Bandar Lampung (Lampost.co) – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) mengukuhkan 56 Guru Profesional Batch 2 kategori 1, Selasa, 26 Maret 2024.
Ke- 56 guru profesional tersebut terdiri dari 37 mahasiswa PPG Batch 2 K1 angkatan 2023, 16 retaker angkatan 2018-2019, dan 3 retaker angkatan 2023.
Rektor UIN RIL, Wan Jamaluddin, yang memimpin langsung prosesi pengukuhan dan penyerahan sertifikat pendidik mengucapkan selamat kepada 56 peserta yang lulus. Atas dedikasi, kerja keras, dan semangat yang telah mereka tanamkan.
Ia berharap itu mampu menjadi bekal kuat dalam mengemban amanah sebagai pendidik generasi penerus bangsa.
“Langkah ini bukanlah akhir dari perjalanan. Namun merupakan awal dari perjalanan baru sebagai seorang pendidik,” ujarWan yang merupakan Guru Besar bidang Sejarah Peradaban Islam tersebut.
Rektor menyebut, tingkat kelulusan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) mencapai 100 persen. Hal Ini menjadi salah satu bukti keseriusan kampus UIN RIL menghasilkan tenaga pendidik yang berkualitas.
Menurutnya, program ini sangat strategis dalam rangka mempersiapkan guru-guru berpengalaman dan profesional baik di lingkup sekolah formal, maupun tingkat madrasah.
Ia juga berpesan kepada para guru terus mengembangkan diri, belajar. Serta berkomitmen dalam memberikan yang terbaik bagi pendidikan di Indonesia.
“Saya berharap para bapak/ibu dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai guru dengan penuh dedikasi, integritas, dan cinta kasih,” harapnya.
Cetak Guru Profesional
Sementara itu, Dekan FTK Nirva Diana menyampaikan pengukuhan peserta PPG berasal dari sejumlah kabupaten di Lampung. Lalu Aceh, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Jawa Timur.
Dengan angka kelulusan yang berhasil menyentuh 100 persen ini. Ia berharap ke depan UIN RIL dapat kembali mendapat kepercayaan mencetak guru profesional melalui program PPG.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Ditjen Pendis Kemenag) RI, Rohmat Mulyana Sapdi mengaku turut bangga atas capaian kelulusan ini.
Ia menegaskan para guru yang telah dikukuhkan bertanggung jawab dalam pembentukan siswa-siswa baik di sekolah. Maupun di madrasah terkait ilmu-ilmu keislaman, terutama aqidah dan akhlak.
“Semangat untuk terus mengabdi, dan buktikan dengan profesionalitas,” tuturnya.