Tag: JOKI

  • Bandar Lampung (Lampost.co) — Meski sudah tertangkap basah hendak menjadi joki dalam seleksi CPNS Kejaksaan beberapa waktu lalu, RDS (20) belum juga ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Lampung. Saat ini mahasiswa ITB tersebut masih berstatus saksi dan tidak ditahan.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadilah Astutik mengungkapkan, RDS (20) saat ini masih berstatus saksi. Sehingga yang bersangkutan tidak dilakukan penahanan.

    Ia menjelaskan, hal itu karena yang bersangkutan bersikap kooperatif saat dimintai keterangan oleh tim penyidik. Meski begitu polisi memberlakukan wajib lapor. “Terduga pelaku belum dilakukan penahanan karena kooperatif saat dimintai keterangan oleh penyidik tapi kami kenakan wajib lapor,” ungkapnya, Senin, 27 November 2023.

    Umi menyatakan belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu. Semuanya masih berstatus saksi baik joki ataupun pihak pengguna jasa joki.

    Saat ini polisi juga masih melakukan pengejaran terhadap 5 orang yang diduga bagian dari tim RDS. Menurut Umi, diantara 5 orang lainnya itu juga masih berstatus mahasiswa ITB. “Sampai saat ini kami masih melakukan pengejaran terhadap 5 orang terduga pelaku yang terlibat,” kata dia.

    Polisi telah menaikan proses hukum kasus itu ke tahap penyidikan. Ditreskrimsus Polda Lampung juga telah melakukan gelar perkara untuk pendalaman. Meski begitu, pihaknya belum mau membeberkan hasil gelar perkara tersebut.

    Diberitakan sebelumnya, terduga pelaku joki seleksi CPNS, merupakan mahasiswi di Institut Teknologi Bandung (ITB) asal Bandar Lampung. Dia tertangkap tangan saat hendak masuk ke ruangan tes.

    Tes yang digelar di Graha Achava Join, Rajabasa, Bandar Lampung pada 13 November itu merupakan tahap SKD dalam seleksi CPNS di lingkungan Kejaksaan Lampung.

    RDS mencoba masuk ruangan dengan menggunakan identitas peserta yang telah dimodifikasi. Namun, aksinya gagal saat melakukan face recognition sebelum masuk ruangan tes. Wajah pelaku tidak lolos saat melakukan verifikasi wajah karena tidak sesuai dengan identitas pendaftar.

    Deni Zulniyadi

  • Joki CPNS Kejaksaan di Bandar Lampung Belum Tersangka, Polisi Identifikasi 3 Pelaku Lainnya

    Joki CPNS Kejaksaan di Bandar Lampung Belum Tersangka, Polisi Identifikasi 3 Pelaku Lainnya

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Polda Lampung masih melakukan penyelidikan terkait kasus joki seleksi CPNS Kejaksaan Lampung. Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadilah Astutik mengungkapkan, pelaku tidak beraksi sendiri.

    Ia menjelaskan, dari hasil penyelidikan, terdapat 3 orang lagi yang terlibat dalam aksi itu. Ketiganya tidak berperan sebagai joki, melainkan bertugas melancarkan aksi sang joki.

    Menurutnya, tiga orang tersebut mengetahui ketika joki tepergok di lokasi tes. Sehingga ketiganya langsung melarikan diri. “Dia ini bukan beraksi sendiri, tapi ada 3 orang lagi tapi bukan joki. Kami masih menyelidikinya,” kata dia, Kamis, 16 November 2023.

    Meski begitu, belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Terduga pelaku sendiri saat ini masih berstatus saksi. “Saat ini masih tahap penyelidikan untuk mengetahui lebih dalam terkait kasus ini,” kata dia.

    Dia menjelaskan, terduga pelaku merupakan mahasiswi di Institut Teknologi Bandung (ITB) asal Bandar Lampung. Dia tertangkap tangan saat hendak masuk ke ruangan tes.

    Tes yang digelar di Graha Achava Join, Rajabasa, Bandar Lampung pada 13 November kemarin itu merupakan tahap SKD dalam seleksi CPNS di lingkungan Kejaksaan Lampung.

    RDS mencoba masuk ruangan dengan menggunakan identitas peserta yang telah dimodifikasi. Namun, aksinya gagal saat melakukan face recognition sebelum masuk ruangan tes. Wajah pelaku tidak lolos saat melakukan verifikasi wajah karena tidak sesuai dengan identitas pendaftar.

    Sebelumnya, pelaku berusia 20 tahun tersebut merupakan mahasiswa sementer 3 di Institut Teknologi Bandung (ITB) itu anak seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemprov Lampung. “(Orang tua) yang bersangkutan adalah PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung,” kata Kombes Umi Fadilah Astutik.

