Tag: PERISTIWA

  • Warga Sabahbalau jadi Korban Tabrak Lari, HP Dicuri Pelaku

    Warga Sabahbalau jadi Korban Tabrak Lari, HP Dicuri Pelaku

    Kalianda (Lampost.co)–Dua warga Sabahbalau menjadi korban tabrak lari hingga mengalami luka-luka. Selain itu, motor kedua pengendara rusak dan salah satu handphone korban dibawa kabur pelaku.

    Peristiwa itu terjadi pada Senin malam, 18 Maret 2024 di perempatan Jalan Soekarno-Hatta, Sukarame, Bandar Lampung sekitar pukul 21.45 WIB.

    Korban, Sawono (55) mengatakan, kejadian bermula saat ia bersama anaknya melintas dari arah Jalan Urip Sumoharjo menuju Sukarame. Saat tiba di perempatan Jalan Bypass Soekarno-Hatta, pelaku yang melanggar lampu merah langsung menabrak motornya.

    “Saya dari jemput anak kerja di Rumah Sakit Urip. Ada motor vario putih yang menerobos lampu merah dan menabrak saya,” ujarnya kepada Lampost.co, Rabu, 20 Maret 2024.

    Sawono menambahkan bahwa pengendara yang menabraknya mengendarai motor dengan nomor polisi BE 5798 RU. Pelaku juga tidak mengenakan helm.

    “Orangnya nggak pake helm, celana pendek menggunakan sarung diselempang,” ujarnya.

    Akibat kejadian tersebut, motor korban mengalami kerusakan dan dirinya mengalami luka-luka. Namun, belum sempat melaporkan kejadian tersebut kepada aparat kepolisian karena pelaku langsung melarikan diri.

    “Saya cuma lebam tapi anak mengalami luka-luka karena saat kejadian sempat guling kayak koprol,” kata Sarwono.

    Pelaku Mengancam Korban

    Anak korban, Novi Nur Aisyah (19) mengaku handphone miliknya dibawa kabur oleh pelaku. Ia sempat mencoba menghubungi nomor telepon pribadinya, kemudian pelaku menjawab dan meminta uang tebusan.

    “Awalnya minta tebusan. Dia (pelaku) mengancam jangan lapor polisi. Yaudah yang penting HP saya kembali. Tapi setelah saya komunikasi lewat telpon dan WhatsApp katanya saya harus ngambil di rumahnya tapi sampai tadi malam gak jelas,” ujarnya.

    Novi berharap bahwa pelaku memiliki niat baik untuk bertanggung jawab dan mengembalikan handphone miliknya. Sebab selain menjadi alat komunikasi sehari-hari, hp itu juga sebagai perangkat kerjanya.

    “Itu HP saya satu-satunya untuk alat kerja buat laporan tiap hari. Saya juga sudah ada foto orangnya saat kejadian ada yang moto,” ujarnya.

    Menurut Novi, pelaku hanya berniat mengerjainya saja soal pengembalian HP tersebut. Sebab lokasi untuk pengambilan HP selalu berubah-ubah.

    “Katanya mau share lokasi rumahnya di Kedondong Pesawaran tapi berubah di rumah Rajabasa. Terus berubah lagi janjian di flyover, berubah lagi di GOR Fajarbaru. Saya gak berani ambil karena takut,” ujarnya.

  • Pekerja Tinggalkan Kompor Menyala, Rumah Produksi Roti di Kedamaian Terbakar

    Pekerja Tinggalkan Kompor Menyala, Rumah Produksi Roti di Kedamaian Terbakar

    Bandar Lampung (Lampost.co): Peristiwa kebakaran di Bandar Lampung kembali terjadi. Kali ini di rumah produksi roti di Jalan Antasari, Gang Mindi 4, Kelurahan Kalibalau Kencana, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, nyaris ludes terbakar, Selasa, 19 Maret 2024, sekitar pukul 20.30 WIB.

    Warga sekitar, Iwan mengatakan, penyebab kebakaran diduga berasal dari sebuah kompor gas yang ditinggalkan menyala oleh salah seorang pekerja yang berada di rumah produksi roti.

