Tag: KESEHATAN

  • Prevalensi Stunting 2023 Lampung Terendah Ketiga Nasional 

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Prevalensi stunting Lampung pada 2023 kembali membaik. Tingkat kasus persoalan kesehatan itu menempati urutan terendah ketiga secara nasional dengan angka 14,9 persen.

    Angka itu menurun dari prevalensi stunting 2022, yaitu 15,2 persen. “Kami melaksanakan program-program untuk mencegah stunting yang sampai saat ini mencapai 14,9 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Edwin Rusli, Jumat, 29 Maret 2024.

    Sementara Kepala Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Lampung, Eka Yuslita Dewi, menjelaskan Pemprov Lampung mendorong pelaksanaan delapan aksi konvergensi di 15 kabupaten/kota untuk terus menekan angka stunting.

    “Kami dorong delapan aksi konvergensi penurunan stunting dan selalu memantau dari sisi evaluasinya,” kata dia.

    Delapan aksi konvergensi tersebut, yaitu master ansit dan analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, dan peraturan bupati/walikota.

    BACA JUGA: Pemkab Lamsel Audit Kasus Stunting

    Kemudian pembinaan pelaku dan pemerintahan desa/kelurahan, pengukuran dan publikasi stunting, serta review kinerja tahunan.

    Menurut dia, pihaknya juga terus menggalakan inovasi-inovasi yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Hal itu guna mengakselerasi pengentasan stunting.

    “Kami punya program kebun, kandang, dan kolam yang penerapannya di sejumlah daerah, termasuk pendampingan penuh,” kata dia.

    Pihaknya mengharapkan program itu mampu menjadi gerakan intervensi sensitif terhadap hal yang belum sepenuhnya mampu pemerintah daerah lakukan.

    “Pengentasan stunting nantinya akan terintegrasi dengan musyawarah desa. Jadi, proses musyawarah pembahasan stunting bisa mulai dari level desa, kecamatan, kabupaten, kemudian di tingkat provinsi,” kata dia.

  • Peningkatan Angka Kematian Akibat DBD Harus Disikapi dengan Langkah yang Tepat dan Segera

    Peningkatan Angka Kematian Akibat DBD Harus Disikapi dengan Langkah yang Tepat dan Segera

    Bandar Lampung (Lampost.co): Tekan angka kematian dan gencarkan gerakan pencegahan demam berdarah dengue (DBD). Hal itu untuk melindungi masyarakat dari ancaman penyakit yang sudah berjangkit di Indonesia sejak 1968.

    “Di awal tahun ini DBD kembali berjangkit di sejumlah daerah di Tanah Air. Tren peningkatan kasus DBD mulai terlihat dan korban jiwa pun berjatuhan. Harus sesegera mungkin melakukan gerakan pencegahan dan penanganan kasus,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 26 Maret 2024.

    Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mengabarkan sedang berkolaborasi dengan pihak swasta untuk mewujudkan target nol kematian akibat DBD di tahun 2030. Artinya, harapan tidak ada lagi kasus kematian akibat DBD mulai 2030 dan seterusnya.

    Kerja sama tersebut di antaranya bertujuan untuk meningkatkan peran dan kapasitas tenaga kesehatan, komunitas, dan masyarakat melalui kegiatan kampanye “Ayo 3M Plus” dan pelaksanaan vaksin DBD.

    Kampanye 3M Plus merupakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang terdiri dari menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, serta mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.

    Selain itu Plus-nya antara lain berupa menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dan penggunaan obat anti nyamuk.

    Menurut Lestari, sejumlah langkah tersebut harus benar-benar direalisasikan dengan segera dan berkesinambungan. Sehingga upaya untuk melindungi setiap warga negara dari ancaman kematian akibat DBD bisa terealisasi.

    Indonesia Posisi Ke-4 Kasus DBD

    Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa atau The European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) mencatat terdapat 4.110.465 kasus demam berdarah di dunia pada 2022 (Januari–Desember). Indonesia menempati posisi keempat kasus terbanyak dengan jumlah 125.888 kasus.

    Meski bukan negara dengan kasus terbanyak, ternyata tingkat kematian akibat DBD di Indonesia terbilang tinggi. Dari total kematian dunia yang mencapai 4.099, sebanyak 1.183 kematian atau
    28,9% terjadi di Indonesia.

