Tag: Operasi Pasar Murah

  • Bulog Lamsel Buka Toko Bahan Pokok di Dekranasda

    Bulog Lamsel Buka Toko Bahan Pokok di Dekranasda

    Kalianda (Lampost.co) — Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Kalianda membuka toko bahan pokok di Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lamsel.

    Hal tersebut sebagai upaya untuk memudahkan masyarakat mendapatkan sembako murah dan berkualitas.

    “Pemkab Lamsel meminta Bulog membuka toko sembako di Dekranasda setempat,” ujar Pimpinan Bulog Cabang Lamsel, Nurmulyati Syahroni, Rabu, 20 Maret 2024.

    Baca juga : Program SPHP Perum Bulog telah Salurkan 13,6 Juta Kilogram Jagung

    Menurut dia, Pemkab Lampung Selatan menyiapkan tempat untuk jual sembako, sedangkan Bulog Kalianda menyiapkan bahan pokok yang akan pihaknya jual.

    Pihaknya sediakan meliputi beras SPHP, Beras Kita, Minyak goreng dan tepung terigu.

    “Penjualan sembako ini mulai buka hari ini (Rabu, 20 Maret 2024). Pembukaan toko sembako kami lakukan selama bulan suci Ramadan 1445 Hijriah,” katanya.

    Baca juga : 7.880 Ton Beras Tersalurkan Perum Bulog Lewat Program SPHP

    Bahan pokok yang Bulog jual pada Toko Sembako yakni beras SPHP seharga Rp53 ribu/sak isi 5 Kg, Beras Kita (Premium,red) Rp70 ribu/5 Kg.

    Selanjutnya minyak goreng kita Rp15.500/liter, Minyak Riski Rp14 ribu, gula putih Rp16 ribu/Kg dan tepung Rp12.500/Kg.

    “Selain kami ada juga beberapa Dinas untuk membuka penjualan,” jelasnya.

  • Operasi Pasar Murah Sentuh Masyarakat Selagai Lingga

    Operasi Pasar Murah Sentuh Masyarakat Selagai Lingga

    Pasar Murah yang diadakan oleh Pemkab Lamteng. (Foto: Dok Kominfo)Gunungsugih (Lampost.co) — Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah mengelar Oprasi Pasar Murah (OPM) dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadan 1445 H. Operasi Pasar Murah tersebut menyentuh masyarakat Kampung Sidoharjo Kecamatan Selagai Lingga, Kamis, 14 Maret 2024.
    .
    Ketua Tim Penggerak PKK Lampung Tengah, Mardiana Musa Ahmad mengatakan keberada pasar murah ini dapat bermanfaat bagi masayarakat. Apalagi saat ini harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan.
    .
    “Semoga kegiatan pasar murah ini dapat membantu ketahanan pangan keluarga kabupaten kita. Khususnya bagi masyarakat Kecamatan Selagai Lingga. Kami berharap pasar murah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,” kata Ketua TP PKK Lamteng.
    .
    Pihaknya menjelaskan Operasi Pasar Murah ini dalam rangka menyambut bulan suci ramadan. Saat kebutuhan pokok mengalami kenaikan, pemerintah setempat hadir dengan program tersebut.
    .
    “Gerakan pasar murah ini dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadan. Mengingat semua bahan pokok naik. Tapi alhamdulilah berkat perhatian pemerintah untuk mengadakan pasar murah. Ada beberapa bahan pokok yakni beras, minyak, gula dan tepung terigu,” tutupnya.
  • Pasar Murah Efektif Apabila Menyasar Orang Miskin

