Tag: DESA

  • Realisasi Pemetaan Desa Berbasis Digital Bermasalah di Tanggamus

    Realisasi Pemetaan Desa Berbasis Digital Bermasalah di Tanggamus

    Kotaagung (Lampost.co) – Inspektorat Kabupaten Tanggamus menginstruksikan kepada 100 pekon/desa untuk mengembalikan dana realisasi anggaran pengadaan barang dan jasa Program Pemetaan Desa Berbasis Digital tahun 2023 kepada kas pekon masing-masing.
    .
    Sekrataris Inspektorat Kabupaten Tanggamus, Gustam mengatakan pengembalian dana akibat kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan. Pihaknya telah mengevaluasi terkait mekanisme perencanaan, penganggaran, dan pertanggung jawaban kegiatan.
    .
    “Memang ada catatan-catatan yang harus diperbaiki oleh pekon. Dalam pelaksanan kegiatan pengadaan barang dan jasa pembuatan pemetaan desa berbasis digital tersebut,” kata dia, Selasa, 5 Maret 2024.
    .
    Ia menuturkan, beberapa pekon di Kabupaten Tanggamus menganggarkan pembuatan peta berbasis digital pada realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) Tahun 2023 senilai Rp.30 juta sampai Rp.60 juta setiap Pekon. Dalam pelaksanannya, pemerintah Pekon berkerjasama dengan pihak ketiga atau rekanan yang telah memiliki sertifikasi.
    .
    “Bagi pekon yang telah melaksanakan atau membayarkan. Kita rekomendasikan agar dana tersebut tarik kembali dan setorkan kepada kas pekon. Nantinya, dana tersebut untuk kegiatan lain sesuai mekanisme yang ada,” ujarnya.
    .
    Sekrataris Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Cabang Kabupaten Tanggamus, Amadi mengatakan program pemetaan desa berbasis digital tidak semua pekon. Sebab, realisasi APBDes harus sesuai dengan kebutuhan masing-masing pekon.
    .
    “Program itu dari Pemerintah Kabupaten Tanggamus. Saat sosialisasi memang tidak ada paksaan kepada para kepala pekon (kakon) agar melaksanakan pemetaan desa berbasis digital. Harus sesuikan dengan kemampuan setiap Pekon,” kata dia.
    .
    Kepala Pekon Bulog, Kecamatan Bulog, Tanggamus itu menjelaskan, realisasi APBDes harus sesuai dengan hasil Musdes yang telah tersepakati. Sehingga, program Pemetaan Desa Berbasis Digital program Pemerintah Kabupaten Tanggamus banyak Pekon yang belum mampu menerapkan.
    .
    “Kecamatan Bulog ada beberapa pekon yang melaksanakan program tersebut. Namun, lebih banyak yang tidak. Sebab, anggran APBDes tidak mencukupi,” tandasnya.
  • 5.191 Mahasiswa Unila akan Laksanakan KKN di 688 Desa

    5.191 Mahasiswa Unila akan Laksanakan KKN di 688 Desa

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Universitas Lampung (Unila) melepas sebanyak 5.191 mahasiswa untuk menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode 1 di 688 desa pada Selasa, 2 Januari 2024.

    Sejumlah mahasiswa tersebut nantinya akan melaksankan program kerja (progja) selama 40 hari. Adapun 5.191 mahasiswa tersebut tersebar di enam kabupaten. Rinciannya yakni Kabupaten Lampung Selatan 2.128 mahasiswa, Tanggamus 84 mahasiswa, Pesawaran 62 mahasiswa, Tulangbawang 826 mahasiswa, Mesuji 560 mahasiswa, Waykanan 1.485 mahasiswa, serta sebanyak 56 mahasiswa lainnya merupakan program KKN MBKM.

    Rektor Unila, Lusmeilia Afriani mengatakan bahwa kegiatan KKN sangat penting untuk diikuti mahasiswa. Selain bisa mengimplementasikan ilmunya di masyarakat, KKN juga menurutnya merupakan bentuk keikutsertaan Unila dalam menjalankan tri dharma perguruan tinggi.

    “Kami harap kerja sama ini akan memberikan kontribusi bagi pembangunan Provinsi Lampung,” ujar Lusmeilia saat memberikan sambutan pelepasan mahasiswa KKN di GSG Unila, Selasa, 2 Januari 2024.

    Dirinya juga mengatakan selain menjalankan KKN reguler, pada Juli sampai Agustus nanti Unila bersama dengan perguruan tinggi di Lampung juga akan melaksankan program KKN berjaya. KKN berjaya merupakan program yang diusung oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dengan melibatkan berbagai perguruan tinggi di Lampung untuk bersama-sama membangun desa.

    “Beberapa yang terlibat antara lain Itera, UIN Raden Intan Lampung, Unila, dan UBL. Ini momen bagus bagi mahasiswa untuk pengabdian melalui pengalaman belajar di masyarakat,” kata dia.

    Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi meminta kepada para mahasiswa agar bersungguh-sungguh dan serius dalam menjalankan progja selama KKN.

    Melalui bidang keilmuan yang dimiliki, Arinal berharap mahasiswa mampu menemukan terobosan serta memaksimalkan potensi yang ada di desa tempatnya KKN.

    Ia juga meminta kepada para mahasiswa untuk senantiasa berperilaku baik serta menjaga etika selama KKN. Hal ini menurutnya sebagai cerminan dari individu terpelajar yang segala tindakannya harus jadi cerminan masyarakat. “Bersikaplah yang sopan, sebab perilaku dan etika jadi cerminan dari seorang mahasiswa,” tandasnya.

    Ricky Marly