Tag: LESTARIMOERDIJAT

  • Siaga Hadapi Peningkatan Kasus DBD di Tanah Air

    Jakarta (Lampost.co)–Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan seluruh pihak baik pemerintah dan masyarakat harus siaga menghadapi peningkatan kasus DBD. Salah satunya dengan bergerak bersama meningkatkan upaya pencegahan demam berdarah dengue atau DBD.

    “Pemerintah di setiap daerah harus mampu menggerakkan masyarakat dan aparatnya untuk bersama aktif melakukan pencegahan. Yakni dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat, 22 Maret 2024.

    Kementerian Kesehatan RI hingga pekan ke-11 di tahun 2024 mencatat 35.556 kasus DBD dengan 290 angka kematian. Jumlah itu jauh lebih tinggi dari periode yang sama pada 2023. Ketika itu kasus DBD pada minggu ke-11 tahun 2023 tercatat 15.886 kasus dengan 118 kematian.

    Menurut Lestari, tren peningkatan kasus dan kematian akibat DBD harus menjadi perhatian bersama. Mulai dari upaya pencegahan hingga kecepatan deteksi dan pertolongan dalam setiap kasus yang terjadi.

    Rerie, sapaan akrab Lestari mendorong agar para pemangku kepentingan dan masyarakat bergerak bersama secara aktif melakukan gerakan PSN dengan 3M (Menguras tempat penampungan air. Menutup tempat-tempat penampungan air hingga ulang berbagai barang yang berpotensi jadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti).

    “Pemerintah juga harus gencar memberi sosialisasi pemahaman masyarakat tentang gejala DBD dan penanganan daruratnya. Hal itu sebagai upaya mempercepat pertolongan sehingga mampu menekan angka kematian,” kata dia.

    Menurut Rerie, kesiapan para tenaga kesehatan dan kelengkapan kesehatan lainnya di daerah penting menjadi perhatian. Hal itu untuk menghadapi potensi ledakan kasus DBD tahun ini dan yang akan datang.

    Koordinasi pemerintah pusat dan daerah, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus benar-benar diwujudkan dalam menghadapi tren peningkatan kasus DBD di tanah air.

    Segenap daya dan upaya, tegas Rerie, harus dilakukan secara bersama oleh segenap anak bangsa untuk mengendalikan dan mengatasi penyakit DBD, agar kita tidak terus kehilangan generasi penerus bangsa karena penyakit yang sudah berjangkit di Indonesia sejak 1968 itu.

  • Obat Kanker Trastuzumab Bakal Ditanggung JKN

    Obat Kanker Trastuzumab Bakal Ditanggung JKN

    Jakarta (Lampost.co)–Pembaharuan Formularium Nasional (Fornas) 2024 memasukkan Trastuzumab dalam obat kanker yang ditanggung Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Harapannya, langkah itu mampu mewujudkan layanan kesehatan yang lebih merata bagi setiap warga negara.

    Atas langkah tersebut, Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan pemerintah telah merespon kendala para penderita kanker. Ia berharap pelayanan kesehatan di Indonesia terus meningkat.

    “Terima kasih kepada pemerintah yang merespons berbagai kendala para penderita kanker dalam menjalani pengobatan. Saya berharap pelayanan kesehatan nasional dapat terus meningkat,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin, 18 Maret 2024.

    JKN menanggung biaya pembelian obat kanker Trastuzumab berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/2197/2023. Keputusan itu tentang Formularium Nasional.

    Formularium adalah daftar obat-obatan yang berfungsi untuk terapi tertentu yang berasal dari negara, pemerintah daerah, atau rumah sakit.

    Sedang Dikaji

    Dalam Kepmenkes No. HK. 01.07/Menkes/2197/2023 tentang Fornas itu, Trastuzumab bisa untuk pengobatan kanker stadium awal. Lalu pada kanker stadium lanjut, penggunaan Trastuzumab hingga ada perkembangan penyakit yang lebih baik.

