Tag: Suoh
-
Polisi Amankan Pencuri Motor Warga Suoh
Liwa (Lampost.co) — Jajaran Polres Lampung Barat melalui sektor Polsek Bandar Negeri Suoh (BNS), Sabtu 23 Maret 2024, mengamankan NWP (20) pencuri motor. Ia seorang pemuda yang melakukan aksi pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) pada Pekon Sumberagung Kecamatan Suoh, Lampung Barat, Kamis, 21 Maret 2024 pukul 10.00 WIB lalu..Tersangka merupakan warga Pekon Pekon Sumber Agung Kecamatan Suoh. Pengamanan tersangka berdasarkan laporan polisi Nomor: LP/B/02/III/2024/SPKT/Polsek BNS /Res Lampung Barat/Polda Lampung, Sabtu, 23 Maret 2024. Korbanya adalah Imam Syafi’i warga setempat..Kapolres Lampung Barat AKBR Ryky Widya Muharam melalui Kasat Reskrim Iptu Juherdi Sumandi, Minggu 24 Maret 2024, mengatakan kronologis kejadian. Aksi pencurian sepeda motor terjadi Kamis, 21 Maret 2024 sekitar pukul 10.00 WIB..“Tersangka mencuri satu unit sepeda motor Honda Beat Nopol BE 6594 MW tahun 2016,” katanya..Ia menceritakan, aksi kejahatan dengan pemberatan itu berawal saat sepeda motor korban terparkir sekitar pinggir jalan areal persawahan Pekon Sumberagung Kecamatan Suoh. “Kemudian kejadian pencuri motor itu ketahuan oleh istri korban saat hendak pulang. Ia tersadar sepeda motor yang terparkir sudah tidak ada lagi pada tempatnya,” katanya..Setelah mengetahui sepeda motornya itu sudah hilang. Istri korban memanggil dan memberitahu korban bahwa sepeda motornya sudah tidak ada lagi. Maka, usai mendengar laporan istrinya itu, korban lalu pergi menuju tempat kejadian perkara dan berupaya mencari..Kemudian bertanya kepada orang lain sekitar tempat memarkirkan sepeda motor. Akan tetapi, tidak menemukanya. Menyadari sepeda motornya itu telah hilang. Akhirnya korban melaporkan kejadian itu kepada aparat keamanan Polsek BNS, Sabtu, 23 Maret 2024..“Atas peristiwa itu, korbanpun mengalami kerugian senilai Rp10 juta,” katanya...Selanjutnya, atas laporan itu, tim Opsnal Polsek BNS langsung melakukan penyelidikan yang kemudian berhasil mengamankan terduga pelakunya. Saat penangkapan, terduga sedang bersembunyi pada sebuah kontrakan kerabatnya sekitar Kota Agung, Tanggamus..“Kemudian saat petugas melakukan introgasi. Terduga mengakui telah melakukan aksi pencuria sepeda motor milik korban tersebut pada Kamis lalu,” katanya..Dalam rangka proses hukum, kini Polsek BNS mengamankan tersangka untuk penyidikan lebih lanjut. Selain mengamankan tersangka, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti lainya. Yakni; berupa satu buah handphone, STNK sepeda motor Honda Beat Nopol BE 6594 MW, satu buah BPKB sepeda motor Honda beat Nopol BE 6594 MW. -
Tersangka Perusakan dan Pembakaran Kantor Polhut TNBBS Mengaku Emosi
Liwa (Lampost.co) —Lima warga Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh ditetapkan sebagai tersangka perusakan dan pembakaran kantor Polhut TNBBS Resort Suoh.
Kasatreskrim Polres Lambar Iptu Juherdi Sumandi mengatakan penetapan ke lima tersangka yaitu berinisial TR alias Juglin, AI, BU alias Bun, MR dan SA.
Juherdi menjelaskan, penetapan ke lima warga sebagai tersangka perusakan dan pembakaran merupakan hasil penyelidikan. Pihaknya yang menunjukkan ke limanya merupakan pelaku utama perusakan dan pembakaran kantor Polhut TNBBS Resort Suoh.