    Pasar Murah Efektif Apabila Menyasar Orang Miskin

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Publik Universitas Lampung, Marselina mengatakan operasi pasar murah merupakan kebijakan yang cukup efektif. Apalagi untuk mengurangi pengeluaran masyarakat ketika tingginya harga kebutuhan pokok menjelang ramadan.
    .
    Akademisi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Lampung itu menyebut, efektifitas dari operasi pasar murah itu akan tercipta apabila penyalurannya tepat sasaran. Yaitu, menyasar masyarakat rumah tangga miskin dengan pendapatan menengah kebawah.
    .
    “Artinya mereka yang mendapatkan bantuan harga yang rendah itu adalah orang yang miskin. Ketika pasar murah itu yang semua orang bisa mengakses, saya kira tidak efektif. Karena yang paling terdampak adalah rumah tangga miskin,” kata Marselina, Senin, 11 Maret 2024.
    .
    Pada kondisi menjelang ramadan, Marselina menjelaskan bahwa kenaikan harga memang umum terjadi. Terlebih komoditas yang banyak mengalami kenaikan ini merupakan komoditas pertanian. Apalagi produksinya tidak bisa cepat seperti pada manufaktur.
    .
    Meski begitu, hal ini tidak bisa terbiarkan terus-menerus. Sebab yang paling terkena pengaruh dari tingginya harga bahan pokok adalah rakyat miskin dengan pendapatan rendah.
    .

    Antisipasi

    .
    “Pemerintah harus melakukan antisipasi. Jangan berlama-lama perlu ada impor beras jika memang barang sudah setinggi ini. Mungkin juga ada permainan importir, itu juga bisa,” katanya.
    .
    Lebih lanjut, Marselina juga mengungkapkan, secara umum 35 persen pendapatan masyarakat Indonesia masuk dalam kebutuhan konsumsi pangan. Sehingga, jika harga kebutuhan pokok termasuk beras mengalami kenaikan. Maka pengeluaran masyarakat akan meningkat dan akan berdampak pada banyak aspek.
    .
    “Dampaknya bisa pada kesehatan, pendidikan anak, transportasi dan lainnya akan berkurang karena dialihkan untuk kebutuhan pangan,” ujarnya.
    .
    Terlebih menjelang ramadan seperti saat ini. Ada keinginan dari masyarakat terutama dari menengah keatas untuk menyambut ramadan dengan meriah dengan memanjakan keluarga. Perilaku konsumtif inilah yang menurutnya menjadi salah satu pemicu harga-harga menjadi naik.
    .
    “Kalau ramadan seharusnya kita sederhana saja. Tapikan ada budaya kalau ramadan ini harus wah. Sehingga pembelian barang pangan menjadi meningkat dua kali lipat. Tapi ya tetap kita tidak bisa mengatur itu, karena itu kemerdekaan konsumen untuk membeli, karena punya uang,” jelasnya.
  • Pemkab Tubaba Laksanakan Operasi Pasar Jelang Ramadan

    Pemkab Tubaba Laksanakan Operasi Pasar Jelang Ramadan

    Panaragan (Lampost.co) — Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat (Pemkab Tubaba) gelar operasi pasar murah Pasar Tradisional Mulyaasri, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Selasa, 5 Maret 2024.

    Total 10 ton beras tersedia dalam OP murah yang bekerjasama dengan Bulog KCP Menggala, Tulangbawang bertujuan mengendalikan harga pangan pada pasaran menjelang bulan suci ramadhan.

    “Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah daerah dan upaya mengendalikan inflasi,” kata Pj Bupati Tulangbawang Barat, M Firsada.

    Selain itu, pelaksanaan ini juga dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok pangan.

    Firsada menjelaskan, beberapa hari lagi akan memasuki bulan suci ramadhan pemerintah daerah bersama TPID terus melakukan kegiatan tersebut guna mengecek stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok pangan.

    “Hari ini tersedia komiditas kebutuhan pokok seperti beras medium kemasan 5 kg dengan harga Rp54 ribu per karung, gula putih kemasan 1 kg dengan harga Rp16 ribu, minyak goreng Rp16 ribu per liter, dan tepung terigu Rp12 ribu per kilo,” katanya.

    Firsada mengimbau, masyarakat Tubaba menjadi pembeli cerdas dan melakukan panic buying dengan memborong beras seiring dengan melonjaknya harga sembako pasaran.

    “Kami harap masyarakat tidak panik dan khawatir terkait harga komuditas dan ketersediaan bahan pangan karena untuk stok menjelang Ramadhan dapat terbilang aman dan cukup,” kata dia.