    “Saat ini Tim Seleksi Obat-Komite Nasional Seleksi Obat dan Fitofarmaka sedang mengkaji daftar obat dalam Kepmenkes itu. Tim tersebut masih membuka usulan perubahan Fornas 2024 hingga 4 April 2024,” ujar Lestari.

    Menurut Lestari, perubahan Fornas 2024 dengan menjamin penggunaan Trastuzumab lebih luas bagi peserta JKN, merupakan buah dari perjuangan bersama. Yakni para pegiat yang tergabung dalam komunitas penyintas kanker di tanah air.

    Untuk itu, Rerie, sapaan akrab Lestari juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas perjuangan tak kenal lelah para penyintas kanker di Indonesia. Terutama dalam hal mengatasi sejumlah tantangan selama proses pengobatan.

    Rerie yang juga penyintas kanker payudara itu mendorong agar ada penguatan kolaborasi antara masyarakat, komunitas dan para pengambil keputusan. Agar dapat menjawab berbagai tantangan dalam pengobatan kanker di masa depan.

    “Kami berharap kajian Fornas 2024 oleh Tim Seleksi Obat-Komite Nasional Seleksi Obat dan Fitofarmaka benar-benar menghasilkan daftar obat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Utamanya dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi setiap warga negara,” kata dia.

  • Penuhi Target Guru di Sejumlah Daerah Demi Kemajuan Bangsa

    Penuhi Target Guru di Sejumlah Daerah Demi Kemajuan Bangsa

    Jakarta (Lampost.co)–Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan pemenuhan jumlah target guru harus tercapai demi kemanjuan bangsa Indonesia. Pemerintah harus mampu memenuhi sebaran tenaga pengajar sesuai kebutuhan sejumlah daerah.

    “Kecukupan secara jumlah saja saya kira belum memecahkan masalah yang ada. Setelah jumlahnya cukup, lebih penting dari itu adalah sebaran guru harus sesuai kebutuhan di setiap daerah,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat, 15 Maret 2024.

    Lestari mengatakan, kemarin Mendikbudristek RI, Nadiem Anwar Makarim mengumumkan ada 419.146 formasi pada seleksi guru aparatur sipil negara. Formasi itu untuk status pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (ASN PPPK) 2024.

    “Jumlah itu akan menyelesaikan target 1 juta guru yang telah dicanangkan sejak 2020,” kata dia.

    Selain ketepatan dalam memenuhi kekurangan jumlah guru di daerah-daerah, kualitas guru juga harus sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai, kata Lestari, tenaga pengajar yang sudah menjadi ASN PPPK tidak mampu menjawab tantangan yang ada.

    Ia mendorong semua pihak, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, mampu membangun kolaborasi yang kuat. Terutama dalam proses penempatan para tenaga pengajar tersebut agar tepat sasaran.

    “Kami berharap para guru yang sudah menjadi ASN PPPK mampu menjawab berbagai tantangan dalam proses belajar mengajar di sejumlah daerah di tanah air,” ujarnya.

    Dengan terpenuhinya kebutuhan guru di sejumlah daerah, Rerie juga berharap, pembangunan sumber daya manusia nasional akan semakin baik dan melahirkan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berdaya saing.

  • Prioritaskan Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat

    Prioritaskan Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat

    Jakarta (Lampost.co)–Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia merupakan hal penting. Sebab setiap masyarakat khususnya anak-anak harus memiliki akses penuh terhadap kehidupan.

    “Upaya peningkatan kesehatan anak seperti pemberian imunisasi polio lengkap harus menjadi perhatian semua pihak. Hal itu ntuk melindungi generasi penerus bangsa,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 14 Maret 2024.

    Lestari mengatakan, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan berbagai pihak menggelar Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio. Kegiatan itu untuk merespon wabah polio terjadi di sejumlah daerah pada akhir Desember 2023.

    Hingga saat ini PIN polio itu sudah berlangsung dua putaran. Putaran pertama imunisasi sudah berlangsung pada 15 Januari dan putaran kedua pada 19 Februari.