    Catatan Kemenkes per 18 Maret 2024, tren kasus kematian per bulan akibat DBD pada 2024 di Indonesia meningkat di bulan yang sama dari tahun sebelumnya. Yakni 161 kasus pada Januari 2024. Sebelumnya 106 kasus kematian pada Januari 2023.

    Catatan di atas, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, harus menjadi pendorong agar upaya menekan angka kematian akibat DBD. Hal itu harus konsisten di semua tingkatkan pemerintahan di Tanah Air.

    Menurut Rerie, yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, gerakan pencegahan DBD melalui peningkatan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan pemberantasan sarang nyamuk harus menjadi bagian dari keseharian masyarakat.

    Selain itu, ujar Rerie, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang DBD. Mulai dari gejala dan langkah awal untuk mengatasinya dan menjadi pengetahuan publik. Sehingga mampu mengakselerasi proses penanganan bila terjangkit.

    Kecepatan dan Ketepatan Penanganan DBD

    Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem mengharapkan dengan adanya kecepatan dan ketepatan penanganan DBD, mampu menekan angka kematian.

    Rerie terus mendorong agar kolaborasi pemerintah pusat dan daerah, dalam mewujudkan masyarakat yang cepat tanggap terhadap gejala. Harus terus memperkuat upaya pencegahan dan data sebaran DBD yang akurat.

    Rerie berharap dengan data sebaran kasus DBD yang akurat dan pemahaman masyarakat yang baik, dapat mengakselerasi upaya menekan angka kematian akibat DBD di Tanah Air hingga mencapai nol kasus.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

  • DBD di Lampung Barat selama Januari-Maret 2024 Capai 144 Kasus

    Liwa (Lampost.co): Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Lampung Barat sejak memasuki 2024 dari Januari sampai 25 Maret 2024 mencapai 144 kasus. Kasus DBD di Lampung Barat tersebut tersebar di semua kecamatan.

    Kepala Dinas Kesehatan Lampung Barat, dr. Widyatmoko Kurniawan mengatakan, berdasarkan data yang Dinas Kesehatan Lampung Barat himpun, ke-144 kasus DBD itu rincinya 60 kasus terjadi pada Januari 2024. Lalu 45 kasus terjadi pada Februari 2024 dan 39 kasus terjadi pada Maret 2024.

    “Kasus DBD sebanyak 144 itu tersebar di 9 kecamatan. Dengan kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Sukau yaitu sebanyak 41 kasus,” kata Widyatmoko, Selasa, 26 Maret 2024.

    Kemudian kasus terbanyak kedua terjadi di wilayah Puskesmas Lombok Seminung, sebanyak 30 kasus. Lalu di wilayah Puskesmas Kebuntebu 29 kasus, Puskesmas Pajar Bulan 18 kasus, dan Puskesmas Liwa 12 kasus.

    Selanjutnya, Puskesmas Sumberaya 6 kasus, Puskesmas Pagardewa 4 kasus, Puskesmas Sekincau 3 kasus, dan Puskesmas Kenali 1 kasus.

    Dia menambahkan, kendati jumlah kasus DBD memasuki 2024 ini terjadi peningkatan, tetapi jumlahnya terus menurun dan tidak ada korban yang sampai meninggal.

    Peningkatan kasus DBD di awal tahun ini penyebabnya perubahan iklim. Selain itu, banyak juga kasus DBD yang terjadi di luar daerah, karena mobilisasi masyarakat.

    “Kasus DBD di Lambar ini, selain terjadi di lingkungan warga, banyak juga yang terjadi setelah melakukan perjalanan ke luar daerah,” kata dia.

    Untuk mengantisipasinya, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar melakukan pola hidup bersih dan sehat. Kemudian memberantas sarang nyamuk melalui kegiatan 3M+ yaitu menguras, menutup, mengubur setiap barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Kemudian menggunakan anti nyamuk.