    “Katanya ada salah satu pekerja hidupin kompor gas, tapi apinya kecil. Tapi pekerja ini ninggalin kompor yang masih nyala. Kemudian api menyambar kebagian gudang roti,” ujarnya.

    Melihat kepulan asap dari lokasi kebakaran, lanjut Iwan, warga setempat langsung bersama-sama berusaha memadamkan api dengan air seadanya.

    “Warga ramai-ramai padamkan api pakai ember berisikan air. Alhamdulillah api dapat padam,” paparnya.

    Ketua RT setempat, Rohman mengatakan, api yang membakar bagaian dapur dan gudang rumah produksi roti dapat padam berkat bantuan warga sekitar.

    “Jadi warga oper-operan ember berisi air untuk padamkan api. Tidak sampai setengah jam api dapat padam. Jadi petugas pemadam datang, api sudah padam dan hanya melakukan pendinginan,” katanya.

    Rohman mengatakan akibat kebakaran itu, salah seorang warga terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat karena syok. Diduga karena terkejut melihat api membesar dari lokasi kebakaran.

    “Rumah ibu yang pingsan itu berdempetan dengan lokasi kebakaran. Kemungkinan syok lihat api membesar, jadi pingsan. Tapi dalam kejadian ini tidak ada korban,” jelasnya.

    Empat Unit Mobil Damkar Dikerahkan

    Sementara itu, Kepala Damkartan Bandar Lampung, Anthoni Irawan mengatakan untuk memadamkan api pihaknya mengerahkan belasan personel dan 4 unit mobil pemadam.

    “Sebanyak 15 personel dan 4 mobil pemadam kami terjunkan. Saat ini personel tengah melakukan pendinginan di lokasi kebakaran,” terangnya.

    Anthoni mengungkapkan dugaan penyebab kebakaran berasal dari kompor gas.”Dugaan sementara dari kompor gas. Karena ada salah satu pekerja meninggalkan kompor yang masih dalam keadaan menyala,” jelasnya.

    Dia menambahkan saat melakukan pemadaman personel Damkar menemukan seekor ular sanca sepanjang tiga meter dari lokasi kebakaran.

    “Dugaan ular itu keluar karena kondisi ruangan yang terbakar itu panas. Tapi ular sudah dapat petugas evakuasi,” tandasnya.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

  • Polsek Tanjungbintang Sita 43 Motor Terlibat Balap Liar

    Polsek Tanjungbintang Sita 43 Motor Terlibat Balap Liar

    Kalianda (Lampost.co)–Polsek Tanjungbintang mengamankan 43 motor di jalan Ir. Sutami, Desa Malangsari, Kecamatan Tanjungsari, Lampung Selatan. Petugas mengamankan puluhan motor itu usai terlibat balap liar pada Minggu sore, 17 Maret 2024.

    Kapolsek Tanjungbintang, Kompol Martono mengatakan awalnya menerima laporan warga yang resah karena adanya balap liar di sekitar jalan Ir. Sutami. Setelah menerima laporan, petugas kemudian melakukan razia.

    “Kami mengumpulkan para peserta yang terjaring menjadi satu beserta dengan kendaraannya. Lalu kami lakukan pemeriksaan dan data kendaraannya. Ada total 43 kendaraan yang terjaring razia balap liar,” kata dia, Senin, 18 Maret 2024.

    Saat razia berlangsung, petugas menutup jalur masuk dan keluar pada area tersebut. Sehingga para peserta yang terlibat balapan ilegal tu tidak bisa melarikan diri.

    “Personel melakukan razia sesuai plotingan yang sudah ada, dan langsung menuju lokasi,” ujar Martono.

    Kemudian, lanjut Martono, petugas mengangkut puluhan kendaraan yang terjaring razia ke Mapolres Lampung Selatan menggunakan truk.

    “Kami angkut tiga unit menggunakan mobil patwal dan yang lain menggunakan kendaraan truk,” ujarnya.

    Martono mengatakan bahwa razia tersebut bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama bulan Ramadan.

    “Banyaknya laporan dari masyarakat terkait balapan liar jadi kami lakukan razia. Masyarakat kami imbau untuk tidak terlibat, agar kamtibmas terjaga selama bulan puasa,” ujarnya.