    Catatan Kemenkes Sub PIN polio ini hingga 5 Maret 2024 sudah menjangkau 8,7 juta anak berusia 0-7 tahun di 74 kabupaten di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    “Kecepatan dan ketepatan dalam mengatasi ancaman di sektor kesehatan sangat penting. Di tengah harapan bangsa ini untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang tangguh,” kata dia.

    Menurut Lestari, kesiapsiagaan mengantisipasi dampak mewabahnya suatu penyakit harus menjadi kepedulian bersama. Yakni bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat di tanah air.

    Ia berharap upaya untuk menanamkan budaya hidup sehat bisa dilakukan sejak usia dini. Mulai dari lingkungan keluarga dan di setiap jenjang pendidikan anak bangsa.

    “Hanya dengan pemahaman yang sama antarsesama masyarakat terhadap pentingnya hidup sehat. Sejumlah penyakit yang masih mengancam kehidupan setiap anak bangsa dapat teratasi,” kata dia.

    Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah mampu membangun sistem pelayanan kesehatan nasional yang mampu mengantisipasi sekaligus mengatasi setiap ancaman dan tantangan kesehatan yang dihadapi setiap warga negara.

  • Tingkatkan Peran Perempuan di Sektor Ekonomi dan Politik

    Tingkatkan Peran Perempuan di Sektor Ekonomi dan Politik

    Jakarta (Lampost.co)–Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi dan politik harus meningkat. Sebagai salah satu upaya mempersempit kesenjangan gender yang terjadi.

    “Berbagai upaya untuk melibatkan peran perempuan di berbagai bidang harus konsisten. Pemerintah juga perlu menambah dukungan melalui sejumlah kebijakan. Maka, semangat perempuan untuk berkiprah lebih luas bagi bangsa akan meningkat,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 12 Maret 2024.

    Badan PBB, UN Women mencatat, kualitas pemberdayaan perempuan di Indonesia berada pada peringkat 87 dari 146 negara di dunia. Peringkat itu berdasarkan Laporan Kesenjangan Gender Global dari Forum Ekonomi Dunia tahun 2023.

    “Berdasarkan data tersebut, Indonesia sebenarnya memiliki kinerja yang cukup baik dalam pencapaian di sektor pendidikan. Namun, pemberdayaan perempuan Indonesia di sektor ekonomi dan partisipasi politik masih harus ada peningkatan,” kata Lestari.

    Dalam pemberdayaan ekonomi, partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia sekitar 53% – 54%. Persentase itu tidak banyak berubah dalam 20 tahun terakhir.

    Sementara, partisipasi politik perempuan di Indonesia juga lebih rendah jika dar angka rata-rata global. Jumlah perempuan Indonesia di parlemen yang sekitar 22% sedangkan rata-rata global 26%.

    “Pemberdayaan perempuan bukan sekadar mewujudkan kesetaraan gender dari sisi jumlah. Lebih dari itu, perempuan juga harus berperan siginifikan di berbagai aspek kehidupan,” ujar Lestari.

    Lestari mengatakan dengan keterlibatan perempuan yang cukup baik di sektor pendidikan, maka berbagai tantangan dalam proses pembangunan dapat tertangani. Sebab berdasarkan sejarah, di masa lalu perempuan di Nusantara berperan aktif menjadi pemimpin hingga berperang melawan penjajah.

    “Para pendahulu bangsa kita adalah perempuan pejuang. Mereka tidak ragu berperan aktif memimpin dalam menghadapi berbagai persoalan negeri,” ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.

    Lestari sangat berharap semangat heroik perempuan pejuang itu terus tumbuh pada para perempuan di masa kini. Sehingga keterlibatan aktif perempuan dalam setiap pengambilan keputusan publik dapat terus ditingkatkan, termasuk pada sektor ekonomi dan politik.