’’Berdasarkan hasil pemeriksaan, para tersangka mengakui bahwa mereka melakukan pembakaran secara spontan. Mereka mengaku emosi karena mendengar warga yang kembali menjadi korban serangan harimau,” kata Juherdi,Selasa, 19 Maret 2024.
Para tersangka juga telah mengaku bersalah, sehingga tindakanya menyebabkan fasilitas negara, khususnya pihak Balai Besar TNBBS mengalami kerugian.
“Yang jelas, ke lima warga yang telah kami tetapkan sebagai tersangka. Mereka telah mengakui kesalahannya dan menyesali perbuatanya, dan siap menjalani proses hukum,” kata Juherdi.
Kendati mereka telah mengaku bersalah dan mengakui perbuatanya. Namun pihak kepolisian tetap memproses hukum, sesuai ketentuan yang berlaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya.
Tentang kemungkinan apakah masih melakukan pengembangan untuk memastikan apakah masih ada pelaku lainya. Saat ini pihaknya masih melakukan proses penyidikan terhadap ke lima tersangka.
“Untuk kemungkinan apakah masih ada tersangka lain, itu masih akan melihat perkembangan hasil penyidikan ini,”pungkasnya.
-
Polisi Amankan 5 Warga Terkait Pembakaran Kantor Polhut TNBBS Resort Suoh
Liwa (Lampost.co) — Polres Lampung Barat mengamankan lima orang yang terduga berkaitan dengan kasus pengerusakan dan pembakaran kantor Polhut TNBBS Resort Suoh beberapa hari lalu.
“Ini sifatnya kita amankan bukan kita tahan. Dengan tujuan untuk memintai keterangan lebih lanjut soal kasus pembakaran kantor Polhut Suoh,” jelas Kasatreskrim Polres Lambar Iptu Juherdi Sumandi, Minggu 17 Maret 2024.
Untuk sementara ini pihaknya mengamankan lima orang yang berkaitan dengan aksi kerusakan dan pembakaran kantor Polhut Lambar pekan lalu. “Kita mendalami peran-peranya terkait aksi pengerusakan dan pembakaran kantor Polhut
resort Suoh itu,” katanya.
Keterangan lebih lanjut itu setelah melakukan pemeriksaan awal terkait kejadian pembakaran kantor Polhut Suoh pada Kamis 11 Maret 2024 lalu. “Sebagai tindak-lanjut atas hasil pemeriksaan dari sembilan saksi yang sudah kita mintai keterangan sebelumnya. Jadi, bukan kita tahan tapi kita amankan guna kita mintai keterangan lebih lanjut,” katanya.
Massa Emosi
Sebelumnya, massa membakar kantor Polhut TNBBS resort Suoh. Hal itu karena massa emosi akibat korban serangan harimau liar bertambah.
Menurut Juherdi, masyarakat Suoh dan Bandarnegeri Suoh itu sebenarnya cinta damai. Karena itu, proses hukum pembakaran kantor Polhut TNBBS resort Suoh tersebut masih terus dalami guna menentukan siapa tersangkanya.
Ia mengaku, memang betul massa yang hadir pada lokasi saat kejadian itu cukup banyak bahkan bisa mencapai ribuan. Tetapi yang melakukan aksi pengerusakan dan pembakaran tidak semuanya, hanya beberapa orang, yang lainya hanya melihat saja.
“Sebetulnya warga Suoh dan Bandarnegeri Suoh itu masyarakat yang cinta damai. Namun sesuai hukum maka prosesnya tetap terjalani, untuk memastikan siapa yang menggerakkan,” kata dia.
Selain memintai keterangan dari sejumlah saksi itu, pihaknya juga menggunakan sejumlah vedio-vedio kejadian yang banyak beredar. Dari vedio-vedio yang beredar itu bisa dilihat siapa saja yang melakukannya.
“Dari vedio yang beredar itu, kita juga bisa melihat ada beberapa orang pelakunya dan masyarakat yang ramai itu hanya menonton saja,” kata Juherdi.