    Selain meningkatkan kamtibmas, kepolisian melaksanakan razia untuk menekan angka kecelakaan berlalu lintas akibat pengendara yang melanggar aturan. Sebab saat balap liar, peserta kerap tidak menggunakan helm dan ngebut-ngebutan di jalan.

    “Balap liar selain berbahaya bagi peserta, juga bahaya bagi para pengendara lainnya. Untuk itu kami akan berkomitmen melakukan razia dan menciptakan kamtibmas di tengah masyarakat,” ujar dia.

  • Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Kamar Mandi Ternyata Penjual Ikan

    Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Kamar Mandi Ternyata Penjual Ikan

    Sukadana (Lampost.co): Warga menemukan seorang pedagang ikan tergeletak di salah satu kamar mandi umum, Pasar Alang-Alang, Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.

    Warga menemukan korban di dalam kamar mandi sudah dalam keadaan meninggal pada Sabtu 16 Maret 2024. Kapolsek Labuhan Maringgai Kompol, Yusvin Argunan membenarkan hal tersebut kepada Lampost.co, Minggu, 17 Maret 2024.

    Kompol Yusvin menjelaskan bahwa identitas jenazah tersebut adalah Murhidin (55) warga Desa Hargomulyo, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur.

    Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, korban dan anak menantunya berangkat dari Sekampung ke Labuhan Maringgai, untuk membeli ikan dan rencananya akan dijual kembali.

    Dia mengungkapkan saat berangkat korban terlihat dalam kondisi sehat. Tetapi saat sedang melakukan aktivitas membeli ikan di Pasar Alang-Alang, tiba-tiba korban mengeluh dadanya terasa sakit.

    “Anak menantunya, kemudian sempat membelikan obat masuk angin dan makanan, serta menyarankan agar korban untuk beristirahat di dalam mobil. Akan tetapi usai meminum obat, korban justru tetap melanjutkan aktivitas,” ujar Yusvin.

    Selanjutnya anak menantu korban, melanjutkan aktivitasnya membeli kebutuhan ikan di sekitar Pasar Alang-Alang. “Saat akan kembali ke mobil, anak menantu korban terkejut mengetahui warga ramai mengerumini ayah mertuanya sudah tergeletak tidak bernyawa,” kata dia.

    Atas kejadian tersebut, lanjut dia, petugas kepolisian dan tim medis Puskesmas Labuhan Maringgai segera turun ke lokasi kejadian. “Dari hasil pemeriksaan, tim medis menduga korban meninggal dunia akibat menderita sakit,” katanya.

    “Atas permohonan pihak keluarga, korban tidak dilakukan proses autopsi, karena akan segera dibawa pulang untuk proses pemakaman,” pungkasnya.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

  • Diduga Korsleting Listrik, Rumah Papan di Tugusari Lampung Barat Terbakar

    Diduga Korsleting Listrik, Rumah Papan di Tugusari Lampung Barat Terbakar

    Liwa (Lampost.co): Sebuah rumah papan milik Kusnan, warga Pekon Tugusari, Kecamatan Sumberjaya, Lampung Barat mengalami kebakaran, Jumat, 15 Maret 2024, sekitar pukul 08:45 WIB. Dugaan kuat penyebab kebakaran akibat korsleting listrik.

    Dugaan kuat api berasal dari korsleting listrik. Api pertama muncul dari bagian atas tengah bangunan, dengan posisi rumah papan memanjang.

    Kepala UPT Damkar Sumberjaya, Hengki Saputra mengatakan, setelah mendapat informasi dari masyarakat, pihaknya langsung terjun ke lokasi. Pihaknya melihat api bergerak dari atas bangunan dan menjalar ke bagian lainnya.

    “Kalau api bersumber dari kompor atau dapur biasanya yang terbakar duluan kan bagian dapur. Tapi ini tidak. Karenanya api diduga akibat sambungan listrik,” kata Hengki.

    Karena itu pihaknya menduga api yang menghanguskan rumah milik Kusnan itu berasal dari korslering listrik. “Sebab jika api bersumber dari kompor atau dapur, biasanya api menjalar dari bagian dapurnya duluan,” kata dia lagi.

    Saat kejadian pemilik rumah juga berada di tempat dan mengaku mengetahui api tiba-tiba muncul dari bagian atas rumah.

