Tag: BPBD

  • BPBD Catat Ada 87 Rumah dan Fasilitas Publik Rusak Terdampak Gempa Tuban

    Surabaya (Lampost.co)BPBD Jawa Timur mendata ada 87 unit rumah dan infrastruktur mengalami rusak ringan hingga berat akibat gempa magnitudo 6,5 di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.

    “Data sementara ada enam daerah di Jatim yang terdampak akibat gempa kemarin,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Gatot Soebroto, Jumat, 23 Maret 2024.

    Enam daerah itu adalah Kabupaten Gresik, Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Pamekasan, dan Kota Surabaya. Dari enam daerah itu, kerusakan terbanyak dan terparah terjadi di wilayah Gresik, yakni sekitar 14 desa tersebar di empat kecamatan.

    Baca Juga: Gempa Tuban Rusak Ratusan Bangunan Termasuk Rumah Sakit Unair

    “Kerusakan di Pulau Bawean terparah karena memang jaraknya dekat, antara titik koordinat gempa dengan Pulau Bawean sekitar 20-40 kilometer,” katanya.

    Adapun rincian 87 bangunan rumah, infrastruktur dan gedung yang rusak, yakni 51 unit rumah rusak ringan, 13 rusak sedang, 5 unit rumah rusak berat. Lalu dua unit gedung sekolah, empat rumah sakit, lima kantor desa, tiga tempat ibadah, dua kandang ternak, dan masing-masing satu pondok pesantren dan gedung.

    Selain itu, juga ada dua korban mengalami luka ringan akibat tertimpa reruntuhan material saat terjadi gempa. Yaitu Hasi’ah (71), warga Desa Tambak, Kec. Tambak, Kab. Gresik, mengalami luka sobek bagian kepala tertimpa genting roboh. Lalu Mohayaroh (28), warga Tanah Merah Kec. Kenjeran, Kota Surabaya, mengalami luka kaki tertimpa material.

    “BPBD Jatim dan BPBD Kab/Kota yang terdampak saat ini juga sedang melakukan assessment pada wilayah terdampak,” pungkasnya.

    Gempa 6,5 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Jumat, 22 Maret 2024, menimbulkan kerusakan di sejumlah bangunan. termasuk Rumah Sakit Unair Surabaya mengalami kerusakan.

    Pihak rumah sakit harus mengevakuasi 160 pasien ke tempat yang aman. Suasana detik-detik kepanikan pasien terekam dalam video amatir oleh warga.

    Guncangan gempa membuat panik seluruh isi rumah sakit dan 160 pasien harus evakuasi ke halaman rumah sakit.

  • Cuaca Ekstrem jadi Kandala Penanggulangan Pasca Bencana

    Cuaca Ekstrem jadi Kandala Penanggulangan Pasca Bencana

    Gunungsugih (Lampost.co) — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Tengah terus berupaya melakukan penanganan dampak bencana alam yang terjadi.

     

    Mulai dari melakukan rekonstruksi jembatan dan gorong-gorong, hingga penanggulangan banjir yang mengepung kampung cabang Kecamatan Bandarsurabya saat musim penghujan.

     

    Kepala BPBD Lampung Tengah, Makmuri menerangkan bahwa terdapat puluhan titik perbaikan, ada jembatan dan gorong-gorong yang harus perbaikan pasca bencana alam yang melanda kabupaten setempat.

     

    Baca juga : BPBD Lampung Tengah Kekurangan Peralatan dan Anggaran Mitigasi Bencana

     

    Selain itu, melalui APBD sudah teranggarkan biaya untuk pelaksanaan normalisasi kanal, sebagai pencegahan banjir.

     

    “Progres penanganan terhadap infrastruktur yang rusak untuk tahap satu tahun 2024 ada 23 jembatan dan gorong-gorong yang kita perbaiki melalui kegiatan rekontruksi,” kata dia, Rabu, 20 Maret 2024.

     

    Baca juga : BPBD Lampung Dorong Percepatan Realisasi Bantuan Gagal Panen

     

    Sampai saat ini ada yang sudah 90 persen, tatapi ada juga yang baru 10 persen,” kata Makmuri, Rabu, 20 Maret 2024.

     

    Ia menerangkan, rekontruksi persentasinya tidak sama karena kondisi cuaca ektrim masih terjadi pada sejumlah titik perbaikan, dan itu menjadi salah satu kendala dalam pelaksananya.

     

    “Kenapa ada yang sudah 90 persen, dan ada yang masih 10 persen, karena ada beberapa lokasi yang curah hujannya masih tinggi, sehingga pelaksanaan pekerjaan menjadi terhambat,” paparnya.