  • Pemkab Lamsel Bakal Gelar Pasar Murah pada Maret 2024

    Pemkab Lamsel Bakal Gelar Pasar Murah pada Maret 2024

    Kalianda (Lampost.co) — Pemkab Lamsel bakal menggelar operasi pasar murah pada minggu kedua Maret 2024.

    Kepala Bidang Perdagangan Lampung Selatan, Firdaus mengatakan operasi pasar murah akan berlangsung pada 7 Kecamatan yakni Merbau Mataram, Tanjungbintang, Jatiagung, Katibung, Sragi, Kalianda dan Ketapang.

    “Operasi pasar murah ini akan berlangsung untuk mengatasi kenaikan harga sembako yang kini terus naik,” ujarnya, Senin, 26 Februari 2024.

    Ia menjelaskan, selain operasi pasar murah untuk mengatasi kenaikan harga sembako, Pemkab Lamsel juga menggandeng Bulog Kalianda untuk stabilisasi harga beras.

    “Bulog Kalianda telah mendistribusikan beras SPHP ke hampir tiap kecamatan Lampung Selatan. Sebab, beras SPH cukup terjangkau bagi masyarakat yakni Rp54.500/sak isi 10 Kg,”jelasnya.

  • Operasi Pasar Lebih Masif di Bulan Ramadan

    Operasi Pasar Lebih Masif di Bulan Ramadan

    Bandar Lampung (Lampost.co)— Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan menggelar operasi pasar sebagai upaya untuk meredam lonjakan harga saat ramadan.

    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Provinsi Lampung, Evi Fatmawaty, menyebut pihaknya sedang menyusun jadwal pasar murah tersebut.

    “Tentu operasi pasar kita gelar, terlebih ini persiapan puasa dan lebaran. Kami akan merapatkan jadwal operasi pasar lebih lanjut.”,” ujarnya, Kamis, 22 Februari 2024.

    Adapun jenis-jenis komoditas yang akan tersedia dalam kegiatan operasi pasar bersifat kondisional, sesuai kebutuhan stabilisasi harga.

    “Konsepnya nanti kita lihat ketersediaan dan harganya. Jika tinggi maka kita akan operasi pasar (komoditas tersebut),karena tujuannya kan membantu masyarakat,” kata dia.

    Lebih lanjut, pihaknya kini juga sedang fokus meredam gejolak harga beras yang kian melejit di pasaran.

    Pemprov Lampung bersinergi dengan lembaga-lembaga terkait seperti Bulog untuk penyediaan pasokan dan menjaga kestabilan harga beras.

    “Memang harga yang menentukan Bapanas, ada HET. Hanya saja kalau harga naik, maka akan kita lakukan operasi pasar bekerja sama dengan Bulog,” ungkapnya.

    Pemerintah Provinsi Lampunggencar melaksanakan operasi pasar sejak akhir tahun 2023 untuk mengendalikan inflasi daerah. Pasar murah tersebut terlaksana semua kabupaten/kota yang tersebar 300 titik.

    Saat ini Pemprov masih memiliki cadangan beras untuk operasi pasar khusus di bulan ramadan sebanyak 236.865 kg beras.

    Sebelumnya, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memerintah Pemerintah Kabupaten dan Kota menggelar operasi pasar murah di pasar atau di tempat umum, bukan di areal perkantoran maupin instansi.

    “Tujuan operasi pasar murah itu untuk masyarakat kecil, bukan buat pegawai yang notabene penghasilannya lebih baik ketimbang masyarakat kecil yang membutuhkan beras,” ucap Gubernur dalam Rapat Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional di Aula Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Rabu, 21 Februari 2024.

  • Gubernur Lampung Perintahakan Operasi Pasar Murah di Pasar

    Gubernur Lampung Perintahakan Operasi Pasar Murah di Pasar

    Bandar Lampung (Lampost.co)Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memerintah Pemerintah Kabupaten dan Kota menggelar operasi pasar murah di pasar atau di tempat umum, bukan di areal perkantoran maupin instansi.

    “Tujuan operasi pasar murah itu untuk masyarakat kecil, bukan buat pegawai yang notabene penghasilannya lebih baik ketimbang masyarakat kecil yang membutuhkan beras,” ucap Gubernur dalam Rapat Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional di Aula Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Rabu, 21 Februari 2024.

