Tag: Polhut

  • Tersangka Perusakan dan Pembakaran Kantor Polhut TNBBS Mengaku Emosi

    Tersangka Perusakan dan Pembakaran Kantor Polhut TNBBS Mengaku Emosi

    Liwa (Lampost.co) —Lima warga Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh ditetapkan sebagai tersangka perusakan dan pembakaran kantor Polhut TNBBS Resort Suoh.

    Kasatreskrim Polres Lambar Iptu Juherdi Sumandi mengatakan penetapan ke lima  tersangka yaitu berinisial TR alias Juglin, AI, BU alias Bun, MR dan SA.

    Juherdi menjelaskan, penetapan ke lima warga sebagai tersangka perusakan dan pembakaran merupakan hasil  penyelidikan. Pihaknya yang menunjukkan ke limanya merupakan pelaku utama perusakan dan pembakaran kantor Polhut TNBBS Resort Suoh.

    ’’Berdasarkan hasil pemeriksaan, para tersangka mengakui bahwa mereka melakukan pembakaran secara spontan. Mereka mengaku emosi karena mendengar warga yang kembali menjadi korban serangan harimau,” kata Juherdi,Selasa, 19 Maret 2024.

    Para tersangka juga telah mengaku bersalah, sehingga tindakanya menyebabkan fasilitas negara, khususnya pihak Balai Besar TNBBS mengalami kerugian.

    “Yang jelas, ke lima warga yang telah kami tetapkan sebagai tersangka. Mereka telah mengakui kesalahannya dan menyesali perbuatanya, dan siap menjalani proses hukum,” kata Juherdi.

    Kendati mereka telah mengaku bersalah dan mengakui perbuatanya. Namun pihak kepolisian tetap memproses hukum, sesuai ketentuan yang berlaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya.

    Tentang kemungkinan apakah masih melakukan pengembangan untuk memastikan apakah masih ada pelaku lainya. Saat ini pihaknya masih melakukan proses penyidikan terhadap ke lima tersangka.

    “Untuk kemungkinan apakah masih ada tersangka lain, itu masih akan melihat perkembangan hasil penyidikan ini,”pungkasnya.

     

  • Pembakaran Kantor Polhut TNBBS Suoh Masih dalam Penyelidikan

    Pembakaran Kantor Polhut TNBBS Suoh Masih dalam Penyelidikan

    Liwa (Lampost.co) — Pembakaran Kantor Polhut Balai Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) TNBBS Resort Suoh oleh massa hingga saat ini masih dalam penyelidikan.

    Kasat Reskrim Polres Lambar, Iptu Juherdi Sumandi mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui sebab terjadinya aksi demo hingga menimbulkan pengerusakan dan pembakaran kantor Polhut.

    Sampai hari ini pihaknya sudah memanggil sembilan orang untuk jelaskan keterangan sebagai saksi terkait aksi demo itu.

    “Yang jelas sampai hari ini sudah sembilan saksi yang kami mintai keterangan terkait aksi pengerusakan dan pembakaran fasilitas negara itu,” kata Juherdi, Kamis, 14 Maret 2024.

    Pihaknya melakukan pemanggilan dan memintai keterangan dari para saksi setelah menerima laporan dari pihak Balai Besar TNBBS setelah kejadian.

    “Untuk saat ini kami masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu siapa yang menggerakkan aksi tersebut, kata dia.

    Selain memintai keterangan dari para saksi, pihaknya juga akan menggunakan rekaman video yang beredar sebagai pendukung proses penyelidikan kasus.

    Untuk hasil dari penyelidikan, sementara ini belum dapat tersampaikan karena prosesnya masih berjalan.

    “Saat ini prosesnya masih dalam penyelidikan dan belum mengarah kepada siapa yang akan kami tetapkan tersangka,” kata dia.

    Menurutnya, kasus demo hingga pembakaran kantor Polhut tersebut merupakan luapan emosi warga setelah mengetahui korban serangan harimau bertambah lagi.

