Tag: Berita Ekbis

  • Junanto Herdiawan Resmi Jabat Kepala Perwakilan BI Lampung

    Bandar Lampung — Junanto Herdiawan resmi sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, menggantikan Budiyono yang kini sebagai Kepala Departemen Pengelolaan Aset Perkantoran Bank Indonesia.sasa

    Ia harapkan seluruh kerja bersama, sinergi, dan kolaborasi yang sudah terbangun bisa berkelanjutan bersama Kepala Perwakilan BI Lampung yang baru.

    Baca juga : BI Ingatkan Perbankan Lampung Jaga Ketersediaan Uang di ATM

    “Kami juga sampaikan apresiasi atas capaian kinerja unggul Provinsi Lampung dalam bidang ketahanan pangan, pengendalian inflasi, pengembangan ekonomi, serta sistem pembayaran,” ujar Doni Primanto Joewono, Jumat, 22 Maret 2024.

    Doni Primanto Joewono berharap agar Bank Indonesia Provinsi Lampung terus memperkuat peran advisory kepada stakeholders di daerah.

    Baca juga : 35 Aset Bank Tripanca akan Dilelang

    “Kinerja unggul Provinsi Lampung ini perlu jelas keberlanjutannya. Selain sinergi dan kolaborasi,” katanya.

    Kepala Perwakilan BI Lampung yang baru harus memperkuat fungsi advisory kepada Pemerintah Daerah Provinsi Lampung dengan berbagai inovasi.

    Doni juga berpesan agar Bank Indonesia Provinsi Lampung terus lakukan upaya intensif dalam menjaga stabilitas harga, mendukung pengembangan UMKM dan ekonomi keuangan syariah.

    Selain itu memperluas digitalisasi sistem pembayaran, dan mengedepankan prinsip KIS (konsistensi, inovasi, dan sinergi) dalam pengelolaan uang rupiah.

    Sementara itu, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengajak kepala perwakilan BI yang baru untuk melanjutkan kemitraan yang konstruktif dan produktif.

    “Sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Lampung dan Bank Indonesia telah terjalin dengan sangat baik,” kata dia.

    Melalui inovasi program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

    “Selain itu membawa Provinsi Lampung, Kota Metro, dan Kabupaten Mesuji sebagai nomine Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terbaik pada TPID Award 2023,” katanya.

    Kuatnya komitmen, kolaborasi, dan sinergitas antara Provinsi Lampung dan Bank Indonesia dengan berbagai capaian kinerja ekonomi Provinsi Lampung.

    “Bersamaan dengan pembangunan berkualitas dan terjaganya kesejahteraan ekonomi masyarakat,” jelas dia.

    Menurutnya pemulihan ekonomi Lampung berlangsung konsisten, tumbuh akseleratif 4,55% (yoy) pada tahun 2023, inflasi juga berhasil kita jaga pada sasarannya.

    “Mulai hari ini, kami harapkan advisory dan kontribusi nyata dari Pak Junanto, melanjutkan yang telah dilakukan Pak Budiyono,” lanjut Arinal.

    Pergantian kepemimpinan merupakan tour of duty bagi pimpinan Bank Indonesia untuk memperkuat pelaksanaan tugas Bank Indonesia berbagai aspek.

  • Pemkab Lambar Gelar Gerakan Pangan Murah Stabilkan Harga

    Liwa (Lampost.co) — Pemkab Lampung Barat kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) guna stabilkan ketersediaan dan harga bahan pangan pokok sekaligus strategi membangun kekuatan ekonomi masyarakat dalam menghadapi resesi.

    GPM kali berlangsung Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) yang. Antrian masyarakat kecamatan Bandar Negeri Suoh untuk mendapatkan harga murah itu terlihat antusias.

    Penjabat Bupati Lampung Barat, Nukman menyampaikan kegiatan GPM oleh Pemkab Lambar melalui Dinas Ketahanan Pangan bekerja sama dengan Bulog.

    Baca juga : Bulog Lamsel Buka Toko Bahan Pokok di Dekranasda

    Adapun bahan pokok yang tersedia yaitu beras sebanyak 8 ton, gula pasir 250 Kg, 720 botol minyak goreng (1 liter) dan 200 Kg tepung terigu.

    Bahan pangan dapat masyarakat tebus dengan harga Rp54 ribu/kemasan 5kg, gula pasir merk PSM Rp16 ribu/kg, minyak goreng merk risky Rp14 ribu/botol dan terigu merk sania Rp12 ribu/kg.

    Baca juga : Gerakan Pangan Murah di Bandarmataram Diserbu Warga

    Menurutnya, kegiatan GPM ini merupakan wujud komitmen dan perhatian pemerintah untuk membantu serta meringankan beban masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok dengan harga murah namun berkualitas.

