Tag: game online

  • Siswi SDN 2 Sukabumi Ciptakan Game Edukasi dan Toleransi

    Siswi SDN 2 Sukabumi Ciptakan Game Edukasi dan Toleransi

    Bandar Lampung (Lampost.co)—Fitria siswi kelas 6 SDN 2 Sukabumi, Bandar Lampung berhasil membuat game online dan offline. Berbekal aplikasi Unity3D, dan Construk serta Roblox Studio yang bersifat petualangan, parkour, edukatif yang bernuansa toleransi.

    Di Roblox strudio Fitria berhasil membuat puluhan game online 3D, bahkan sudah berhasil membuat game offline.

    Salah satu game offline yang viral Lorong Toleransi Pancasila yang dapat diunduh di playstore android iOS dan perangkat komputer atau laptop.

    Kini Fitria kembali sukses membuat game tentang promosi Lampung berjudul “Jelajah Lampung Berjaya” yang dapat diinstal di android, iOS dan desktop komputer.

    Di Play Store Android cukup klik Jelajah Lampung Berjaya makan muncul nama gamenya. Bila kesulitan bisa lgsg klik link berikut https://play.google.com/store/apps/details?id=com.FitriaKhasanah.JelajahLampungBerjaya

    Bila perangkat belum suport bisa download manual di link berikut https://s.id/jelajahlampungberjaya

    Selain piawai membuat dan memainkan game, siswi kelas 6 SD itu juga pandai membuat gambar dan kartun animasi 2D dan 3D. Pada bidang olahraga Fitria juga menekuni sepatu roda Aggresif Inline Skate, Freestyle, Speed dan Urban Style. Pada ajang nasional sepatu roda juga beberapa kali meraih juara 1 dari berbagai katagori.

    “Ayah melihat aku sering main game. Lalu menyuruh aku belajar coding biar bakatnya tersalurkan, terus aku mau. Ternyata belajar coding itu enak dan asyik walaupun awalnya agak susah. Awal mula aku buat game itu dari hp, lanjut kursus private,” jelas Fitria.

    Dukung Kreatifitas

    Orang tua Fitria Ken Setiawan mengaku hanya bisa mendukung walaupun tidak banyak tahu dunia coding. Menurutnya saat masih SD ia masih main layang layang,gundu dan mandi di sungai.

    “Kami sebagai orang tua hanya bisa mendoakan dan mendukung hobi dan aktifitas putri kami agar berhasil dalam cita- citanya,” tutup Ken.

  • Menolak Mati Eksistensi Warung Internet 

    Menolak Mati Eksistensi Warung Internet 

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Kehadiran warung internet (warnet) era saat ini semakin pudar. Kehadirannya tidak semasif 15 atau 10 tahun yang lalu.
    .
    Faktor memudar warnet, salah satunya adalah peralihan kepada perangkat mobile, seperti smartphone dan tablet.
    .
    Hal ini menyebabkan penurunan jumlah pengunjung warnet, karena orang-orang lebih memilih untuk mengakses internet secara pribadi melalui perangkat mereka sendiri. Dalam smartphone juga menyediakan berbagai macam permainan yang setara dengan seseorang bermain warnet.
    .
    Chaniago (17) salah pengunjung warnet mengaku memang animo masyarakat bermain warnet sudah menurun, tidak terkecuali bermain game. “Memang makin hari warnet sepi, tapi sensasi main itu beda karena lebih hidup,” katanya, Jumat, 23 Februari 2024.
    .
    Ia menyebut tidak setiap hari bermain warnet, intensitasnya seminggu 2 kali. “Sesuai mood aja main warnet, karena orang rumah ada PC sendirikan. Tapi ya itu warnet itu suasananya rame jadinya seru,” jelasnya.
    .
    Di warnet ia hanya bermain game Point Blank (PB) dengan durasi yang tidak tentu. “Nggak nentu sih main. Kalau kayak sekarang ini saya main 10 jam,” terangnya.
    .
    Operator warnet Empire Z GM, Reni mengatakan animo masyarakat untuk main warnet baik internetan atau bermain game mulai menurun. “Warnet ini udah 12 tahun dan sekarang udah menurun sih yang main,” ungkapnya.
    .
    Namun, khusus pada hari Sabtu warnet terkadang ramai karena memasuki waktu weekend. “Rata-rata yang main itu 17 tahun ke atas yang main warnet. Mereka main Point Blank, Valorant, atau Dota 2,” jelasnya.
    .
    Untuk harga sewa warnet saat ini masih sangat terjangkau, mulai dari Rp 4.000 per jamnya. “Biasanya ada paket malem, kalau rame aja,” pungkasnya.