    Sementara itu, Kabid Balai Besar TNBBS wilayah II Liwa, San Andre Jatmiko, mengatakan soal kantor terbakar massa tersebut, sudah pihak hukum telah tangani.

    “Biarlah proses hukumnya menjadi kewenangan Polres,” kata San Andre.

  • Camat dan Peratin Dimintai Keterangan Usai Pembakaran Kantor Polhut TNBBS   

    Camat dan Peratin Dimintai Keterangan Usai Pembakaran Kantor Polhut TNBBS  

    Liwa (Lampost.cot) — Terkait kejadian pengerusakan dan pembakaran kantor Polisi Hutan (Polhut) Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Resort Suoh oleh ribuan massa. Polisi memanggil camat dan sejumlah peratin Kecamatan Suoh. Hal itu untuk menggali keterangan mendalam, Selasa, 12 Maret 2024.
    .
    Camat Suoh, Dapet Jakson mengatakan hari ini ia dan sejumlah peratin memenuhi panggilan pihak kepolisian setempat. Hal itu terkait aksi massa yang membakar kantor Polhut yang emosi akibat adanya serangan harimau itu.
    .
    “Hari ini saya selaku camat Suoh dan peratin Sukamarga, Peratin Sumberagung dan Bandingagung memenuhi panggilan. Keterangan yang tersampaikan terkait aksi pembakaran kantor Polhut,” kata Dapet.
    .
    Setelah ini, besok mungkin pemanggilan bergeser ke wilayah Bandarnegeri Suoh yaitu camat dan sejumlah peratinya. Pemanggilan itu, merupakan proses identifikasi oleh pihak kepolisian. Hal itu bertujuan untuk mengetahui tentang penyebab timbulnya aksi massa hingga membakar fasilitas negara tersebut.
    .
    “Ada banyak yang pertanyaan. Termasuk salahsatunya yang menyebabkan massa itu bisa langsung bertindak anarkis,” kata Dapet.
    Untuk sementara ini, kejadian pengerusakan dan pembakaran kantor Polhut itu sulit untuk menentukan siapa yang melakukan provokasi. Karena memang tidak ada yang memprovokasi. Massa tiba-tiba ramai mendatangi kantor Polhut dan semakin lama semakin bertambah. Setelah melihat dan mendengar informasi tentang adanya korban serangan harimau lagi.
    .

    Aksi Spontan

    .
    Aksi masyarakat itu secara spontan karena emosi. Terlebih penanganan harimau oleh satgas sejak kejadian pertama bahkan kejadian sudah berulang-ulang hingga memakan korban sampai saat ini belum ada tindakan tegasnya.
    .
    “Masyarakat itu, inginya harimau tersebut segera tertangkap dengan cara apapun. Agar masyarakat bisa tenang dan bisa beraktifitas sekitar kebun dengan aman,” katanya.
    .
    Ia meminta kepada masyarakat, untuk tidak bertindak anarkis terkait penanganan harimau ini. Tim Satgas  juga terus bekerja untuk melakukan upaya penangkapan meskipun sampai saat ini belum membuahkan hasil.
    .
    Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat untuk tidak terpancing emosi terkait penanganan satwa ini dan berhati-hati bila pergi ke kebun. Pihaknyapun berharap agar jangan sampai ada kejadian serangan lagi. Karena itu, ia berharap upaya penangkapan harimau yang dilaksanakan oleh tim Satgas itu bisa segera membuahkan hasil.
  • Massa Bakar Kantor Polhut TNBBS Buntut Serangan Harimau

    Massa Bakar Kantor Polhut TNBBS Buntut Serangan Harimau

    Liwa (Lampost.co) — Warga Pekon Sukamarga dan Pekon Sumberagung Kecamatan Suoh, Lampung Barat, membakar habis kantor Polisi Kehutanan (Polhut) Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Resort Suoh, Lampung Barat, sekitar pukul 17.00 WIB, Senin, 11 Maret 2024.

