Tag: kelelahan

  • Diduga Kelelahan Ketua KPPS di Kalianda Meninggal Dunia

    Diduga Kelelahan Ketua KPPS di Kalianda Meninggal Dunia

    Kalianda (Lampost.co) — Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 3 Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan Husni (43), meninggal dunia di Rumah Sakit Bob Bazar.  Ketua KPPS tersebut meninggal akibat kelelahan menjalankan saat bertugas.

    Husni menghembuskan nafas terakhir setelah menjalani perawatan beberapa jam di Rumah Sakit, Sabtu (24/2). Husni dibawa ke rumah sakit pukul 04.30,dan dinyatakan meninggal dunia pukul 06.45 WIB.

    Menurut pengakuan Istri Almarhum, Roihani (42), kematian suaminya karena kondisi drop selama menjalankan tugas. Penyakit asma juga memper parah dengan gejala batuk-batuk. Husni menjalani rawat jalan sebelum menjadi ketua KPPS TPS 3 Desa Agom.

    Sebelum ke rumah sakit, suaminya sempat berobat ke puskesmas. Namun karena kondisinya semakin melemah, sehingga keluarga merujuk ke Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda.

    “Sampai di rumah sakit langsung diinfus dan pasang oksigen sambil menunggu hasil pemeriksaan darah sekitar pukul 08.00 WIB. Tapi keburu menghadap illahi,” katanya.

    Husni meninggalkan seorang istri dan anak yang masih berumur 4 tahun. Almarhum merupakan tulang punggung keluarga. Roihani berharap ada bantuan dari pemerintah guna meringankan beban keluarga.

    “Pemakaman almarhum di tempat pemakaman umum. Kami berharap semoga ada perhatian dari pemerintah karena suami saya merupakan tulang punggung keluarga,” harapnya.

    Anggota KPU Lampung Selatan, Irsan Disi, mengatakan setelah mengetahui KPPS yang meninggal, pihaknya langsung menyambangi rumah duka. Ia juga menjelaskan, saat pelaksanaan pemilu berlangsung tersedia pelayanan kesehatan tiap desa, Hal itu untuk mengontrol kondisi kesehatan para penyelenggara pemilu.

    “Kami sebenarnya sudah memberikan kontak pelayanan kesehatan tiap desa untuk menjaga kesehatan merek. Namun ini sudah masuk rumah sakit ya kami terus mengupdate BPJS mereka dan alhamdulilah semua sudah terselesaikan,” katanya.

  • Kelelahan, 2 KPPS Asal Lampung Selatan Meninggal Dunia

    Kelelahan, 2 KPPS Asal Lampung Selatan Meninggal Dunia

    Kalianda (Lampost.co) — Akibat kelelahan, 2 anggota KPPS asal Lampung Selatan meninggal dunia usai menjalankan tugas pada Pemilihan Umum 14 Februari 2024 lalu.

    Satu orang meninggal karena tersengat aliran litrik yakni Komang Putu Astawan, anggota KPPS 03 Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan.

    Kemudian anggota KPPS yang meninggal dunia lainnya bernama Hariyadi (30), anggota petugas ketertiban TPS 13 Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Hardiyadi meninggal dunia karena kelelahan usai pelaksanaan pemilihan umum lalu.

    Koordinator Divisi Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Lampung Selatan Irsan Didi membenarkan adanya anggota KPPS yang meninggal dunia.

    “Ya benar ada dua orang yang meninggal pada kamis (15/02) lalu, satu anggota KPPS 03 atas nama Komang Putu Astawan dan anggota linmas di TPS 13 atas nama hariyadi,” katanya, Kamis, 22 Februari 2024.

    Menurut Irsan, pihaknya juga telah mendatangi kediaman anggota KPPS yang meninggal dunia untuk berbelasungkawa dan mencaritahu penyebab meninggalnya anggota KPPS tersebut.

    “Komang Putu Astawan, anggota KPPS 03 desa trimomukti, meninggal dunia akibat tersetrum aliran listrik pesawahan. Sedangkan Hariyadi, anggota petugas ketertiban TPS 13 desa negara ratu natar, meninggal dunia pada senin (19/02) lalu karena kelelahan,” katanya.

    Irsan juga mengatakan, usai pemilu lalu setidaknya ada puluhan petugas mengalami sakit karena kelelahan.

    “Kalau dari data posko kami hingga hari ini, kami mencatat 40 petugas mengalami sakit. Jenis penyakitnya macam-macam, mulai dari kelelahan batuk hingga DBD. Kami juga masih selalu memonitoring kondisi mereka” katanya.

    Ketua KPPS 13 Desa Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Lampung Selatan mengaku, Hariyadi meninggal setelah menjalani perawatan beberapa jam dari Rumah Sakit Natar Medika.

    Menurutnya, pihak rumah sakit menyebut petugas linmas TPS meninggal akibat kelelahan yang membuat Leukosit meningkat hingga 3 kali liipat.

    “Pihak keluarga dan warga merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Hariyadi, karena beliau dikenal sebagai tokoh pemuda yang sering ikut membangun dusun,” katanya.

  • Diduga Kelelahan, Petugas KPPS Air Naningan Meninggal Dunia

    Diduga Kelelahan, Petugas KPPS Air Naningan Meninggal Dunia

    Kotaagung (lampost-co.preview-domain.com)—- Nizar Efendi, anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Pekon Datarlebuay, Kecamatan Airnaningan, Tanggamus, meninggal dunia pada Senin 19 Februari malam. Nizar diduga meninggal karena kelelahan setelah bertugas.

    Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pekon Datarlebuay, Amar, mengatakan Nizar menghembuskan nafas terakhir di kediamannya sekitar pukul 20.00 WIB.

    “Almarhum anggota KPPS di TPS 6,” kata Amar, Selasa,20 Februari 2024.

    Sekretaris Desa Datarlebuay, Toyib, menambahkan Nizar mengeluh sakit dada sejak tanggal 15 Februari.

    Nizar meninggalkan dua orang anak, seorang putri kelas 6 SD dan seorang putra yang masih di PAUD. Istrinya, Listriani, merupakan ibu rumah tangga.

    Komisioner KPU Tanggamus divisi Sosdiklih Parmas dan SDM, Amhani, mengatakan pihaknya sedang melayat ke rumah duka.

    “KPU Tanggamus turut berduka cita atas wafatnya Nizar Efendi. Semoga AllahSWT menerima amal ibadah almarhum. Keluarga almarhum sabar dan tabah menghadapi cobaan ini,” ujar Amhani.

    Sebelumnya, seorang anggota KPPS diduga kelelahan saat bertugas dan dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan satu anggota Linmas juga mengalami kondisi serupa dan menerima penanganan medis. Namun saat ini kondisinya sudah membaik.

    “Kondisi petugas KPPS semua baik pada hari pelaksanaan. Ada satu orang Linmas yang kelelahan, dan satu KPPS yang masuk rumah sakit karena kelelahan,” kata Ketua KPU Lampung Tengah, Irawan Indrajaya, Sabtu,17 Februari 2024.

    Menurutnya, satu anggota KPPS yang sempat masuk rumah sakit tersebut sebelumnya tidak menceritakan memiliki riwayat hipertensi. Begitu juga saat waktu rekrutmen dinyatakan kondisinya baik.

    “Dia kelelahan dan tidak menceritakam sejak awal memiliki riwayat darah tinggi. Padahal waktu pemeriksaan kesehatan baik-baik saja,” terangnya.