Bahkan dari orang-orang yang datang ke lokasi itu banyak juga masyarakat yang tidak membolehkan melakukan aksi pengerusakan dan pembakaran terhadap kantor Polhut TNBBS resort Suoh itu. Karena itu, melalui pemeriksaan lebih lanjut ini pihaknya intinya adalah untuk mengetahui siapa yang bertanggungjawab atas insiden tersebut.
-
Camat dan Peratin Dimintai Keterangan Usai Pembakaran Kantor Polhut TNBBS
Liwa (Lampost.cot) — Terkait kejadian pengerusakan dan pembakaran kantor Polisi Hutan (Polhut) Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Resort Suoh oleh ribuan massa. Polisi memanggil camat dan sejumlah peratin Kecamatan Suoh. Hal itu untuk menggali keterangan mendalam, Selasa, 12 Maret 2024..Camat Suoh, Dapet Jakson mengatakan hari ini ia dan sejumlah peratin memenuhi panggilan pihak kepolisian setempat. Hal itu terkait aksi massa yang membakar kantor Polhut yang emosi akibat adanya serangan harimau itu..“Hari ini saya selaku camat Suoh dan peratin Sukamarga, Peratin Sumberagung dan Bandingagung memenuhi panggilan. Keterangan yang tersampaikan terkait aksi pembakaran kantor Polhut,” kata Dapet..Setelah ini, besok mungkin pemanggilan bergeser ke wilayah Bandarnegeri Suoh yaitu camat dan sejumlah peratinya. Pemanggilan itu, merupakan proses identifikasi oleh pihak kepolisian. Hal itu bertujuan untuk mengetahui tentang penyebab timbulnya aksi massa hingga membakar fasilitas negara tersebut..“Ada banyak yang pertanyaan. Termasuk salahsatunya yang menyebabkan massa itu bisa langsung bertindak anarkis,” kata Dapet.Untuk sementara ini, kejadian pengerusakan dan pembakaran kantor Polhut itu sulit untuk menentukan siapa yang melakukan provokasi. Karena memang tidak ada yang memprovokasi. Massa tiba-tiba ramai mendatangi kantor Polhut dan semakin lama semakin bertambah. Setelah melihat dan mendengar informasi tentang adanya korban serangan harimau lagi..Aksi Spontan
.Aksi masyarakat itu secara spontan karena emosi. Terlebih penanganan harimau oleh satgas sejak kejadian pertama bahkan kejadian sudah berulang-ulang hingga memakan korban sampai saat ini belum ada tindakan tegasnya..“Masyarakat itu, inginya harimau tersebut segera tertangkap dengan cara apapun. Agar masyarakat bisa tenang dan bisa beraktifitas sekitar kebun dengan aman,” katanya..Ia meminta kepada masyarakat, untuk tidak bertindak anarkis terkait penanganan harimau ini. Tim Satgas juga terus bekerja untuk melakukan upaya penangkapan meskipun sampai saat ini belum membuahkan hasil..Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat untuk tidak terpancing emosi terkait penanganan satwa ini dan berhati-hati bila pergi ke kebun. Pihaknyapun berharap agar jangan sampai ada kejadian serangan lagi. Karena itu, ia berharap upaya penangkapan harimau yang dilaksanakan oleh tim Satgas itu bisa segera membuahkan hasil. -
TNI-Polri Tegaskan Masyarakat Suoh agar Tidak Anarkis
Liwa (Lampost.co)–TNI-Polri di Lampung Barat tegas menyerukan kepada masyarakat Suoh agar tidak bertindak anarkis terkait penanganan satwa liar di wilayah tersebut. Sebab tindakan itu bisa membahayakan banyak pihak.
Kapolres Lampung Barat, AKBP Ryky Widya Muharam menyampaikan hal itu kepada massa yang terlibat insiden pembakaran kantor Polhut TNBBS Resort Suoh, pada Senin malam, 11 Maret 2024. Tak hanya Kapolres, Dandim 0442/Lampung Barat juga hadir untuk memediasi massa.
