Tag: BSI

  • BSI Mudahkan Transaksi Digital Keuangan Masjid  

    Bandar Lampung (Lampost.co)Masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat memainkan peran penting dalam pengelolaan keuangan yang transparan. Dalam upaya untuk meningkatkan transparansi tersebut. Bank Syariah Indonesia (BSI) Lampung memberikan kemudahan transaksi digital bagi pengelolaan keuangan masjid.
    .
    Hal tersebut tersampaikan oleh Funding Transaction Relationship Manager Islamic Ecosystem BSI Lampung, Ogi Marsenal. Ia menjelaskan bahwa digitalisasi telah membantu mempermudah transaksi keuangan masjid. Dengan penggunaan teknologi yang semakin canggih.
    .
    “Dalam beberapa tahun terakhir, pengelolaan keuangan masjid wilayah Lampung telah beralih dari metode konvensional ke digital dengan pesat,” ujar Ogi dalam sebuah acara talkshow bersama BSI dan Masjid Ad-Dua Bandar Lampung Minggu, 31 Maret 2024.
    .
    Salah satu inovasi BSI adalah QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Inovasi itu memungkinkan donasi masuk melalui kode QR. Dengan QRIS, proses pengiriman donasi menjadi lebih mudah dan efisien. Kemudian tanpa biaya admin, serta menghindari risiko uang palsu dan pencurian.
    .
    Selain itu, BSI juga telah mengembangkan aplikasi Takmil.com yang memungkinkan pengurus masjid untuk berkomunikasi terkait keuangan. Kemdudian melihat laporan keuangan, dan menginformasikan kegiatan-kegiatan masjid kepada jemaah secara transparan.
    .
    “Kami juga menyediakan layanan BSI Link untuk memfasilitasi jemaah dalam melakukan berbagai transaksi. Seperti pembayaran listrik dan biaya sekolah, tanpa perlu ke bank atau tempat lain,” tambah Ogi Marsenal.
    .
    Selanjutnya Ogi menyebut, bahwa BSI juga aktif mengadakan pelatihan digitalisasi bagi pengurus masjid Bandar Lampung. Dengan harapan bahwa masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah. Tetapi juga pusat interaksi sosial dan pendidikan.
    .
    Kemudian Ogi juga mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap transaksi digital. Hal itu mengingat adanya oknum yang berpotensi melakukan penyalahgunaan. Oleh karena itu, BSI memberikan fasilitas untuk memverifikasi nomor rekening penerima donasi melalui aplikasinya.
    “Dengan BSI Mobile, kami berkomitmen untuk memberikan layanan yang mudah terakses oleh masyarakat. Tanpa batasan nominal,” katanya.
  • Lomba Dai BSI Bentuk Generasi Muda Berakhlak Unggul

    Bandar Lampung (Lampost.co): Bank Syariah Indonesia (BSI) Lampung menggelar Lomba Dai BSI 2024. Penyelenggaraan lomba di Masjid Ad-dua Bandar Lampung pada Sabtu, 30 Maret 2024.

    Lomba ini terdiri dari dua kelompok usia, yaitu kelompok remaja 15-23 tahun sebanyak 12 orang dan kelompok cilik atau usia 6-14 tahun sebanyak 25 orang.

    Berdasarkan nomor urut antrean, setiap peserta nampak secara bergantian membawakan materi dakwah di hadapan para juri. Perlombaan tersebut pun semakin meriah. Para orang tua nampak antusias untuk hadir langsung memberikan semangat dan dukungan kepada anak-anaknya.

    Selain mencari talenta berbakat, penyelenggaraan Lomba Dai BSI ini juga dalam rangka menghasilkan pendakwah muda dan membentuk generasi muda yang berakhlak unggul.

    “Kegiatan positif semacam ini penting sekali untuk dilakukan. Sehingga menjadi rangsangan bagi anak muda yang punya telenta untuk bisa mengasah diri. Ke depan kita enggak akan kekurangan penerus dai dan daiyah,” ujar Ketua dewan juri Lomba Dai BSI, Rosidi.

    Menurut Rosidi, secara umum seluruh peserta sudah cukup maksimal dalam membawakan materinya. Meski ada beberapa yang masih terlihat gugup, menurutnya itu adalah hal yang wajar.

    Kriteria Lomba

    Rosidi menyebut ada beberapa kriteria yang menjadi penilaian dalam proses penjurian. Antara lain yaitu dari aspek pengusasaan materi, adab, etika, retorika bahasa, pemilihan kata, gesture, dan mimik wajah.

    Dari hasil penilaian itu, Rosidi mengatakan akan mengambil masing-masing tiga nama sebagai pemenang. “Sebetulanya semua bagus. Sebab selisih nilainya enggak terlalu jauh. Tapi hanya kita ambil tiga besar yang terbaik,” katanya.

    Salah satu peserta lomba Dai, Faliza Inesia Revalina Rahman mengaku antusias dan sangat mengapresiasi Lomba Dai BSI.