    “Melakukan kegiatan pencegahan itu secara berkelanjutan, mengingat saat ini cuaca tidak menentu. Yang memungkinkan nyamuk akan terus berkembang biak,” pungkasnya.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

  • Kasus DBD di Pesawaran pada Maret 2024 Melonjak Jadi 41 Kasus

    Kasus DBD di Pesawaran pada Maret 2024 Melonjak Jadi 41 Kasus

    Pesawaran (Lampost.co): Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, mencatat kasus DBD di Pesawaran pada Maret 2024 mengalami lonjakan. Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantas Penyakit (P2P), Chris Manurung mengatakan, sampai dengan minggu ketiga Maret 2024, pihaknya mencatat terdapat 41 kasus demam berdarah dengue (DBD).

    “Dari awal bulan sampai dengan data per tanggal 24 Maret 2024 itu, terdapat 41 kasus DBD yang tercatat di kami,” ujarnya, Senin, 25 Maret 2024.

    Dia mengatakan jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan kasus DBD yang tercatat pada Februari 2024 lalu.

    “Pada bulan Februari lalu, dalam satu bulan itu terdapat 30 kasus DBD. Tersebar di 11 kecamatan yang ada di Pesawaran. Sedangkan pada Maret ini belum habis satu bulan, jumlah kasusnya sudah melebihi jumlah kasus pada bulan sebelumnya,” ujar dia.

    Dia mengatakan dari jumlah kasus DBD yang terjadi, rata-rata pihaknya tangani ataupun melakukan perawatan pada fasilitas kesehatan (Faskes) yang ada di kecamatan. Terdapat pula pasien DBD yang mendapat perawatan di RSUD Pesawaran.

    “Kalau untuk korban jiwa tidak ada. Mudah-mudahan tidak ada. Kalau terjadi lonjakan kasus DBD pada bulan Maret ini, penyebabnya ada beberapa faktor. Seperti cuaca yang saat ini memasuki musim hujan. Selain itu juga kebersihan lingkungan di masyarakat,” kata dia.

    Menurutnya, faktor lingkungan yang kotor yang bersamaan dengan musim hujan, sehingga banyak barang bekas atau sampah yang menampung air hujan. Hal itu dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Selain itu, faktor perilaku yaitu kesadaran masyarakat untuk PSN juga masih rendah.

    “Makanya, setiap ada kasus DBD di beberapa kecamatan. Kita langsung lalukan penyelidikan epidemioligi kepada keluarga dan lingkungan pasien. Kemudian memberikan edukasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dan fogging di lingkungan pasien yang positif kasus DBD,” katanya.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

  • Siaga Hadapi Peningkatan Kasus DBD di Tanah Air

    Jakarta (Lampost.co)–Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan seluruh pihak baik pemerintah dan masyarakat harus siaga menghadapi peningkatan kasus DBD. Salah satunya dengan bergerak bersama meningkatkan upaya pencegahan demam berdarah dengue atau DBD.

    “Pemerintah di setiap daerah harus mampu menggerakkan masyarakat dan aparatnya untuk bersama aktif melakukan pencegahan. Yakni dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat, 22 Maret 2024.

    Kementerian Kesehatan RI hingga pekan ke-11 di tahun 2024 mencatat 35.556 kasus DBD dengan 290 angka kematian. Jumlah itu jauh lebih tinggi dari periode yang sama pada 2023. Ketika itu kasus DBD pada minggu ke-11 tahun 2023 tercatat 15.886 kasus dengan 118 kematian.

    Menurut Lestari, tren peningkatan kasus dan kematian akibat DBD harus menjadi perhatian bersama. Mulai dari upaya pencegahan hingga kecepatan deteksi dan pertolongan dalam setiap kasus yang terjadi.

    Rerie, sapaan akrab Lestari mendorong agar para pemangku kepentingan dan masyarakat bergerak bersama secara aktif melakukan gerakan PSN dengan 3M (Menguras tempat penampungan air. Menutup tempat-tempat penampungan air hingga ulang berbagai barang yang berpotensi jadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti).

    “Pemerintah juga harus gencar memberi sosialisasi pemahaman masyarakat tentang gejala DBD dan penanganan daruratnya. Hal itu sebagai upaya mempercepat pertolongan sehingga mampu menekan angka kematian,” kata dia.