    Terlebih memasuki bulan Ramadan, kata Nukman, bahan pokok pangan biasanya mengalami lonjakan harga sehingga beresiko terjadinya inflasi.

    Dampak dari inflasi tersebut tentunya sangat membebani kemampuan keuangan rumah tangga, yang dapat menyebabkan berkurangnya daya beli masyarakat terutama dari kalangan keluarga kurang mampu.

    Karena itu, Pemkab harus bertindak dan bergerak cepat dengan melakukan gerakan pangan murah atau yang dikenal dengan GPM ini sebagai salahsatu solusinya.

    “Kegiatan tersebut agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga yang relatif lebih murah dari harga pasar namun berkualitas,” jelasnya.

    Selain itu, kata Nukman, Pemkab Lambar jadikan salah satu komitmen melalui strategi membangun kekuatan ekonomi masyarakat dalam menghadapi resesi akibat krisis.

    Baik dari aspek produksi, pengelolaan, pemasaran, permodalan dan transaksi keuangan, termasuk penyelenggaraan gerakan pangan murah.

    “Tujuannya adalah untuk menjamin ketersediaan untuk masyarakat, sekaligus sebagai salah satu upaya dalam menstabilkan harga bahan pangan,” kata dia.

  • Mendag Klaim Meski Harga Tinggi, Stok Pangan untuk Ramadan Cukup

    Mendag Klaim Meski Harga Tinggi, Stok Pangan untuk Ramadan Cukup

    Bandar Lampung (Lampost.co): Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengklaim meski harga tinggi, stok pangan di wilayah Lampung mencukupi untuk kebutuhan selama Ramadan 2024. Hal itu ia utarakan saat melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di Pasar Kangkung, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, Jumat (8/3).

    Tiba sekitar pukul 09.10 WIB, Mendag datang dengan beberapa pejabat pemerintah setempat, Pemkot Bandar Lampung dan Pemprov Lampung. Sembari menyapa pedagang yang ada di pasar, Mendag bertanya mengenai perkembangan harga komoditas terutama menjelang bulan suci Ramadan.

    Mulai dari pedagang kebutuhan pokok seperti beras, telur, dan daging. Lalu ke pedagang komoditas pangan seperti bawang, cabai, dan sayuran.

    Mendag Zulkifli Hasan mengatakan menjelang bulan suci Ramadan yang terpenting adalah menjaga stok ketersediaan barang tercukupi. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

    “Antisipasi menjelang Ramadan ini yang terpenting adalah barang cukup. Ya kita lihat stok barangnya ada apa enggak ternyata banyak. Jadi tidak usah khawatir, menjelang Ramadan, daging ayam banyak, telur, beras, cabai, dan bawang banyak,” ujar Zulkifli.

    Kemudian dia juga menyatakan bahwa terjadi stabilitas di beberapa harga kebutuhan dan penurunan harga.

    “Bawang putih harganya termasuk di bawah standar ya Rp36 ribu per kilo. Bawang merah masih murah Rp30 ribu per kilo. Cabai turun Rp58 ribu per kilo. Nah, kalau beras tidak naik, tapi belum turun masih tinggi,” katanya.

    “Sementara kalau telur tadi Rp30 ribu per kilo, kemarin masih sekitar Rp31 ribu – Rp32ribu. Daging ayam agak mahal tadi, kalau satu ekor Rp35 ribu,” sambungnya.

    Menurutnya peningkatan harga beras yang berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) itu akibat tertundanya masa panen. Hal itu akibat dampak dari El Nino tahun lalu.

    “Seharusnya sudah masuk masa panen, namun tertunda waktu panen rayanya,” kata Mendag.

    Stabil di Harga Tinggi

    Sutrisno seorang pedagang di pasar setempat mengatakan, pergerakan harga untuk komoditas cabai saat ini belum ada perubahan. Harga cabai masih berada di harga tinggi menjelang bulan suci Ramadan.

    Tidak hanya cabai, komoditas bawang pun tidak jauh berbeda namun tidak terjadi peningkatan harga yang begitu siginifikan.

    “Kalau cabai merah besar sekarang harganya masih di kisaran Rp68ribu per kg. Cabai rawit juga lumayan tinggi harganya, sekarang Rp70 ribu per kg. Terus bawang putih saat ini harganya Rp35 ribu per kg,” kata Sutrisno.

    Kemudian untuk harga beras, Marli pedagang lainnya mengatakan sampai dengan saat ini harganya masih tetap stabil di kisaran Rp15 ribu hingga Rp17ribu per kg, untuk jenis medium.

    “Beras harganya masih tetap segitu aja ya. Kisaran Rp15 ribu sampai Rp17 ribu per kg. Kalau telur beda-beda, tergantung pedagangnya dapat harga dari kandang berapa,” kata Marli.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.