    Faliza mengaku bukan pertama kali mengikuti lomba dai. Kegiatan serupa juga pernah beberapa kali ia ikuti. Mahasiswi Fisip Unila itu menyebut, kegiatan ini baik untuk menciptakan generasi muda yang unggul, berakhlak, dan berakidah.

    “Semoga acara-acara seperti ini ke depan terus bisa berkembang. Karena ini juga bisa jadi wadah bagi generasi muda untuk belajar,” kata dia.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

  • BSI Berhasil Cetak Kinerja Impresif

    BSI Berhasil Cetak Kinerja Impresif

    Bandar Lampung (Lampost.co) — PT Bank Syariah Indonesia, Tbk (BSI) berhasil menjaga kinerja keuangan tetap tumbuh secara impresif, keberhasilan BSI dalam menjaga kinerja positif itu ditunjukkan dengan pencapaian laba yang tumbuh 33,88% (yoy) menjadi Rp5,70 triliun hingga kuartal IV tahun 2023.

    Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan bahwa kontributor utama penopang kinerja positif BSI di antaranya adalah pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan dana murah yang tumbuh dua digit, respon strategi yang tepat serta model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi.

    “Alhamdulillah, di tengah situasi perekonomian global yang penuh ketidakpastian, BSI kembali membuktikan diri berhasil mencetak kinerja yang sangat baik. Hal ini tidak lepas dari langkah BSI dalam melakukan strategic response yang tepat, adaptif, dan terus berinovasi pada bisnis yang memiliki demand tinggi di market. Juga didukung komitmen kami yang senantiasa melakukan optimalisasi literasi inklusi keuangan syariah di seluruh sektor potensial,” ujar Hery, melalui konferensi pers yang digelar secara virtual, Kamis, 1 Februari 2024.

    Hery mengatakan, business model yang fleksibel dan terkoneksi dengan digital juga memberikan peran strategis dalam mendorong pertumbuhan kinerja. Dengan hal itu BSI mampu mengakses masyarakat di semua segmen, baik masyarakat individu atau ritel, pelaku UMKM, maupun korporat.

    Oleh karena itu menurutnya, hadirnya BSI menjadi Beyond Sharia Banking menjadi hal utama. Di mana perseroan menawarkan produk serta jasa bank yang lebih variatif dengan skema keuangan yang tidak dimiliki oleh bank syariah lainnya.

    “Selain itu, pemerintah juga mendukung regulasi perbankan syariah, sehingga memberikan peluang besar bagi BSI untuk ambil bagian dalam proyek-proyek nasional,” lanjutnya.

    Dari sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan pembiayaan dan penghimpunan DPK memberikan kontribusi yang optimal dibandingkan dengan capaian kinerja tahun lalu.

    Sepanjang 2023, BSI mencatat jumlah pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp240,32 Triliun atau tumbuh 15,70% year on year, dengan kualitas pembiayaan (NPF) gross membaik pada posisi 2,08%. Komposisi pembiayaan yang disalurkan didominasi oleh

    segmen konsumer (54,32%), wholesale (28,09%) dan retail (17,58%).

    Tingginya penyaluran pembiayaan di segmen berkelanjutan juga menunjukkan komitmen dan konsistensi BSI terhadap segmen tersebut.

    Hingga Desember 2023, pembiayaan berkelanjutan di BSI mencapai Rp57,7 triliun yang didominasi sektor UMKM sebesar Rp45,4 triliun, disusul sustainable agriculture Rp4,8 triliun, eco-efficient product Rp5,8 triliun, energi terbarukan Rp1,1 triliun dan proyek eco-green Rp549,6 miliar.

    Adapun penghimpunan DPK BSI hingga Desember 2023 mencapai Rp293,77 triliun, tumbuh 12,35% (yoy). Dari jumlah tersebut, komposisi tabungan yang merupakan dana murah mencapai Rp124,73 triliun atau 40% dari keseluruhan DPK.

    Selain itu, pencapaian kinerja positif BSI 2023 juga didukung oleh naiknya pendapatan berbasis komisi (fee-based income) yang naik 12,08% (yoy) menjadi Rp4,20 triliun.

    Pada 2023, customer based perseroan berkembang menjadi 19,65 juta nasabah dengan pertumbuhan mencapai 5 juta nasabah pasca merger, dan saat ini BSI menjadi bank syariah dengan customer based terbesar di dunia.

    Sejumlah rasio keuangan lainnya juga menunjukkan performa kuat BSI pada 2023. Hal itu tercermin dalam capaian asset yang mencapai Rp354 triliun atau tumbuh 15,67%, return of asset (ROA) sebesar 2,35%, dan return of equity (ROE) mencapai 16,88%, serta didukung oleh rasio pencadangan yang kuat pada posisi 194,35%. Kinerja yang baik juga ditopang oleh efisiensi yang tepat. Terlihat dari BOPO yang dapat ditekan dengan baik pada posisi 71,27% atau membaik dari posisi yang sama di tahun sebelumnya.

    Atika Oktaria