  • Perkokoh Nilai Toleransi untuk Tumbuhkan Kerukunan Beragama

    Perkokoh Nilai Toleransi untuk Tumbuhkan Kerukunan Beragama

    Jakarta (Lampost.co)–Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan memupuk dan memperkokoh landasan toleransi antarumat beragama dapat menumbuhkan sikap saling menghormati. Yakni saling menghormati terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara.

    “Sejumlah pelaksanaan acara keagamaan yang berbeda dan terjadi dalam waktu bersamaan harus momentum memupuk nilai toleransi. Serta saling menghormati setiap anak bangsa dalam upaya mewujudkan kerukunan sesama umat beragama,” ujarnya, Senin, 11 Maret 2024.

    Menurut Lestari, dengan keberagaman di berbagai bidang yang ada, menumbuhkembangkan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati antarsesama manusia. Hal itu merupakan kewajiban dalam proses berbangsa dan bernegara.

    Rerie, sapaan akrab Lestari, berpendapat bahwa kebhinekaan merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu keberadaannya harus mampu menjadi bagian dari kekuatan yang bangsa Indonesia miliki.

    “Upaya menjadikan beragam potensi dan sumber daya yang berbeda-beda menjadi satu kekuatan harus konsisten. Terlebih dalam proses membangun bangsa dan negara menjadi lebih baik,” kara Lestari.

    Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap pemahaman setiap anak bangsa untuk mewujudkan kerukunan antarsesama dapat terus meningkat. Sehingga, setiap warga negara dapat berkontribusi positif dalam proses pembangunan Indonesia.

    “Dalam kesempatan ini saya mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu. Juga selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan bagi umat muslim di tanah air,” ujar Lestari.

    Lestari berharap ketaatan setiap umat beragama dalam menjalankan ibadah dapat memperkokoh persatuan dan persaudaraan setiap anak bangsa di Indonesia.

  • Hadapi Perubahan Cuaca dengan Mitigasi yang Tepat

    Hadapi Perubahan Cuaca dengan Mitigasi yang Tepat

    Jakarta (Lampost.co) — Hadapi perubahan cuaca dengan meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan mitigasi bencana melalui sosialisasi yang berkelanjutan.

    “Beberapa waktu lalu pascapesta demokrasi terjadi sejumlah bencana di berbagai wilayah Indonesia. Kondisi itu harus diwaspadai dan disikapi dengan langkah-langkah yang tepat,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Antisipasi Fenomena Angin Puting Beliung Akibat Perubahan Iklim, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu, 28 Februari 2024.

    Moderator dalam diskusi itu adalah Arimbi Heroepoetri, S.H, LL.M (Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI). Hadir dalam acara itu Ir. Laksmi Dhewanthi, M.A. (Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI). Lalu Uke Mohammad Hussein, S.Si, MPP (Direktur Tata Ruang, Pertanahan, dan Penanggulangan Bencana, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Serta Dr. Ida Pramuwardani (Ketua Tim Kerja Produksi dan Diseminasi Informasi Cuaca, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai narasumber.

    Hadir pula Erma Yulihastin (peneliti Klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional /BRIN) sebagai penanggap.

    Menurut Lestari, semua pihak harus waspada dampak perubahan iklim seperti angin puting beliung, banjir dan tanah longsor.

    Mendiskusikan fnomena cuaca yang kita hadapi, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, sangat penting.  Apalagi, tambah Rerie yang juga legislator Dapil II Jawa Tengah itu, isu pemanasan global sangat berkaitan dengan munculnya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah.

    Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem mengatakan bahwa harus melakukan upaya untuk melakukan mitigasi dan menyosialisasikan sejumlah fenomena alam yang terjadi. Agar masyarakat memahami dan mampu melindungi dirinya, keluarga, serta lingkungannya dari dampak perubahan iklim.

    Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Laksmi Dhewanthi berpendapat perubahan iklim menyebabkan efek gas rumah kaca. Hal itu memicu pemanasan global.