    Perintah tersebut merupakan tindak lanjut pemanatuan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (FEB Unila) Prof Nairobi.

    Menurutnya, menggelar operasi pasar murah di instansi pemerintah tidak efektif menyetabilkan harga beras untuk meredam tingat inflasi tinggi.

    “jadi bupati dan wali kota supaya memperhatikan. Kalau ada kendala kemacetan atau pun lainnya, itu bukan alasan. Bisa mengkoordinasikanya dengan pihak lain, baik perhubungan termasuk kepolisian,” kata gubernur.

    Arinal juga meminta tiap daerah melaporkan luasan lahan sawah dan produksinya. Termasuk jumlah penduduknya, untuk mengetahui kecukupan pangan atau tidak.

    Lampung sebagai daerah lumbung pangan, ia menargetkan menghasilkan 3,2 juta ton. Sementara konsumsi Lampung 1,2 juta ton, artinya ada surplus 2 juta ton.

    Kenyataannya, di pasar ritel sulit menemukan beras, begitu juga di pasar tradisional beras medium pedagang menjual Rp16 ribu/kg bahkan mencapai Rp19 ribu/kg.

    “Kondisi tersebut menghawatirkan terlebih menjelang Ramadan dan Idulfitri.Tingginya harga beras dapat memicu inflasi daerah, sehingga pemerintah harus mengendalikan,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis, menyebut bahwa komoditas beras, cabai mereh dan rawit, bawang merah, telur ayam, dan minyak goreng, berpotensi menyumbang inflasi.

     

  • Gubernur Lampung Perintahakan Operasi Pasar Murah di Tempat Umum dan Pasar

    Gubernur Lampung Perintahakan Operasi Pasar Murah di Tempat Umum dan Pasar

    Bandar Lampung (Lampost.co)–Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memerintah Pemerintaj Kabupaten dan Kota menggelar operasi pasar murah beras di pasar atau tempat umum, bukan di areal perkantoran maupin instansi.

    “Tujuan operasi pasar murah itu untuk masyarakat kecil, bukan buat pegawai yang notabene penghasilannya lebih baik ketimbang masyarakat kecil,” ucap Gubernur dalam Rapat Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional di Aula Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Rabu, 21 Februari 2024.

    Hal itu menindak lanjuti pemanatuan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (FEB Unila) Prof Nairobi. Menurutnya,  operasi pasar murah di instansi pemerintah tidak efektif dalam menyetabilkan harga beras untuk meredam tingat inflasi tinggi.

    Baca Juga: Operasi Pasar di Lampung Barat 

    “Tolong perhatian Bupati dan Wali Kota. Kalau ada kendala kemacetan atau pun lainnya, itu bukan alasan. Koordinasikan dengan pihak lain, baik perhubungan termasuk kepolisian,” kata Gubernur.

    Arinal juga meminta tiap daerah melaporkan luasan lahan sawah dan produksinya. Termasuk jumlah penduduknya, untuk mengetahui kecukupan pangan atau tidak.

    Baca Juga: KPPU Dalami Kenaikan Harga Beras

    Lampung ini sebagai daerah lumbung pangan yang tahun ini menargetkan menghasilkan 3,2 juta ton. Kebutuhan konsumsi Lampung 1,2 juta ton, artinya ada surplus 2 juta ton.

    Kenyataannya, beras di pasar ritel sulit ditemukan atau kosong. Sementara itu di pasar tradisional beras medium mencapai Rp16 ribu/kg bahkan Rp19 ribu/kg.

    Kondisi tersebut menghawatirkan terlebih menjelang Ramadan dan Idulfitri. Harga beras tinggi memicu inflasi daerah. Hal ini harus dikendalikan, ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis, menyebut bahwa komoditas beras, cabai mereh dan rawit, bawang merah, telur ayam, dan minyak goreng, berpotensi menyumbang inflasi.

    Menurut Kepala BPS, inflasi tak selamanya jelek, tetapi tetap harus dikendalikan.