsenang, Bandar Lampung terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kota Tapis Berseri, Minggu, 25 Februari 2024, sore. Banjir sekitar selutut orang dewasa itu, karena gorong-gorong yang ada tidak mampu menampung debit air hujan.

    Berdasarkan pantauan Lampost.co, rumah yang ada di Jalan Raja Tihang hingga sejauh 500 meter sampai ke Polsek Tanjungsenang terendam banjir. Sebagian pengendara motor memaksakan diri untuk menerobos jalan yang sedang tergenang air tersebut.

    Warga sekitar, Riduan mengatakan, sejak sore hujan yang terus mengguyur Bandar Lampung mengakibatkan banjir sampai masuk ke rumah warga.

    Banjir itu terjadi karena gorong-gorong yang ada di pinggir Jalan Ratudibalau tidak berfungsi dengan baik atau tidak dapat mengalir. “Ini mungkin ada sumbatan atau apa,sehingga melebar sampai ke rumah warga,” katanya.

    Tak hanya itu, banjir pun sampai ke ujung gang-gang rumah warga, hingga pengendara sepeda motot sulit melintas. Sehingga beberapa sepeda motor lebih memilih untuk bertahan dan tidak menerobos.

    “Ada yang coba menerobos, kalau sini paling se atas mata kaki dikit. Kalau di ujung itu sampai selutut, karena dataran rendah atau tempat peristirahatan terakhir air,” katanya.

    Sebelumnya, pada Sabtu, 24 Februari 2024, enam kecamatan di Kota Bandar Lampung mengalami dampak fisik dan materil oleh banjir bandang.

    Enam Kecamatan

    Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana menyebut enam kecamatan yang terdampak banjir. Antara lain, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Kedaton, Rajabasa, Kedamaian, Way Halim, dan Bumiwaras.

    “Ada enam. Namun, tidak semua kelurahan yang terdampak dan semua RT yang terdampak,” kata Eva Dwiana, Minggu, 25 Februari 2024.

    Eva menyebut langkah terdekat Pemkot Bandar Lampung akan membangun tanggul dan memperbaiki rumah-rumah yang rusak dampak dari banjir. “Kita masih menyusuri dan pendataan masih berjalan terus,” ungkapnya.
    Selain itu, pihaknya akan menyalurkan sejumlah bantuan untuk warga yang terdampak, mulai dari bantuan beras dan biaya perbaikan rumah yang hancur karena banjir. Warga yang rumahnya rusak parah, hanyut dan bangunan warga yang jebol akam mendapatkan bantuan uang.
    Ikuti juga berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.
  • 6 Kecamatan Bandar Lampung Terendam Banjir

    6 Kecamatan Bandar Lampung Terendam Banjir

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Sebanyak 6 (enam) Kecamatan Kota Bandar Lampung mengalami dampak fisik dan materil oleh banjir bandang yang menggenang Kota Tapis Berseri, Sabtu malam, 24 Februari 2024.
    .
    Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana menyebut enam kecamatan yang terdampak banjir antara lain Kecamatan Tanjungkarang Bara, Kedaton, Rajabasa, Kedamaian, Way Halim, dan Bumi Waras.
    .
    “Ada enam. Namun, tidak semua kelurahan yang terdampak dan semua RT yang terdampak,” kata Eva Dwiana, Minggu, 25 Februari 2024.
    .
    Baca Juga :
    .
    Ia menyebut langkah terdekat Pemkot Bandar Lampung akan membangun tanggul dan memperbaiki rumah-rumah yang rusak dampak dari banjir. “Kita masih menyusuri dan pendataan masih berjalan terus,” ungkapnya.
    .
    Selain itu, pihaknya akan menyalurkan sejumlah bantuan untuk warga yang terdampak, mulai dari bantuan beras dan biaya perbaikan rumah yang hancur karena banjir. Warga yang rumahnya rusak parah, hanyut dan bangunan warga yang jebol akam mendapatkan bantuan uang.
    .
    “Untuk besarannya variatif, tadi ada yang Rp20 juta untuk rumah yang temboknya jebol. Jadi bantuan bergantung kondisi rumah,” terangnya.
    .
    Baca Juga :
    .
    Eva juga menambahkan 31 Puskesmas bakal membantu warga enam kecamatan yang terdampak banjir. “Harapannya, Puskesmas melakukan pengecekan kesehatannya semua masyarakat,” pungkasnya.
    .
    Dokumen Penting
    .
    Pemerintah Kota Bandar Lampung berjanji memperbaiki dokumen-dokumen penting miliki warga yang rusak akibat terendam banjir. Eva Dwiana menjamin warga yang terdampak bisa langsung memperbaiki dokumennya.
    .
    Eva mengatakan dokumen-dokumen warga uanh yang rusak bervariasi, seperti dokumen  Kartu Keluarga (KK), KTP dan juga ijazah. “Nanti Dinas Pendidikan dan Disdukcapil untuk jemput bola melalui kecamatan dan RT,” kata Eva.
    .
    Baca Juga :
    .
    Ia menyebut banyak warga yang mengeluhkan dokumen-dokumen penting mereka seperti  KTP, KK, dan ijazah hilang dan rusak. Berlandaskan hal itu ia langsung meminta Dinas Pendidikan agar membantu warga Bandar Lampung yang terdampak banjir.
    .
    “Kita juga akan komunikasi dengan Universitas Lampung (Unila) dan UIN Raden Intan, dan universitas lainnya, untuk bantu memperbaiki ijazah yang rusak,” jelasnya.