    Aksi massa itu buntut teror harimau yang kembali menerkam warga di sekitar hutan kawasan TNBBS. Terbaru, terdapat seorang petani yang nyaris menjadi mangsa hewan buas itu. Namun, korban dapat menyelamatkan diri dengan luka cakar di leher dan kening.

    Seorang anggota DPRD asal daerah sekitar, Sugeng Hari Kinaryo Adi, menilai aksi itu respons warga yang emosi. Sebab, penanganan teror harimau itu tidak kunjung selesai dengan kejadiannya yang terus berulang.

    Masyarakat dan sejumlah petugas menginginkan harimau yang memangsa manusia itu ditembak mati. “Tujuannya agar tidak kembali menimbulkan korban dan penangananya tidak berlarut-larut,” kata Sugeng.

    Di sisi lain, lanjut dia, pihak Kehutanan dan dokter hewan ingin menangkap sarwa itu lewat perangkap yang terpasang. Meski begitu, cara itu hingga kini belum membuahkan hasil.

    BACA JUGA: Harimau Kembali Menyerang Petani di Suoh

    Tercatat, kejadian harimau menyerang manusia itu sudah empat kali sejak Februari. Kejadian pertama membuat korbannya meninggal. Lalu kejadian kedua korban selamat dengan terkaman dari belakang saat mengendarai motor sambil membawa tangki semprot.

    Terkaman harimau saat itu hanya mengenai bagian belakang motor dan tangki semprot. Kemudian kejadian ketiga korban meninggal dan keempat kalinya korban selamat dengan luka cakar.

    Sementara itu, camat Bandarnegeri Suoh, Mandala Harto, mengaku pihaknya tidak dapat berbuat banyak untuk mencegah. “Massa makin ramai dan membakar kantor Polhut itu,” kata dia.

  • Harimau Kembali Menyerang Petani di Suoh

    Harimau Kembali Menyerang Petani di Suoh

    Liwa (Lampost.co) — Peristiwa harimau menyerang manusia kembali terjadi di Kecamatan Suoh, Lampung Barat. Kali ini korbannya adalah Samanan (47), warga Pemangku Cibitung, Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh.

    Beruntung, korban selamat dan hanya mengalami luka cakaran di bagian leher dan kening.

    Salah satu warga yang juga anggota DPRD setempat Sugeng Hari Kinaryo Adi menceritakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.30.

    Saat itu korban hendak istirahat. Tiba-tiba dari depan datang harimau langsung menerkam bagian kepala. Akibatnya korban mengalami luka cakaran dari atas alias sampai ke leher samping.

    “Pada saat harimau menerkam, korban langsung berupaya keras melepaskan tubuhnya dari cengkeraman harimau. Korban lalu berteriak sambil melepaskan diri sehingga harimaunya terlepas,”ujarnya.

    Korban dengan rekanya Rido jaraknya sekitar 7-10 meter mendengar teriakan korban langsung datang. Namun posisi korban sudah berdarah. Karena terhalang rimbunnya pepohonan kopi sehingga rekanya itu hanya sempat melihat harimau sepintas saja.

    “Saat Rido mengejar, harimaunya langsung pergi,”imbuhnya.

    Massa Emosi Bakar Kantor Polhut

    Atas kejadian itu, masyarakat Pekon Sukamarga dan Pekon Sumberagung, Kecamatan Suoh emosi. Hal itu lantaran harimau menyerang manusia kembali terjadi. Massa lalu beramai-ramai mendatangi kantor Polhut TNBBS resort Suoh.

    Massa lalu melakukan pengerusakan. Kemudian membakar bagian belakang kantor Polhut itu.

    “Massa itu emosi karena mereka ingin agar harimau yang memangsa manusia itu ditembak saja supaya tidak ada korban lagi. Namun dari pihak kehutanan tidak membolehkan,” kata dia.

    Sementara itu, dari BB TNBBS belum dapat dikonfirmasi soal kejadian ini. Kepala TNBBS Resort Suoh Sulki dan koordinator Polhut TNBBS Sadatin, saat dihubungi untuk dikonfirmasi terkait kejadian ini menolak panggilan.