     

    Pihaknya menjelaskan, untuk penanganan banjir di Kampung Cabang. BPBD setempat sudah melakukan survei, dan akan segera melakukan normalisasi kanal, dan untuk pembiayaannya melalui APBD.

     

    “Untuk banjir Kampung Cabang, kami sudah melakukan survei. Alhamdulillah saat ini Kampung Cabang sendiri dengan keterbatasan anggaran sudah melakukan normalisasi kanal yang ada, walaupun hanya beberapa ruas,” jelasnya.

     

    Namun pekerjaan normalisasi kanal belum dapat terlaksana karena masih menunggu penyelesaian pekerjaan optimasi kawasan rawa dari pemerintah pusat, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura agar tidak tumpang tindih.

     

    “Jadi untuk normalisasi kanal sebagai upaya penanganan kami menunggu kegiatan optimasi rawa selesai, supaya tidak terjadi tumpang tindih kegiatan,” tutupnya.

  • 10 Wilayah di Lampung Siaga Darurat Bencana

    10 Wilayah di Lampung Siaga Darurat Bencana

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung menyebut 10 Kabupaten berstatus siaga darurat bencana. Kepala BPBD Lampung, Rudy Sjawal mengatakan penetapan status siaga darurat pada sejumlah kabupaten/kota tersebut lantaran tingginya potensi bencana hidrometerorologi.

     

    “Siaga darurat ini karena potensi bencana hidrometerorologi terprediksi akan masif terjadi seluruh Indonesia, termasuk Lampung. Saat ini sudah sepuluh kabupaten/kota yang menetapkan siaga darurat,” ujarnya, Minggu, 17 Maret 2024.

     

    Kabupaten itu terinci atas Lampung Selatan, Pesawaran, Tulang Bawang Barat, Tulang Bawang, Lampung Utara, Lampung Tengah, Way Kanan, Tanggamus, Mesuji, dan Lampung Timur.

     

    Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi bencana hidrometerorologi ini terprediksi akan bertahan hingga Mei 2024 mendatang.

     

    Adapun jenis bencana hidrometerorologi yang masif terjadi pada Provinsi Lampung antara lain banjir, puting beliung, dan tanah longsor.

     

    “Kita tahu beberapa bulan terakhir masif terjadi bencana hidrometerorologi. Khususnya banjir dan puting beliung,” kata dia.

     

    Hak Intervensi 

     

    Menurutnya, pasca penetapan status siaga darurat bencana suatu daerah. Maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memiliki hak intervensi atas penanganan bencana yang terjadi.

     

    “Gunanya penetapan siaga darurat ini adalah ketika suatu daerah sudah menetapkan status ini. BNPB bisa masuk memberi bantuan,” jelasnya.

     

    BNPB telah menyalurkan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan guna menunjang penanganan bencana. Bantuan tersebut berupa dana siap pakai untuk kegiatan operasional dan sejumlah dukungan logistik.

     

    “Bantuan ini untuk membantu memantau banjir dan membantu masyarakat. Meskipun belum bisa mengkaver semua masyarakat terdampak, tetapi akan kita usahakan dengan kerja sama bersama elemen-elemen lain,” tuturnya.

     

    Secara rinci, bantuan dari BNPB oleh Provinsi Lampung terdiri atas tenda pengungsian 13 unit, tenda keluarga 28 unit, selimut 1.850 lembar, velbed aluminium 100 unit, dan perahu keselamatan 6 unit.

     

    Lalu matras sebanyak 1.850 lembar, genset 41 unit, perahu viber 2 unit, pompa alcon 4 unit, serta nozzle jet 4 unit.

     

    “Provinsi juga menerima dana siap pakai Rp250 juta, paket sembako 200 paket, biskuit protein 200 pouch, dan hygiene kit 200 paket, juga sabun cair 1.992 botol,” pungkasnya.

  • BPBD dan Dinas Kesehatan Lamteng Diminta Waspada dan Siaga

    BPBD dan Dinas Kesehatan Lamteng Diminta Waspada dan Siaga

    Gunungsugih (Lampost.co) — Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk waspada dan siaga sejak dini. Sebab, pada saat cuaca eksrem seperti sekarang ini potensi bencana alam tidak dapat diprediksi.

    Selain itu, bupati juga meminta Dinas Kesehatan untuk cepat tanggap melakukan penangulangan dan penanganan terkait wabah Demam Berdarah Dengue (DBD)

    “Saya sudah menginstruksikan kepada BPBD untuk mewaspadai sejak dini kemungkinan adanya bencana alam. Sehingga dapat mengantisipasinya sejak awal,” kata Bupati Lampung Tengah, Musa Ahamd, Senin, 26 Februari 2024.