    Umi mengatakan bahwa kasus tersebut saat ini ditangani langsung oleh Ditreskrimsus Polda Lampung. Meski begitu, kepolisian belum mau mengungkapkan identitas keluarga terduga pelaku. “Penyelidikan akan dilakukan oleh Ditreskrimsus Polda Lampung,” kata dia.

    Deni Zulniyadi

     

  • Kronologis Terungkapnya Joki CPNS Kejaksaan di Bandar Lampung, Polisi: Pelaku Tidak Bekerja Sendiri

    Kronologis Terungkapnya Joki CPNS Kejaksaan di Bandar Lampung, Polisi: Pelaku Tidak Bekerja Sendiri

    Bandar Lampung (Lampost.co) – Kasus joki tes CPNS Kejaksaan di Bandar Lampung terungkap berawal dari kejanggalan yang ditemukan oleh panitia pengawas tes. Tim PAM SDO Intelijen Kejati Lampung bersama panitia pengawas tes menemukan seorang peserta yang wajahnya tidak cocok dengan foto di data aplikasi.

    Dalam perkara tersebut pelaku yang menjadi joki adalah seorang wanita berinisial RT (20). Perempuan itu ditangkap Tim PAM SDO Intelijen Kejati Lampung dan panitia CPNS di gedung Graha Achava Join Jalan Pramuka No. 27, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, Senin, 13 November 2023.

    Kasipenkum Kejati Lampung, Ricky Ramadhan, mengatakan joki itu terungkap saat Tim PAM SDO Intelijen Kejati Lampung bersama panitia pengawas tes menemukan kejanggalan pada salah seorang peserta.

    Kejanggalan itu dari ketidakcocokan wajah antara peserta sebenarnya dengan joki. “Ketika peserta tersebut akan registrasi pengambilan PIN pada aplikasi terjadi ketidakcocokan wajah asli dengan foto pada data aplikasi, sehingga tim melakukan interogasi,” kata Ricky.

    Pelaku itu menjalankan aksinya dengan berpura-pura menjadi peserta membawa nomor peserta ujian dan KTP. Namun, saat memasuki meja registrasi dan pemeriksaan wajah serta identitas, wajahnya tidak dapat terdeteksi aplikasi registrasi.

    Untuk itu, panitia meminta untuk menunggu terlebih dulu di kursi peserta. Saat panitia melakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata diketahui foto di KTP pelaku sama dengan identitas peserta lain yang tertinggal di hari sebelumnya. “Saat ini wanita tersebut diamankan dan dilaporkan ke pihak kepolisian guna pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.

     

    Ada Joki Lain
    Ricky mengatakan hasil pemeriksaan wanita tersebut mengaku ada joki lain dalam tes penerimaan CPNS Kejaksaan 2023. “Tapi, kami belum tahu mereka ini komplotan atau bukan,” kata Ricky.

    Kajati Lampung, Nanang Sigit Yulianto, mengatakan joki yang ditangkap itu bukan oknum kejaksaan. “Pelaku adalah warga Bandar Lampung dan kami serahkan ke polisi untuk pengembangannya,” kata dia.

    Adapun, peserta seleksi CPNS yang menggunakan jasa joki juga masih dalam penyelidikan Polda Lampung. “Belum ketahuan dia mengerjakan milik siapa, makanya kami serahkan ke polisi untuk dilakukan pengembangannya. Silahkan tanya ke Polda Lampung,” kata dia.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadilah Astutik mengungkapkan pelaku merupakan mahasiswa sementer 3 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia menjelaskan, yang bersangkutan merupakan warga Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung. Namun belum diketahui jumlah bayaran yang diterima atas jasanya. “Untuk bayaran dan sudah berapa kali dia (pelaku) menjalankan aksinya masih diselidiki,” kata dia.

    Ia menjelaskan, pelaku tertangkap tangan saat hendak masuk ke ruangan tes. Pelaku mencoba masuk ruangan dengan menggunakan identitas peserta yang telah dimodifikasi.

    Namun, aksinya gagal saat melakukan face recognition sebelum masuk ruangan tes. Wajah pelaku tidak lolos saat melakukan verifikasi wajah karena tidak sesuai dengan identitas pendaftar. “Saat verifikasi, wajahnya tidak match dengan identitas peserta pendaftar. Dari situ langsung dilakukan pengamanan,” kata dia.

    Menurutnya, pelaku juga bekerja tidak sendiri. Ada tim yang bertugas memodifikasi identitas milik peserta asli agar bisa digunakan oleh pelaku. Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah pelaku menawarkan diri atau atas permintaan peserta. “Mahasiswa ini menawarkan diri apa mendapatkan orderan dari peserta asli masih kami dalami,” kata dia.

    Deni Zulniyadi