Tag: LAHAN

  • Luasan Lahan Sawah Terdampak Banjir Bertambah

    Luasan Lahan Sawah Terdampak Banjir Bertambah

    Kalianda (Lampost.co) — Luas lahan sawah terdampak banjir di Kabupaten Lampung Selatan terus bertambah per Selasa, 4 Maret 2024 mencapai 2.462,75 hektare.

    Sebelumnya, pada Sabtu, 2 Maret 2024 luas lahan sawah terdampak banjir hanya seluas 1.898,75 hektare.

    Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPH-Bun) Lampung Selatan Bibit Purwanto, mengatakan sawah terdampak banjir berdasarkan laporan petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT).

    “Lahan sawah terdampak banjir mencapai 2.462,75 hektare tersebut tersebar pada 5 kecamatan yaitu Palas, Sragi, Ketapang, Natar dan Candipuro,” ujarnya, Selasa, 4 Maret 2024.

    Dia menjelaskan, sawahnya paling luas terendam banjir berada pada wilayah Palas, Sragi dan Ketapang. Hal ini akaibat curah hujan tinggi, juga karena jebolnya tanggul.

    “Hingga kini petugas DTPH-Bun Lampung Selatan, masih terus mendata terhadap lahan sawah yang terdampak banjir terutama tanaman padi yang rusak ringan, sedang, berat atau puso,” jelasnya.

    Dia menambahkan, pihak DTPH -Bun Lampung Selatan kini masih menunggu kondisi air normal/surut. Jika banjir merendam seluruh bagian tanaman padi selama 3 – 5 hari, kemungkinan besar akan puso.

    “Untuk lahan sawah yang tanaman padinya puso, Pemerintah Daerah menyediakan Cadangan Benih Daerah (CBD) dan AUTP, bagi yang sawahnya ikut asuransi. Karena tidak semua sawah terdampak banjir, mengasuransikan tanaman padinya,” tambahnya.

    Pihak DTPH-Bun Lampung Selatan pun, kata dia, telah melaporkan luasan sawah terdampak banjir ke Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKPTH) Provinsi Lampung.

    “Hal ini agar CBD Provinsi Lampung bisa tersalurkan ke petani yang mengalami puso akibat banjir Lampung Selatan,” tegasnya.

  • Lahan Pertanian Terdampak Banjir Bisa Dapat Cadangan Benih

    Lahan Pertanian Terdampak Banjir Bisa Dapat Cadangan Benih

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKPTPH) Provinsi Lampung memiliki Cadangan Benih Daerah (CBD). Cadangan ini untuk membantu lahan pertanian warga yang puso akibat terendam banjir.
    .
    “Kami mempunyai cadangan benih daerah (CBD) yang pengadaannya melalui Dana APBD jadi setiap tahun. Mulai dari 2020 kami sudah mengadakan rata-rata pertahunnya untuk lahan sekitar 400 ha
     Jadi kadang lebih kadang kurang,” ujar Kabid Tanaman Pangan, Ida Rachmawati, Kamis 29 Februari 2024.
    .
    Ida menyatakan sejak 2020 sampai dengan saat ini jumlah ketersediaan CBD Provinsi Lampung masih tersedia untuk lahan kurang lebih 900 hektare (ha) atau sebanyak 24 ton benih.
    .
    “Dan pernah terpakai ini dari tahun 2022 terpakai pada 4 kabupaten yaitu Tanggamus 61 ha, Lampung Timur 49 ha, Lamteng 100 ha, Tulangbawang 85 ha. Kemudian 2023 untuk Kabupaten Lampung Tengah 280 ha, Tulangbawang 194 ha. Tahun 2024 ini kemarin terjadi kebanjiran daerah Mesuji, Tanggamus, dan Lampung Timur rata-rata ini kebanjiran,” jelasnya.
    .
    “Kalau Mesuji, karena lebih dari 1000 ha jadi kita mintakan kepusat. Sedangkan untuk  Tanggamus ternyata sudah memiliki CBD sendiri jadi lewat Pemkab sendiri. Sementara untuk yang Lamtim kelihatannya dari kita,” tambahnya.
    .
    Ia mengatakan, terdapat prosedur bagi daerah untuk mendapatkan bantuan benih dari Pemerintah Provinsi. Setelah petugas lapangan menyatakan suatu lahan puso akibat terdampak hama atau bencana, maka pemerintah daerah bisa mengajukan.
    .
    “Karena ada prosedurnya, Bupatinya nanti meminta kepada provinsi minta cadangan benih daerah. Setelah benar-benar puso berdasarkan pernyataan dari petugas lapangan dari PUPT,” ucapnya.
    .
    Ia menyatakan dari seluruh daerah, baru beberapa saja yang telah memiliki CBD. Oleh karena itu pihaknya menghimbau agar Pemda setempat dapat menganggarkan untuk memiliki CBD sebagai bentuk antisipasi lahan pertanian puso.
    .
    “Untuk daerah hanya sebagian yang telah memiliki CBD. Misal Tanggamus, Lampura sudah punya, yang lain belum. Maka, kami himbau supaya memiliki CBD untuk mengantisipasi kalau puso karena banjir. Kemudian kekeringan ataupun serangan hama yang meningkat pesat,” pungkasnya.
  • DLH Bandar Lampung Tambah Lahan 5 Hektare untuk TPA Bakung

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung berencana melakukan penambahan lahan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Bakung, haal tersebut telah dimasukkan dalam Anggaraan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024.

    Kepala DLH Bandar Lampung, Budiman P Mega mengaku pihaknya menganggarkan Rp 5 miliar untuk pembebasan lahan sekitar TPA Bakung untuk penambahan lahan. Hal ini karena TPA Bakung saat ini telah over load.

    “Kemarin sudah disepakati untuk melakukan pembebasan lahan 5 hektare dengan harga Rp5 miliar,” kata Budiman P Mega, Rabu, 29 November 2023.

    Menurutnya, dengan penambahan lahan TPA Bakung maka nantinya sistem pengelolaan sampah akan dilakukan dengan sistem sanitary landfill, tidak lagi open dumping.

    Sanitary landfill merupakan sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkannya, dan kemudian menimbunnya dengan tanah.

    “Sanitary Landfill itu sistemnya pengurukan, jadi tumpukan sampah diuruk tanah, lalu ditumpuk sampah lagi dan kemudian tanah,” jelasnya.

    Budiman P Mega mengaku jika sebetulnya System Sanitary Landfill sudah pernah dilakukan saat awal pembuatan TPA Bakun. Tapi karena sampah masyarakat Bandar Lampung semakin banyak maka sampah di TPA menggunung.

    “Dulu tahun 1995 saat awal adanya TPA Bakung. Karena dulu tempatnya jurang gitu, jadi kita ambil tanah sekitarnya saja untuk nguruk,” pungkasnya.

    Atika Oktaria