     

    Suhu Bumi

    Dampak pemanasan global yang terjadi saat ini, tambah Laksmi, adalah peningkatan suhu bumi sebesar 1 derajat Celcius. Bila tidak melakukan upaya apa-apa, tambah dia, akan terjadi peningkatan suhu bumi 1,5 derajat Celcius hingga 2 derajat Celcius.

    Pemanasan suhu bumi ini, jelas Laksmi, memicu perubahan cuaca ekstrem yang berdampak terhadap lingkungan. Dalam menghadapi kondisi itu, pihaknya mendorong upaya adaptasi dalam menghadapi cuaca ekstrem.

    Kegiatan adaptasi itu antara lain meningkatkan pemahaman mitigasi, pengendalian terhadap sejumlah penyakit dan upaya meningkatkan ketahanan bencana dan iklim.

    Dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap dampak perubahan iklim,  pihaknya membangun kampung iklim dan komunitas iklim. Hal itu merupakan intervensi aksi perubahan iklim di 7.000 lokasi di Indonesia. Dia mengatakan pada tahun ini, pihaknya akan melaksanakan aksi serupa di 20.000 lokasi.

    Direktur Tata Ruang, Pertanahan, dan Penanggulangan Bencana, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Uke Mohammad Hussein mengungkapkan bencana puting beliung bukan merupakan hal baru di Indonesia.

    Uke mengungkapkan, kajian risiko terhadap  dampak cuaca ekstrem antara lain berpotensi mengancam 253 juta jiwa. Kemdudian potensi kerugian fisik bisa mencapai Rp1.962 triliun dan potensi kerugian ekonomi hingga Rp781 miliar.

    Berdasarkan besarnya potensi risiko tersebut, perlunya upaya mitigasi terhadap berbagai pemicu cuaca ekstrem.  Selain itu juga harus ada upaya intervensi untuk menekan dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi.

     

    Angin Berputar

    Ketua Tim Kerja Produksi dan Diseminasi Informasi Cuaca, BMKG, Ida Pramuwardani mengungkapkan angin puting beliung dan tornado adalah fenomena angin berputar. Yang membedakan antara keduanya, kecepatan pusaran angin. Untuk angin puting beliung lebih lemah ketimbang dengan tornado. Tornado terjadi saat peralihan udara dingin ke hangat.

    Karena sulit mengukur kekuatan pusaran angin, para ilmuwan mengukur kekuatan pusaran angin puting beliung dan tornado dari tingkat kerusakan.

    Ida menyarankan, bila saat terjadi angin puting beliung agar segera menutup pintu dan jendela. Matikan aliran listrik, jauhi pintu dan jendela.

    Bila sedang berkendara, agar menghentikan kendaraannya dan segera masuk berlindung ke bangunan yang kokoh.

    Ida mengungkapkan angin puting beliung paling sering terjadi di Pulau Jawa dan biasanya pada November, Desember, Januari hingga Maret di masa pancaroba.

     

    Penjelasan Detail

    Peneliti Klimatologi BRIN, Erma Yulihastin berpendapat perlunya penjelasan lebih detail terkait angin puting beliung dan tornado, serta cuaca dan iklim ekstrem.

    Menurut Erma, seluruh kondisi cuaca ekstrem itu terjadi pada radius 2 Km hingga 20.000 Km. Bila terjadi pada kurang dari radius 2 Km itu, ujar dia, termasuk cuaca ekstrem mikro.

    Memprediksi angin puting beliung sulit, sebab terjadi pada skala mikro. Sementara memprediksi tornado mudah karena terjadi di radius antara 2 Km-20.000 Km.

    Menurut Erma, kondisi cuaca ekstrem di Indonesia akhir-akhir ini merupakan fenomena yang tidak biasa. Semua pihak harus menyadari ini.

    Bila suhu panas bumi meningkat lebih dari 2 derajat Celcius, ketidaknormalan akan semakin terlihat. Saat ini. suhu permukaan bumi meningkat di atas 1,5 derajat Celcius dan terjadi kecenderungan peningkatan suhu yang mendidih.