    Menurut Rerie, kesiapan para tenaga kesehatan dan kelengkapan kesehatan lainnya di daerah penting menjadi perhatian. Hal itu untuk menghadapi potensi ledakan kasus DBD tahun ini dan yang akan datang.

    Koordinasi pemerintah pusat dan daerah, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus benar-benar diwujudkan dalam menghadapi tren peningkatan kasus DBD di tanah air.

    Segenap daya dan upaya, tegas Rerie, harus dilakukan secara bersama oleh segenap anak bangsa untuk mengendalikan dan mengatasi penyakit DBD, agar kita tidak terus kehilangan generasi penerus bangsa karena penyakit yang sudah berjangkit di Indonesia sejak 1968 itu.

  • Sebelum Beli Produk Makanan, BBPOM Bandar Lampung: Yuk! Cek KLIK Dulu

    Sebelum Beli Produk Makanan, BBPOM Bandar Lampung: Yuk! Cek KLIK Dulu

    Bandar Lampung (Lampost.co): Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Bandar Lampung mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu melakukan tindakan cek KLIK. Yaitu sebelum membeli produk makanan mengecek kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsanya.

    Kepala BBPOM Bandar Lampung, Ani Fatimah Isfarjanti mengatakan, cek KLIK ialah sebelum membeli pastikan mengcek kemasan produk. Apakah sudah terdapat kerusakan secara fisik atau belum.

    “Karena khawatirnya, rusaknya kemasan produk terdapat bakteri yang telah berada di dalamnya. Atau produk sudah terpapar bakteri,” kata dia, Kamis, 21 Maret 2024.

    Kemudian yang kedua adalah cek label. Di dalam label itu semuanya harus ada informasi dari produsen terkait produk. Jadi masyarakat bisa melihat hasilnya, baik itu cara penggunaannya maupun juga komposisinya. Sehingga masyarakat bisa memilih produk mana yang tepat,” ujar Ani.

    Lalu yang ketiga adalah cek izin. Izin edar suatu produk tertentu memiliki penetapan standarisasi oleh suatu lembaga atau badan. Misalnya terdapat kejelasan izin edar PIRT dari Dinas Kesehatan atau izin produk dalam negeri dan luar negeri dari Badan POM.

    “Yang terakhir adalah cek tanggal kedaluwarsanya. Ramadan ini, jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan moment. Yaitu menjual produk-produk yang mendekati kedaluwarsa atau malah sudah kedaluwarsa. Masyarakat harus memperhatikan ini,” ujarnya.

    Ani menambahkan selama periode Ramadan ini, BPOM setempat telah rutin melakukan pengawasan terhadap peredaran makanan. Terutama makanan olahan yang dijual oleh pedagang takjil.

    “Sampai saat ini kami telah mengambil 210 sampel se-Lampung. Sudah kita lakukan pengujian, apakah produk makanan itu aman dari rhodamin B, yellow formalin, dan borax. Hasilnya dari 210 sampel itu aman untuk konsumsi masyarakat,” kata dia.

    Pengawasan Produk Makanan

    Untuk wilayah Bandar Lampung sendiri, lanjut dia, BPOM melakukan pengawasan di beberapa tempat. Pengambilan sampel pengujian antara lain di Taman UMKM dengan 30 sampel, Jalan Dokter Susilo (30 sampel), Pasar Panjang (28 sampel), dan Pasar Cimeng serta Polinela.

    “Dari hasil pengawasan dan pengujian sampel makanan. Produk makanan dari UMKM yang ada, semuanya aman dan layak untuk konsumsi,” katanya.

    Dia mengatakan, bagi konsumen sebelum membeli dan mengonsumsi makanan, BBPOM mengimbau kepada masyarakat agar selalu memperhatikan berbagai aspek yang terdapat pada suatu produki. Karena keamanan makanan yang dikonsumsi akan berdampak baik terhadap tubuh. Begitu juga sebaliknya.

    “Jadilah masyarakat itu menjadi konsumen yang cerdas. Memilih produk terutama makanan olahan pada saat Ramadan ini,” kata dia.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

  • BBPOM Bandar Lampung Klaim 148 Sampel Takjil Nihil Bahan Kimia Berbahaya

    BBPOM Bandar Lampung Klaim 148 Sampel Takjil Nihil Bahan Kimia Berbahaya

    Bandar Lampung (Lampost.co)–Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung melakukan uji sampel pada 148 takjil yang tersebar di beberapa lokasi di Bandar Lampung.