    Akibat kejadian itu, kata dia, sekitar 80% kondisi rumah korban hangus terbakar. Korban juga mengalami luka ringan akibat goresan benda tajam saat mengevakuasi harta benda miliknya.

    “Api dengan cepat menjalar karena bangunan terbuat dari kayu, sehingga api cepat menjalar ke bagian papan. Api baru padam sekitar 1/2 jam setelah mengerahkan unit Damkar dari UPT Sumberjaya dan Kebuntebu,” terangnya.

    Akibat kejadian itu, korban diperkirakan mengalami kerugian hingga mencapai Rp85 juta.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

  • Rumah Hancur Tertimpa Pohon, Bocah 8 Tahun dan Bayi Jadi Korban

    Rumah Hancur Tertimpa Pohon, Bocah 8 Tahun dan Bayi Jadi Korban

    Kotaagung (Lampost.co) – Satu rumah hancur tertimpa pohon di Dusun Jualang Bawah RT 05 RW 04, Pekon Kotaagung, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, Kamis 14 Maret 2024, siang.

    Rumah tersebut milik Apriansyah (42) yang berprofesi tukang ojek. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun dua putri dan istrinya mengalami luka-luka.

    Korban terluka bernama Kaira Zahra (8) terluka bagian kepala. Lalu bayi 20 hari mengeluarkan darah dari mulut akibat terbentur. Sedangkan istrinya, Siti Sentriani (35) terkena serpihan semen.

    Korban Apriansyah mengatakan, pohon tumbang terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Saat kejadian, ia tidak berada di rumah, hanya ada anak-anak dan istrinya.

    “Saat angin kencang anak tertua saya memiliki filing sehingga menarik adiknya itu ke dapur.  Setelah itu baru kejadian kayu itu roboh,” kata Apriansyah.

    Ia menyebut anaknya yang terluka di bagian kepala mendapat penanganan medis di Puskesmas Kotaagung. “Kalau yang luka ada anak saya nomor 2 bocor kepalanya,” kata dia..

    Apri berharap, adanya perhatian pemerintah guna meringankan bebannya akibat musibah tersebut. “Kalau bisa ya ada yang meringankan beban saya karena rumah saya sebagian hancur,” kata dia.

    Sementara itu, Kepala Pekon Kotaagung, Neneng Rohani menjelaskan pihaknya berusaha melaporkan peristiwa itu kepada BPDD dan Camat. “Sekcam, Babinsa juga sudah hadir tinggal menunggu hasilnya,” kata dia.

    Dia mengatakan untuk korban bayi yang berumur 20 hari dibawa ke rumah sakit untuk pengecekan. Sebab ia mengeluarkan darah dari mulut.

    Atas musibah tersebut, Neneng berharap adanya respon cepat Pemkab Tanggamus. “Besar harapan saya, ada bantuan cepat dari Kabupaten Tanggamus,” kata dia.

  • Pria Asal Kemiling Ditangkap Polisi atas Dugaan Penganiayaan

    Pria Asal Kemiling Ditangkap Polisi atas Dugaan Penganiayaan

    Bandar Lampung (Lampost.co)–Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung mengamankan ALT (32) atas dugaan penganiayaan. Petugas meringkus pelaku usai melakukan penganiayaan terhadap seorang pengendara sepeda.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik mengatakan pelaku merupakan warga Bukit Kemiling Permai, Bandar Lampung. Petugas menangkap pelaku pada Kamis, 14 Maret 2024 berdasarkan nomor kendaraan pada laporan kepolisian korbannya.

    Berdasarkan pemeriksaan pelaku, peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Sabtu, 9 Maret 2024 di Jalan Soekarno Hatta, Way Dadi, Sukarame. Saat itu korban bernama Taufiqurraham menegur pelaku karena ngebut-ngebutan di jalan.

    “Mendapati teguran itu, pelaku ALT tidak terima. Kemudian mengajak korban Taufiqurraham menepikan kendaraan,” kata Umi, Kamis, 14 Maret 2024.

    Umi mengatakan, pelaku tidak terima atas teguran tersebut dan langsung merusak kaca helm milik korban. Setelah itu pelaku memukul bagian hidung korban berkali-kali hingga menimbulkan luka memar.

