Tag: Sungai Meluap

  • 177 Rumah di 2 Kecamatan Lamsel Terdampak Banjir   

    177 Rumah di 2 Kecamatan Lamsel Terdampak Banjir  

    Kalianda (Lampost.co) — Sebanyak 177 rumah warga pada dua kecamatan Lampung Selatan dan ratusan hektare lahan persawahan tergenang banjir. Hal itu akibat insensitas curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan sungai meluap.
    .
    Berdasarkan data  dari operator pusat pengendalian operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan ratusan rumah terendam bajir. Pada Kecamatan Seragi, ada 10 rumah pada Desa Sumber Agung dan 97 rumah pada Desa Bandar Agung.
    .
    Kemudian pada Kecamatan Ketapang, ada 50 rumah pada Desa Pematang Pasir dan 20 rumah Desa Sumber Nadi. Sementara, pada Desa Gandri, Kecamatan Penengahan tidak ada rumah warga yang tergenang.
    .
    “Kronologis kejadian banjir terjadi pada Rabu, 28 Februari 2024, sekitar pukul 07.00 WIB,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lampung Selatan Ariswandi, Rabu, 29 Februari 2024.
    .
    Saat itu telah terjadi hujan yang cukup lebat pada Kecamatan Sragi. Wilayah itu merupakan dataran rendah dan sebagai muara sungai tempat berkumpulnya air saat hujan serta laut pasang. Sehingga air meluap dan menyebar kearea persawahan serta  pemukiman penduduk.
    .
    “Akibat debit air yang tinggi tersebut. Luapannya menyebar hinga ke Kecamatan Ketapang dan Penengahan yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Sragi. Hingga kini air masih menggenangi area persawahan dan pemukiman penduduk,” ujar dia.
    .
    Upaya  penanganan  bencana banjir tersebut pihak BPBD dan Tim Reaksi Cepat (TRC) Kabupaten Lampung Selatan (lintas sektor ) dan  Bupati Lampung Selatan telah meninjau lokasi terdampak banjir. Bahkan, TRC Kabupaten Lamsel telah berupaya melakukan evakuasi penduduk ke lokasi aman dan evakuasi harta benda bersama – sama.
    .
    “Selain itu, telah melakukan upaya pendirian posko banjir. Untuk kebutuhan logistik yakni dapur umum dan sembako. Bahkan, alat berat, perahu dan tenda. Namun, dari musibah banjir tersebu tidak menimbulkan korban jiwa,” jelasnya.
    .
    Masyarakat yang terdampak banjir kini telah mengungsi kerumah kerabat dan tetangga terdekat yang tidak terdampak banjir. Namun, masyarakat masih ada yang tetap bertahan pada rumah masing – masing.
    .
    “Untuk kerusakan sarana dan prasarna (sarpras) vital yakni jaringan irigasi, jalan dan jembatan rusak berat. Dalam penanganan darurat bencana, kami menggunakan kendaraan roda empat, perahu karet dan alat penyelamatan,” tambahnya.