    BBPOM Bandar Lampung selama bulan Ramadan ini akan melakukan uji sampel di 10 titik di Bandar Lampung dan beberapa kabupaten lainnya di Provinsi Lampung.

    BBPOM mengawasi bahan-bahan yang digunakan oleh pedagang apakah menggunakan senyawa kimia berbahaya. Biasanya penyalahgunaan bahan kimia berbahaya pada pangan antara lain boraks, formalin, rhodamin B, dan kuning metanil.

    Baca Juga: Berburu Otak-otak Menyambut Buka Puasa

    Dari hasil pengujian yang dilakukan BBPOM, tidak ditemukan zat berbahaya dalam jajanan buka puasa tersebut.

    Kepala BPOM Bandar Lampung Ani Fatimah Isfarjanti menyampaikan pelaksanaan pengawasan takjil sudah di lima titik lokasi. Di antaranya di UMKM Bung Karno, Jalan Dokter Susilo, Pasar Panjang, Pasar Cimeng, dan Pasar Punggur.

    Baca Juga: Berkah Ramadan, Jajanan Dongkrak Ekonomi Warga Kotaagung Tanggamus

    “Alhamdulillah hasilnya negatif bahan berbahaya semua, sehingga masyarakat pun tidak perlu khawatir,” kata Ani, Selasa, 20 Maret 2024.

    Ani menyampaikan apabila ada makanan atau takjil yang mengandung senyawa berbahaya, pihaknya akan melakukan edukasi dan pembinaan.

    “Kita akan berikan pembinaan dan edukasi supaya tidak menjualnya lagi,” terangnya.

    Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengawasan ke tingkat pendistribusian produk pangan olahan seperti keripik dan sebagainya.

    “Pengawasan di tingkat distributor ini akan kita lakukan hingga seminggu setelah Lebaran,” pungkasnya.

    Zat kimia berbahaya adalah zat yang dapat menimbulkan efek buruk bagi kesehatan. Paparan bahan kimia dapat menyebabkan efek kesehatan yang merugikan akut atau jangka panjang

  • Obat Kanker Trastuzumab Bakal Ditanggung JKN

    Obat Kanker Trastuzumab Bakal Ditanggung JKN

    Jakarta (Lampost.co)–Pembaharuan Formularium Nasional (Fornas) 2024 memasukkan Trastuzumab dalam obat kanker yang ditanggung Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Harapannya, langkah itu mampu mewujudkan layanan kesehatan yang lebih merata bagi setiap warga negara.

    Atas langkah tersebut, Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan pemerintah telah merespon kendala para penderita kanker. Ia berharap pelayanan kesehatan di Indonesia terus meningkat.

    “Terima kasih kepada pemerintah yang merespons berbagai kendala para penderita kanker dalam menjalani pengobatan. Saya berharap pelayanan kesehatan nasional dapat terus meningkat,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin, 18 Maret 2024.

    JKN menanggung biaya pembelian obat kanker Trastuzumab berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/2197/2023. Keputusan itu tentang Formularium Nasional.

    Formularium adalah daftar obat-obatan yang berfungsi untuk terapi tertentu yang berasal dari negara, pemerintah daerah, atau rumah sakit.

    Sedang Dikaji

    Dalam Kepmenkes No. HK. 01.07/Menkes/2197/2023 tentang Fornas itu, Trastuzumab bisa untuk pengobatan kanker stadium awal. Lalu pada kanker stadium lanjut, penggunaan Trastuzumab hingga ada perkembangan penyakit yang lebih baik.

    “Saat ini Tim Seleksi Obat-Komite Nasional Seleksi Obat dan Fitofarmaka sedang mengkaji daftar obat dalam Kepmenkes itu. Tim tersebut masih membuka usulan perubahan Fornas 2024 hingga 4 April 2024,” ujar Lestari.

    Menurut Lestari, perubahan Fornas 2024 dengan menjamin penggunaan Trastuzumab lebih luas bagi peserta JKN, merupakan buah dari perjuangan bersama. Yakni para pegiat yang tergabung dalam komunitas penyintas kanker di tanah air.