    Menurut Erma, Indonesia perlu membangun pusat penelitian cuaca ekstrem agar mampu menyikapi dampak perubahan iklim.

    Wartawan senior Saur Hutabarat berpendapat pandangan berbeda mengenai fenomena alam yang terjadi didasari dengan dasar kajian ilmiah menunjukkan ada keinginan kita untuk menggali lebih jauh untuk mendapatkan kebenaran.

    Saur menyarankan untuk mempertemukan dua pihak yang berbeda pendapat itu di tempat yang independen untuk mengkaji secara ilmiah.

    Buka pikiran dan hati, tambah dia, sehingga kita dapat menyikapi perbedaan terhadap fenomena alam itu dengan lebih bijaksana.

  • Pemajuan Kebudayaan Upaya Pertahankan Identitas Bangsa

    Pemajuan Kebudayaan Upaya Pertahankan Identitas Bangsa

    Jakarta (Lampost.co)–Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan upaya mendorong pemajuan kebudayaan nasional harus konsisten agar mampu mempertahankan identitas bangsa.

    “Di tengah perubahan dunia yang terbilang cepat, mempertahankan dan meningkatkan identitas bangsa merupakan langkah penting. Caranya dapat melalui penguatan nilai-nilai budaya dengan upaya pemajuan kebudayaan,” kata dia, Senin, 27 Februari 2024.

    Catatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2022, Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) Indonesia 55,13 poin. Sementara skor IPK nasional saat itu masih berada di level “cukup”, yakni di kisaran 40 sampai 60 poin.

    Kerangka penilaian IPK itu terdiri dari 31 indikator yang dikelompokkan ke dalam tujuh cakupan yang diadopsi secara global. Di antaranya ekonomi budaya, pendidikan, Ketahanan sosial budaya, ekspresi budaya, budaya literasi, warisan budaya, dan gender.

    “Saat ini ada sejumlah kendala dalam proses pengembangan kebudayaan nasional, seperti kurangnya apresiasi dan regenerasi. Selain itu juga kurang tepatnya konsep pelestarian budaya,” kata Lestari.

    Sejumlah kendala tersebut menurut Lestari, harus menjadi perhatian para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah untuk segera teratasi Sebab, level IPK nasional harus terus ditingkatkan dalam upaya menanamkan dan memperkuat nilai-nilai kebudayaan nasional.

    Catatan IPK nasional itu sejatinya dapat membantu para pengambil kebijakan dalam merumuskan kebijakan yang berbasis pengetahuan (evidence-based policy). Sehingga perencanaan pembangunan kebudayaan dapat menjadi lebih tepat dan sesuai dengan keadaan di setiap wilayah.

    “Karena itu kami mendorong agar para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah mampu membangun kolaborasi dengan baik. Tentunya untuk meningkatkan proses pembangunan kebudayaan nasional yang berkelanjutan,” kata Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.

  • Keterwakilan Perempuan di Parlemen Harus Konsisten Ditingkatkan

    Keterwakilan Perempuan di Parlemen Harus Konsisten Ditingkatkan

    Jakarta (Lampost.co)–Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan keterwakilan perempuan di parlemen harus terus ditingkatkan agar kebijakan yang dihasilkan lembaga legislatif itu dapat mewujudkan keadilan yang merata bagi setiap warga negara.

    “Upaya meningkatkan pendidikan politik dan sosialisasi pentingnya peran perempuan dalam proses pembuatan kebijakan publik harus konsisten dilakukan, agar perempuan Indonesia mampu menjawab sejumlah tantangan dalam proses berbangsa dan bernegara,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Lampost.co pada Kamis, 15 Februari 2024.

    Komisi Pemilihan Umum mencatat bakal calon legislatif dari 18 Partai Politik Peserta Pemilu 2024 sebanyak 10.323. Dari total tersebut, 37,7% (3.896 bakal calon legislatif) perempuan dan 62,3% (6.427 bakal calon legislatif) laki-laki.