    Beruntung saat kejadian banyak pengendara yang melintas kemudian melerai keduanya. Usai peristiwa tersebut, pelaku dan korban sepakat untuk menyelesaikan perselisihan itu di kantor polisi terdekat.

    “Namun, pelaku kabur di tengah perjalanan menuju kantor polisi. Saat kabur, korban sempat mengambil foto plat nomor kendaraan pelaku” kata Umi.

    Atas perbuatannya, pelaku terancam Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman pidana maksimal 5 tahun penjara. Saat ini petugas tengah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku ALT.

    “Saat ini pelaku beserta barang bukti 2 hp, sejumlah pakaian, hingga motor milik pelaku ALT berada di Mapolda Lampung untuk menjalani pemeriksaan,” kata Umi.

  • Mengingat Kembali Kisah Gajah Dugul yang Mati di Way Kambas

    Mengingat Kembali Kisah Gajah Dugul yang Mati di Way Kambas

    Bandar Lampung (Lampost.co)–Dugul merupakan salah satu gajah liar dewasa penghuni hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Gajah Sumatera itu mati pada 27 Desember 2023 lalu dengan kondisi tubuh yang sangat kurus.

    Peristiwa tersebut mengguncang para pecinta satwa liar dan lingkungan hidup dan menjadi sorotan nasional. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai TNWK, Hermawan mengatakan bahwa masyarakat sekitar sangat mengenal Gajah Dugul. Sebab satwa tersebut hidup soliter di tengah masyarakat tanpa gading di tubuhnya.

    “Dugul adalah gajah dewasa tanpa gading yang hidup soliter di sekitar TNWK,” kata dia melalui keterangan beberapa waktu lalu.

    Hermawan mengatakan Dugul mati pada Minggu, 24 Desember 2024 sekitar pukul 13.23 WIB di rawa dekat area pusat latihan gajah (PLG) Way Kambas. Hasil pemeriksaan menyatakan, tidak ada bekas tanda-tanda luka senjata maupun jerat.

    Pada tubuh Dugul juga telah terpasang GPS collar untuk memonitor posisi dan daerah jelajahnya sejak tahun 2019. Pihak TNWK turut berduka atas kematian Gajah Dugul tersebut.

    “Gajah Dugul termonitor berada di seluruh kawasan TNWK dan wilayah ladang masyarakat,” kata dia.

    Sebelumnya pada 16 Desember 2023 sekitar pukul 05.55 WIB, tim patroli penanggulangan konflik satwa seksi wilayah III Kuala Penet melihat keberadaan Dugul. Tubuhnya terpantau kurus, sehingga petugas melakukan pemeriksaan kesehatannya.

    “Tim kesehatan melakukan pemeriksaan feses, hasilnya mengandung banyak telur cacing. Petugas juga sudah memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) dan neukropsi bangkai gajah untuk mengambil sampel organ,” kata Hermawan.

    Pengambilan sampel organ untuk dilakukan uji laboratorium guna memeriksa penyebab kematian gajah Dugul tersebut. Humas Balai TNWK, Sukatmoko memastikan penemuan cacing di kotoran tersebut setelah petugas melakukan pemeriksaan intensif.

    “Ada cacing terdapat di kotorannya, kami sudah ambil sampelnya untuk diteliti,” katanya.

    Selain mengambil sampel fases atau kotoran, dokter TNWK turut melakukan nekropsi atau pengambilan organ dalam. Untuk pemeriksaan di laboratorium memerlukan proses waktu sekira satu pekan.

    “Kemungkinan waktunya bisa satu mingguan untuk mengetahui hasilnya,” kata dia.

  • Kebakaran Menghanguskan 10 Kios di Pasar Central Kotabumi

    Kebakaran Menghanguskan 10 Kios di Pasar Central Kotabumi

    Kotabumi (Lampost.co): Sebanyak 10 kios di Pasar Central Kotabumi, Lampung Utara, mengalami kebakaran, Rabu, 13 Maret 2024. Belum diketahui penyebab pastinya, dugaan api berasal dari sampah terbakar serta korsleting listrik.