    Untuk itu, Rerie, sapaan akrab Lestari juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas perjuangan tak kenal lelah para penyintas kanker di Indonesia. Terutama dalam hal mengatasi sejumlah tantangan selama proses pengobatan.

    Rerie yang juga penyintas kanker payudara itu mendorong agar ada penguatan kolaborasi antara masyarakat, komunitas dan para pengambil keputusan. Agar dapat menjawab berbagai tantangan dalam pengobatan kanker di masa depan.

    “Kami berharap kajian Fornas 2024 oleh Tim Seleksi Obat-Komite Nasional Seleksi Obat dan Fitofarmaka benar-benar menghasilkan daftar obat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Utamanya dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi setiap warga negara,” kata dia.

  • Prioritaskan Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat

    Prioritaskan Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat

    Jakarta (Lampost.co)–Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia merupakan hal penting. Sebab setiap masyarakat khususnya anak-anak harus memiliki akses penuh terhadap kehidupan.

    “Upaya peningkatan kesehatan anak seperti pemberian imunisasi polio lengkap harus menjadi perhatian semua pihak. Hal itu ntuk melindungi generasi penerus bangsa,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 14 Maret 2024.

    Lestari mengatakan, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan berbagai pihak menggelar Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio. Kegiatan itu untuk merespon wabah polio terjadi di sejumlah daerah pada akhir Desember 2023.

    Hingga saat ini PIN polio itu sudah berlangsung dua putaran. Putaran pertama imunisasi sudah berlangsung pada 15 Januari dan putaran kedua pada 19 Februari.

    Catatan Kemenkes Sub PIN polio ini hingga 5 Maret 2024 sudah menjangkau 8,7 juta anak berusia 0-7 tahun di 74 kabupaten di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    “Kecepatan dan ketepatan dalam mengatasi ancaman di sektor kesehatan sangat penting. Di tengah harapan bangsa ini untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang tangguh,” kata dia.

    Menurut Lestari, kesiapsiagaan mengantisipasi dampak mewabahnya suatu penyakit harus menjadi kepedulian bersama. Yakni bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat di tanah air.

    Ia berharap upaya untuk menanamkan budaya hidup sehat bisa dilakukan sejak usia dini. Mulai dari lingkungan keluarga dan di setiap jenjang pendidikan anak bangsa.

    “Hanya dengan pemahaman yang sama antarsesama masyarakat terhadap pentingnya hidup sehat. Sejumlah penyakit yang masih mengancam kehidupan setiap anak bangsa dapat teratasi,” kata dia.

    Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah mampu membangun sistem pelayanan kesehatan nasional yang mampu mengantisipasi sekaligus mengatasi setiap ancaman dan tantangan kesehatan yang dihadapi setiap warga negara.

  • Bau Mulut Hilang dengan Bahan Alami Ini, Boleh Coba

    Bau Mulut Hilang dengan Bahan Alami Ini, Boleh Coba

    Bandar Lampung (Lampost.co)--Persoalan bau mulut hampir dialami sebagian besar kita yang sedang berpuasa. Bau mulut sering kali membuat kepercayaan diri seseorang jadi turun.

    Kebersihan mulut saat bulan Ramada haruslah dijaha. Namun, banyak yag mempercayai jika menggosok gigi saat berpuasa dapat membatalkan puasa.

    Lalu, bagaimana cara mengatasi hal sepele tapi membuat kepikiran terus? Nah, berikut ada beberapa cara atau tips mengilangkan bau mulut dengan bahan yang ada di rumah.

    Baca Juga: 7 Hal yang Dapat Membatalkan Puasa

    1. Daun Sirih

    Daun sirih merupakan antioksidan yang dapat mampu menyembuhkan stres oksidatif sehingga dapat menyembuhkan luka lebih cepat. Kandungan di dalamnya juga bisa menghalau mikrobia jahat di dalam mulut yang menyebabkan bau mulut.

    Ambil tiga lembar daun sirih, cuci bersih dan rebus dengan satu gelas air hinggta menyisahkan 3/4 saja. Setelah hangat, kumur-kumur dengan larutan air daun sirih ini.