    Bupati Lampung Tengah juga meminta kepada jajaran Dinas Kesehatan turun ke masyarakat dalam upaya antisipasi dan penanganan DBD. “Untuk mengantisipasi masalah wabah penyakit DBD, salah satunya menggerakan program PSN, fogging dan bersama membersihkan lingkungan,” kata di.

    Semetara itu Kepala BPBD Lamteng Makmuri menerangkan bahwa pihaknya siap siaga dan terus melakukan langkah-langkah pencegahan, guna meminimalisasi terjadinya dampak bencana alam.

    “Kami selalu memberikan imbauan kepada masyarakat, agar warga waspada kemungkinan terjadinya hujan lebat serta angin kencang dan petir bencana hidrometeorologi. Kami juga memberikan imbauan supaya masyarakat menebang pohon di sekitar rumah yang membahayakan. Jangan buang sampah sembarangan, pembersihan saluran air,” kata Kepala BPBD Lamteng, Makmuri.

    Di tempat terpisah, Kadiskes Lamteng Lidia Dewi mengatakan pihaknya telah mengeluarkan Surat Edaran Kewasdapa DBD kepada seluruh UPT Puskesmas. Puskesmas haru mengoptimalkan upaya pengendalian kasus agar tidak meningkat.

    Pelaksanaan fogging bukan pilihan utama, pasalnya jika penggunaanya tidak tepat justru akan membahayakan kesehatan masyarakat. ” Hal-hal yang perlu menjadi pertimbangan dan perhatian adalah pengasapan (fogging). Menggunakan insektisida hanya mampu membunuh nyamuk dewasa saja. Jika tidak tepat penggunaannya dapat membahayakan kondisi kesehatan manusia,” kata dia.

    Oleh karena itu, ia  tidak menyarankan fogging secara rutin. Langkah itu bukan strategi utama dalam pencegahan DBD. “Lalu, menghilangkan jentilk nyamuk lebih mudah dan sangat efektif. Nyamuk DBD berkembang biak di air jernih, bukan di air kotor atau yang bersentuhan dengan tanah.”

  • BPBD Bandar Lampung Kerahkan 82 Personel Atasi Banjir

    BPBD Bandar Lampung Kerahkan 82 Personel Atasi Banjir

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung mengerahkan 82 personel guna mengatasi dampak banjir yang terjadi pada sejumlah titik Kota Tapis Berseri.

    “82 anggota BPBD terjun lengkap dengan peralatan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bandar Lampung Wakhidi, Minggu, 25 Februari 2024.

    Ia juga menyebut ihwal penangan pihaknya mendahulukan masyarakat yang terjebak banjir, sehingga ia mengimbau masyarakat harus bersabar.

    “Karena hingga kini anggota kami masih bekerja melakukan evakuasi,” ungkapnya.

    Wakhidi mengeklaim bahwa dampak dari hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak sore hingga menjelang malam menyebabkan beberapa titik sejumlah kecamatan terdampak banjir.

    “Hari ini hujan yang cukup deras dengan durasi yang cukup lama sehingga ada beberapa titik banjir,” kata dia.

    Adapun seperti gang PU ada dua titik, dan ada beberapa warga yang pihak BPBD lakukan evakuasi, kemudian Kecamatan Way Halim ada 3 kepala keluarga yang harus evakuasi.

    “Daerah Kedamaian ada sejumlah titik, Rajabasa ada beberapa titik, itu laporan yang baru kami terima,” jelasnya.

    Ia menyebut bahwa ketinggian banjir pada sejumlah lokasi rata-rata berkisar 1,5 meter ataupun sedada orang dewasa.

    “Gang PU itu lumayan agak tinggi ada sekitar 1,5 meteran, selanjutnya Way Halim lumayan agak dalam sehingga evakuasi warga juga petugas menggunakan perahu,” pungkasnya.

  • Pohon Tumbang di Telukbetung Selatan Timpa 4 Warung

    Pohon Tumbang di Telukbetung Selatan Timpa 4 Warung

    Bandar Lampung (Lampost.co)–Pohon tumbang di Jalan Wortel Mongonsidi, Pasar Tempel, Kelurahan Sumur Putri, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung menimpa empat warung. Peristiwa itu terjadi pada Senin, 12 Februari 2024 sekira pukul 14.00 WIB.

    Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung, Wakhidi mengatakan pohon tumbang itu jenis kedondong hutan berdiameter 60 cm. Karena ukurannya cukup besar, dahan pohon tersebut menimpa bangunan di sekitarnya.

    “Ada 4 warung milik warga yang tertimpa pohon tumbang. Namun tidak ada korban jiwa,” ujarnya kepada Lampost.co saat dikonfirmasi.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Bandar Lampung, Anthoni mengatakan bahwa penyebab pohon tumbang yakni hujan deras disertai angin kencang yang terjadi beberapa hari lalu.

    “Dikarenakan hujan deras dan angin kencang. Sehingga mengakibatkan pohon tumbang dan menimpa warung warga,” ujarnya.

    Untuk mengevakuasi pohn tumbang tersebut, Damkartan Bandar Lampung menerjunkan beberapa personel dan alat penyelamat hingga berkoordinasi dengan camat, lurah dan Ketua RT setempat.

    “Tim TRC-PB BPBD Kota Bandar Lampung sudah melaksanakan vvakuasi pohon tumbang,” kata Anthony.

    Putri

  • Perbaikan Infrastruktur Pasca Bencana di Lampung Tengah Harus Segera Dilakukan

    Perbaikan Infrastruktur Pasca Bencana di Lampung Tengah Harus Segera Dilakukan

    Gunungsugih (Lampost.co)— Ketua DPRD Lampung Tengah, Sunarsono, mendesak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk segera memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat bencana hidrometeorologi pada, Januari 2024.

    Beberapa infrastruktur yang perlu diperbaiki termasuk jembatan ambrol di Kampung Tanjung Anom, gorong-gorong ambrol di Jalan Kabupaten, Gilih Karang Jati dan Wates, serta tanggul embung jebol di Kampung Wirata Agung.

    “Kerusakan infrastruktur ini sudah terprediksi karena kontur tanah yang renggang saat kemarau panjang, dan mudah tergerus saat hujan deras,” jelas Sumarsono, Rabu,7 Februari 2024.

    Ia menambahkan, kerusakan infrastruktur ini diperparah dengan hilangnya bantaran sungai di Lampung Tengah, yang menyebabkan potensi banjir tinggi.

    “Saya minta BPBD segera lakukan perbaikan dengan anggaran BTT yang ada,” tegas Sumarsono.

    Masyarakat diimbau untuk melapor kepada perangkat kampung jika terjadi kerusakan infrastruktur akibat bencana alam. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk berhati-hati dalam menghadapi cuaca ekstrem.

    “Saya harap masyarakat segera melapor jika terdampak bencana, dan berhati-hati saat hujan deras karena berpotensi banjir,” kata Sumarsono.

    Di samping itu, Sunarsono juga mengimbau kewaspadaan terhadap wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang berpotensi merebak di musim hujan. Dinas terkait diminta untuk melakukan pencegahan secara berkelanjutan.

    Nur

  • BPBD Mesuji Mulai Petakan Wilayah Rawan Banjir

    BPBD Mesuji Mulai Petakan Wilayah Rawan Banjir

    Mesuji (Lampost.co) — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mesuji mulai melakukan pemetaan terhadap wilayah yang rawan terkena banjir. Hal itu dilakukan karena Mesuji mulai memasuki musim penghujan, Jumat, 17 November 2023.

    Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Mesuji, Maulana, mengatakan jika setiap kecamatan di Mesuji memiliki desa yang rawan banjir.

    “Ada beberapa desa yang rawan banjir. Untuk di Kecamatan Simpang Pematang misalnya ada Desa Aji Jaya, Margo Makmur, Simpang Pematang, Harapan Jaya juga Simpang Mesuji,” jelas Maulana di kantornya.

    Untuk Kecamatan Panca Jaya, hanya ada Desa Adi Luhur yang dinilai rawan banjir. “Di Kecamatan Tanjung Raya, tentu desa tua seperti Sritanjung dan Tanjung Harapan yang berada di dekat sungai berpotensi banjir. Juga di Kecamatan Mesuji Timur ada lima desa yang rawan banjir,” lanjut Maulana.

    Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk siap menghadapi musim penghujan yang sudah dekat. “Mulailah bersihkan saluran air, jangan membuang sampah ke sungai. Juga kami meminta agar masyarakat ikut memantau terhadap kondisi cuaca yang terjadi saat ini,” imbuhnya.

    Masih kata Maulana, jika pihaknya sudah menyiapkan Tim Reaksi Cepat (TRC) jika sewaktu-waktu bencana banjir terjadi di wilayah Kabupaten Mesuji.