    Pada Pemilu 2009, Komisi Pemilihan Umum mengumumkan 34,6% daftar calon tetap (DCT) anggota DPR adalah perempuan, kemudian meningkat menjadi 37% pada Pemilu 2014, dan pada Pemilu 2019 mencapai 40%.

    “Berdasarkan hasil Pemilu 2019, keterwakilan perempuan di DPR RI berada pada angka 20,8% atau 120 anggota legislatif perempuan dari 575 anggota DPR RI,” kata Lestari.

    Lestari sangat berharap hasil pemilihan umum 2024 menunjukkan peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen, meski jumlah calon legislatif perempuan pada Pemilu 2024 cenderung turun bila dibandingkan dengan Pemilu 2019.

    Legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu mendorong upaya pendidikan politik terhadap perempuan secara konsisten dilakukan, sehingga mampu mewujudkan peningkatan partisipasi perempuan dalam setiap pembuatan kebijakan publik.

    “Pendidikan politik terhadap perempuan diharapkan mampu menumbuhkan kepekaan, kesadaran dan komitmen dalam menegakkan keadilan gender,” kata dia.

    Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap agar pihak eksekutif dan legislatif terpilih pada Pemilu 2024 kelak mampu mewujudkan keterwakilan 30% perempuan di parlemen, demi mewujudkan kebijakan publik yang lebih baik sehingga mampu meningkatkan keadilan dan kemakmuran masyarakat yang lebih merata.*

    Putri

  • Wakil Ketua MPR RI: Netralitas Penyelenggara Pemilu Harga Mati

    Wakil Ketua MPR RI: Netralitas Penyelenggara Pemilu Harga Mati

    Jakarta (Lampost.co)–Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan netralitas para penyelenggara pemilu adalah harga mati. Agar dapat mewujudkan proses Pemilu 2024 yang jujur, adil, dan mampu menghasilkan para pemimpin bangsa yang sesuai keinginan rakyat.

    “Sebagai salah satu aktor dalam pelaksanaan pemilu, para penyelenggara di lapangan baik dari KPU, Bawaslu serta aparat lainnya harus mampu bertugas secara jujur dan adil, sehingga masyarakat bisa menyalurkan pilihan mereka secara langsung, umum, bebas dan rahasia, sesuai hati nuraninya, ” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Lampost.co pada Senin, 12 Februari 2024.

    Pada penyelenggaraan Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) telah melantik secara serentak 5,74 juta anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di 71.000 lokasi pada Kamis (25/1). Mereka bertugas di 820.161 TPS yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dan pemilihan luar negeri.

    Jutaan jumlah pelaksana pemilu itu, menurut Lestari, harus benar-benar mendapat perhatian bersama dari sisi keamanan, kesehatan dan kenyamanan dalam menjalankan tugasnya agar dapat menyelenggarakan pemilu secara jujur dan adil.

    “Saya berharap tragedi pada penyelenggaraan pemilu lima tahun lalu yang menyebabkan meninggalnya 894 petugas KPPS dan tumbangnya 5.175 petugas KPPS karena kelelahan, tidak terulang,” kata Rerie sapaan akrab Lestari.

    Legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu mengatakan antisipasi pelanggaran pemilu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Kesiapan para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah juga harus dipastikan berjalan baik.

    “Agar para penyelenggara Pemilu 2024 secara serentak ini dapat menjalankan tugasnya dengan baik sesuai yang diamanatkan undang-undang,” kata Lestari.

    Harapannya setiap anak bangsa dapat menjaga dan menjamin proses Pemilu 2024 berlangsung secara jujur dan adil, sehingga masyarakat dapat memilih para calon pemimpin bangsa secara langsung, umum, bebas dan rahasia, demi mewujudkan cita-cita masyarakat adil dan makmur seperti yang diamanatkan konstitusi kita.

    Putri