  • Pemasangan Dua Perangkap Harimau Belum Buahkan Hasil

    Pemasangan Dua Perangkap Harimau Belum Buahkan Hasil

    Liwa (Lampost.co) — Petugas belum berhasil menangkap harimau yang memangsa manusia sekitar Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh, Lampung Barat.
    .
    “Tim telah memasang perangkap harimau pada hari Jumat lalu pada lokasi kejadian. Namun setelah dicek belum ada hasil,” kata Kepala Satuan Polhut BB TNBBS, Sadatin, Minggu, 25 Februari 2024.
    .
    Kemudian pada hari Sabtu petugas juga memasang satu perangkap lagi. Pemasanganya pada titik lain dengan radius 100-150 meter dari lokasi sesuai dengan jejak harimau. Namun pada hari ini, ternyata kedua perangkap itu belum juga membuahkan hasil.
    .
    Baca Juga:
    .
    Petugas lalu kembali melakukan pencarian jejak harimau lagi. Ternyata jejaknya masih berada sekitar kawasan tersebut. Namun kedua perangkap yang terpasang itu belum juga menghasilkan.
    .
    “Harapan kami harimaunya itu segera masuk perangkap. Dan bisa tertangkap dalam keadaan hidup. Sehingga bisa segera evakuasi ketempat lain. Agar tidak mengganggu aktifitas masyarakat sekitar,” kata Sadatin.
    .
    Melihat hasil pencairan jejak macan oleh tim. Keberadaan harimau itu perkiraannya belum menjauh, masih sekitar kawasan tersebut dengan radius 100-300 meter dari lokasi kejadian. Ia meminta agar masyarakat tidak membuka lahan baru dalam kawasan.
    .
    Baca Juga :
    .
    Hal itu untuk menghindari adanya kemunculan harimau. Kemudian dapat membahayakan warga itu sendiri. Kejadian yang menimpa korban, status perkebunannya yang ia garap masih merupakan lahan kawasan.
  • Anak Gajah Terkena Jeratan Pemburu Liar di Hutan Way Kambas

    Anak Gajah Terkena Jeratan Pemburu Liar di Hutan Way Kambas

    Sukadana (Lampost.co) — Petugas Taman Nasional Way Kambas (TNWK) melakukan penyelamatan terhadap seekor anak gajah. Gajah itu terkena jerat pemburu liar sekitar hutan Way Kambas, Lampung Timur, Sabtu.
    .
    Koordinator Elephant Response Unit (ERU) TNWK Lampung Timur, Nazarudin menjelaskan. Mulanya pihak petugas TNWK tengah melakukan patroli. Lalu, mendapat informasi adanya anak Gajah terkena jerat pada Resort Susukan baru, SPTN Wilayah I Way Kanan TNWK sekitar pukul 07.00 WIB Sabtu, 24 Februari 2024.
    .
    “Setelah kami cek, anak gajah tersebut berjenis kelamin betina. Berumur 1 tahun yang terpisah dari kelompoknya. Anak Gajah itu dalam kondisi luka pada kaki kiri depan karena terlilit jerat seling,” ujarnya, Minggu, 25 Februari 2024.
    .
    Kemudian petugas ERU TNWK, Mahout, Polhut dan paramedis segera melakukan pertolongan serta evakuasi untuk melepaskan seling yang menjerat kaki anak gajah tersebut. Perkiraannya, jeratan tersebut sudah 1 bulanan terpasang pada kakinya.
    .
    “Hingga beberapa jam akhirnya jerat seling besi yang mengikat kaki Anak Gajah bisa terlepaskan. Terlihat luka yang sangat dalam pada kaki gajah itu,” paparnya.
    .
    Pihaknya menjelaskan, saat ini anak Gajah tersebut berada pada Camp ERU Tegal Yoso untuk mendapatkan perawatan secara intensif oleh Medis dan Mahout.