    Ricky Marly

  • BPBD Tanggamus Imbau Waspada Sembilan Kecamatan Teridentifikasi Rawan Bencana

    BPBD Tanggamus Imbau Waspada Sembilan Kecamatan Teridentifikasi Rawan Bencana

    Kotaagung (Lampost.co) — Memasuki musim penghujan, BPBD Kabupaten Tanggamus menghimbau agar masyarakat rutin gotong royong setiap hari Jum’at dengan membersihkan sampah, gorong-gorong, dan saluran drainase.

    Hal terebut dilakukan guna melakukan antisipasi bencana banjir yang mungkin saja terjadi di musim penghujan.

    Kabid Kesiapsiagaan Bencana BPBD Tanggamus, Hendarman Wahid, mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Lampung (BMKG) menganalisis prakiraan curah hujan pada bulan November 2023 sampai dengan puncaknya bulan Januari 2024.

    “Sebagai tindak lanjut informasi tersebut maka kita perlu waspada terhadap potensi bencana meteorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan pohon tumbang yang melanda wilayah Kabupaten Tanggamus,” kata dia, Selasa, 14 November 2023.

    Ia menghimbau dan mengkondisikan warga untuk dapat menyiapkan diri dan lingkungan dalam menghadapi musim hujan dengan selalu memantau kondisi terkini di lapangan serta menyebarluaskan informasi peringatan dini (curah hujan dan potensi risiko wilayah genangan).

    “Meningkatkan Koordinasi dengan Instansi atau lembaga terkait kesiapsiagaan terutama di daerah rentan dan rawan bencana serta melakukan penyiapan tempat evakuasi atau lokasi pengungsian,” ujarnya.

    Selain itu, pihaknya juga telah mempersiapkan personil piket setiap hari. Bahkan, langsung mensiagakan seluruh anggota dalam situasi masuk penghujan atau kondisi ekstrim. Kemudian, mensiagakan alat peralatan.

    “Kami juga melakukan pemantauan ketinggian air lawat CCTV yang masih dalam tahap pengerjaan. Kemudian, sosialisasi dengan mitra PMI Tanggamus tentang simulasi bila terjadi banjir,” jelasnya.

    Hendarman menambahkan, pihaknya telah memetakan daerah rawan bencana di Kabupaten Tanggamus yakni, Kecamatan Semaka, Kecamatan Wonosobo, Kecamatan Kotaagung, Kecamatan Kotaagung Barat, Kotaagung Timur, Kecamatan Limau, Kecamatan Cukuh Balak, Kecamatan Kelumbayan, dan Kecamatan Kelumbayan Barat.

    “Sembilan kecamatan itu diidentifikasi sebagai daerah rawan banjir bandang dan tanah longsor,” katanya.

    Atika Oktaria

     

  • Tiga Kecamatan di Bandar Lampung Rawan Bencana Longsor

    Tiga Kecamatan di Bandar Lampung Rawan Bencana Longsor

    Bandar Lampung (Lampost.co)– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung mencatat tiga kecamatan di Kota Bandar Lampung rawan bencana longsor.

    Kepala BPBD Kota Bandar Lampung, Ahmad Husna, menyebut memasuki musim hujan warga di tiga kecamatan yang bepotensi rawan longsor diminta untuk berwaspada.

    Ketiga kecamatan tersebut yakni Kecamatan Panjang, Kecamatan Sukabumi dan Kecamatan Kemiling.

    “Memasuki musim hujan, terdapat 3 kecamatan di Bandar Lampung yang berpotensi rawan longsor yakni Panjang, Sukabumi dan Kemiling,” kata Husna, Selasa, 14 November 2023.

    Husna menjelasakan alasan ketiga kecamatan tersebut rawan longsor lantaran berada di daerah lereng gunung dan bukit.

    Selain letak daerahnya, tiga kecamatan tersebut memiliki jejak rekam kecamatan rawan longsor di tahun sebelumnya.

    “Berdasarkan data-data kejadian yang terjadi sebelumnya, kami imbau warga di area tersebut ataupun yang berada di lereng gunung dan bukit untuk memperiapkan diri apabila terjadi cuaca yang kurang baik,” jelasnya.

    Tak longsor, pihaknya juga telah memetakan empat kecamatan di Bandar Lampung yang rawan bajir selama musim hujan. Kecamatan tersebut yakni Rajabasa, Kedamaian, Kemiling dan Sukabumi.

    “Terdapat sejumlah kecamatan di Bandar Lampung yang rawan mengalami banjir, pertama Rajabasa, Kedamaian, Kemiling, Sukabumi dan juga daerah pesisir pantai,” pungkasnya.

     

    Nurjanah