    Selain untuk berkumur, ternyata manfaat lain air rebusan daun sirih ini untuk mengurangi nyeri lambung dan meringankan gejala GERD. Tumbuhan herbal ini dapat meningkatkan produksi lendir usus dan lambung sehingga membantu mencegah luka pada dinding usus dan lambung.

    Baca Juga: Ini Cara Mudah dan Aman Menghilangkan Bau Miss V

    1. Jahe

    Jahe memiliki sifat antimikroba yang membantu menghilangkan bau mulut serta berbagai jenis infeksi mulut dan tenggorokan.

    Jahe juga bisa mengurangi bau mulut. Ambil satu ruas jahe seukuran jempol orang dewasa, lalu parut. Campurkan dengan air hangat, dan kumur-kumur dengan larutan jahe ini. Bilas setelah berkumur. Lakukan hal ini setelah makan.

    1. Kayu manis

    Cinnamon atau kayu manis yang dicampur dengan madu dan lemon bisa menghilangkan bau mulut. Kedua bahan ini, kayu manis dan madu keduanya memiliki sifat antimikroba yang akan menyeterilkan dan membersihkan mulut.

    Sementara, lemon yang mengandung asam memiliki efek bakterisidal pada flora mulut serta menyeimbangkan pH di dalamnya.

    Campur 1/2 sendok makan bubuk kayu manis, 1-2 sendok makan madu (sebaiknya madu Manuka), dan 2 lemon yang diambil airnya. Tambahkan secangkir air hangat ke dalam campuran rempah tersebut dan aduk merata. Gunakan larutan ini untuk berkumur setelah gosok gigi.

    1. Air Garam

    Garam selain sebagai bumbu utama dapur, ternyata berkhasiat untuk mengurangi bau mukut. Hal ini karena kandungan garam bisa mengubah pH mulut sehingga menghambat produksi mikroorgansime bakteri penyebab napas bau.

    Caranya cukup ambil satu sendok teh garam dilarutkan dengan segelas air. Kumur-kumur dengan larutan ini secara berulang, mikroorgansime bakteri di mulut akan segera lenyap.

    1. Kunyit

    Kunyit mengandung sifat antibakteri dan anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi bau mulut. Campurkan setengah sendok teh kunyit dengan satu sendok teh madu dan sedikit air hangat, kemudian minum campuran ini secara teratur.

    Selain mengurangi bau mulut, kunyit juga baik untuk pencernaan dan lampung. Bau mulut juga bisa disebabkan oleh pencernaan yang bermasalah.

    1. Daun Mint

    Daun mint dan peterseli mengandung senyawa antibakteri yang dapat membantu menyegarkan napas. Mengunyahnya setelah makan atau membuatnya menjadi teh dapat membantu mengurangi aroma tak sedap di mulut.

    1. Konsumsi Apel atau Wortel

    Buah-buahan dan sayuran renyah seperti apel dan wortel dapat membantu membersihkan gigi dan mulut dari sisa makanan serta plak bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut.

    Konsumsi buah ini, baik dimakan langsung atau dalam bentuk jus membantu mengurangi bau mulut.

    1. Minyak Kelapa

    Berkumur dengan minyak kelapa selama beberapa menit, dalam teknik yang dikenal sebagai oil pulling, dapat membantu mengurangi jumlah bakteri dalam mulut dan menyegarkan napas.

    Minyak kelapa juga bisa mengurangi mikrobia dan jamur.

    1. Konsumsi Air Minum

    Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan produksi air liur, yang dapat meningkatkan risiko bau mulut. Pastikan untuk minum banyak air putih atau air minum setiap hari agar tetap terhidrasi dengan baik.

    1. Yogurt

    Yogurt mengandung bakteri baik yang dapat membantu menjaga keseimbangan flora bakteri dalam mulut. Susu fermentasi ini juga baik untuk pencernaan. Konsumsi yogurt secara teratur dapat membantu mengurangi risiko bau mulut.

    Anda juga bisa mengikuti berita kesehatan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Cabang Amuntai Sel., Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Lembaga ini berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah tersebut dengan mengklik di website pafihulusungaiutarakab.org