    Tidak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran tersebut. Namun perkiraan kerugian yang dialami pedagang mencapai Rp100 juta lebih.

    Pantauan Lampost.co, dari 10 kios yang terbakar, 3 kios diataranya dalam bentuk tertutup. Sementara sisanya kios terbuka. Kios-kios tersebut sehari-harinya menjual kebutuhan pokok masyarakat. Seperti minyak goreng, gula, tepung, kacang tanah, dan kebutuhan pokok lainnya.

    Petugas dari pemadam kebakaran (Damkar) dengan 3 unit kendaraan Damkar berusaha memadamkan api. Meski kobaran api tidak terlalu besar, namun karena akses jalan masuk yang sulit menjadi kendala kendaraan Damkar untuk menjangkau lokasi.

    Selain itu, banyaknya sepeda motor yang parkir di areal kebakaran dan banyaknya warga yang menonton kebakaran, menyulitkan petugas yang berusaha memadamkan api.

    “Ba’da ashar tadi kejadian mas. Saya tahu saat pulang dari musala. Dan sampai saat ini masih dalam proses evakuasi,” kata Ketua Pedagang Pasar Central Kotabumi, Keton, Rabu, 13 Maret 2024.

    Dia mengaku mengalami kerugian sekitar Rp7 juta, dengan barang dagangan serta peralatan berada di dalam toko hangus terbakar.

    “Kalau satu toko perkiraan mengalami kerugian Rp7-10 juta. Ini ada 10 toko minimal Rp70 juta. Itu belum yang lain, baru isi tokonya,” timpal Kepala Dinas Perdagangan Lampung Utara, Hendri di lokasi kebakaran.

    Dia belum bisa mengalkulasikan kerugian para pedagang secara pasti. “Rata-rata kan korbannya pedagang. Untuk bantuan nanti kita pikirkan. Ke depan akan kita upayakan perbaikan dengan cara swadaya, agar mereka kembali usaha,” tambahnya.

    Sampai dengan petang ini, petugas Damkar masih melaksanakan tugasnya. Petugas dapat memadamkan api setelah beberapa jam berjibaku dengan si jago merah. Tak berselang lama, tim Inafis Polres Lampung Utara juga datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

  • Buang Sampah Sembarangan, Warga Bandar Lampung Disanksi Sosial

    Buang Sampah Sembarangan, Warga Bandar Lampung Disanksi Sosial

    Pesawaran (Lampost.co)–Dwi, warga Durian Payung, Bandar Lampung harus menjalankan sanksi sosial karena terbukti membuang sampah sembarangan. Ia mendapat sanksi usai kepergok buang sampah sembarangan di wilayah Pesawaran, Kamis, 7 Maret 2024.

    Usai ketahuan buang sampah sembarangan oleh warga sekitar, Dwi kemudian dibawa ke Balai Desa Kurungan Nyawa, Gedongtataan, Pesawaran. Ia kemudian mendapat sanksi soaisl, yakni membuat video permintaan maaf dan mengakui perbuatannya.

    “Masalahnya itu, yang bersangkutan buang sampah secara sembarangan. Padahal di lokasi tersebut tidak ada tempat pembuangan sampah. Dia membuangnya juga di aliran siring pinggir jalan raya,” ujar Kepala Desa Kurungan Nyawa, Yuwansyah.

    Yuwansyah mengatakan sebelumnya warga telah melakukan pengintaian terhadap Dwi. Sebab, warga menilai prilaku membuang sampah sembarangan itu bukan kali pertama dilakukan Dwi.

    “Warga merekam video permintaan maaf dari pelaku dan yang bersangkutan juga berjanji tidak akan mengulanginya lagi,” ujar dia.

    Atas kejadian itu, Yuwansyah berharap tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan di manapun berada. Sebab sampah merupakan salah satu penyebab banjir dan mengotori lingkungan.

    “Marilah kita sama-sama menyadari bahwa membuang sampah sembarang adalah satu tindakan yang tidak terpuji. Apalagi membuang sampah di desa orang yang tidak ada TPS,” kata dia.

    Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah taat aturan dan membuang sampah pada tempatnya.

    “Saya juga berpesan agar masyakrat kita juga tidak membuang sampah sembarangan,” katanya.