AKBP Ryky Widya Muharam menyayangkan tindakan pengrusakan yang terjadi di kantor resort Kehutanan Suoh itu. Menurutnya, tindakan tersebut seharusnya tidak perlu terjadi.
“Kami turut prihatin atas kejadian yang menimpa korban. Namun kami juga menyayangkan kejadian pengerusakan oleh warga ini. Kami Polres dan Kodim 0422 Lambar juga telah ikut berupaya. Juga telah ada satgas dan tim untuk pemburuan binatang buas itu meskipun belum berhasil,” kata dia, Senin malam, 11 Maret 2024.
Untuk itu ia juga mengimbau kepada kepala desa agar menyampaikan kepada warga pentingnya menjaga kedamaian. Sebab seluruh pihak telah berusaha maksimal dalam penanganan konflik satwa liar.
“Para peratin kami minta sampaikan kepada masyarakat, tolong jaga kondusifitas. Jika dalam keadaan mengancam jiwa manusia, silahkan melakukan tindakan represif terhadap harimau tersebut,” kata Ryky.
Selain itu, Ryky juga mengajak masyarakat untuk tidak lagi melakukan tindakan anarkis. Ke depannya, ia berharap semua pihak bersatu untuk menyelesaikan konflik antara manusia dan satwa liar.
“Saya minta kepada seluruh warga Suoh untuk tidak berbuat anarkis dan saling menyalahkan. Semua harus bersama-sama berupaya sekuat tenaga supaya konflik dengan satwa ini segera berakhir,” ujarnya.
Sementara itu, anggota DPRD Lampung Barat, Sugeng Hari Kinaryo Adi mewakili masyarakat setempat meminta petugas untuk mengeksekusi harimau tersebut.
“Kami warga Suoh setelah adanya korban lagi hari ini, kami meminta kepada aparat dalam hal ini Tim Satgas untuk segera melakukan tindakan tegas. Meminta untuk eksekusi langsung terhadap harimau pemangsa manusia tersebut,” katanya.
-
Harimau Kembali Menyerang Petani di Suoh
Liwa (Lampost.co) — Peristiwa harimau menyerang manusia kembali terjadi di Kecamatan Suoh, Lampung Barat. Kali ini korbannya adalah Samanan (47), warga Pemangku Cibitung, Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh.
Beruntung, korban selamat dan hanya mengalami luka cakaran di bagian leher dan kening.
Salah satu warga yang juga anggota DPRD setempat Sugeng Hari Kinaryo Adi menceritakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.30.
Saat itu korban hendak istirahat. Tiba-tiba dari depan datang harimau langsung menerkam bagian kepala. Akibatnya korban mengalami luka cakaran dari atas alias sampai ke leher samping.
“Pada saat harimau menerkam, korban langsung berupaya keras melepaskan tubuhnya dari cengkeraman harimau. Korban lalu berteriak sambil melepaskan diri sehingga harimaunya terlepas,”ujarnya.
Korban dengan rekanya Rido jaraknya sekitar 7-10 meter mendengar teriakan korban langsung datang. Namun posisi korban sudah berdarah. Karena terhalang rimbunnya pepohonan kopi sehingga rekanya itu hanya sempat melihat harimau sepintas saja.
“Saat Rido mengejar, harimaunya langsung pergi,”imbuhnya.
Massa Emosi Bakar Kantor Polhut
Atas kejadian itu, masyarakat Pekon Sukamarga dan Pekon Sumberagung, Kecamatan Suoh emosi. Hal itu lantaran harimau menyerang manusia kembali terjadi. Massa lalu beramai-ramai mendatangi kantor Polhut TNBBS resort Suoh.
Massa lalu melakukan pengerusakan. Kemudian membakar bagian belakang kantor Polhut itu.
“Massa itu emosi karena mereka ingin agar harimau yang memangsa manusia itu ditembak saja supaya tidak ada korban lagi. Namun dari pihak kehutanan tidak membolehkan,” kata dia.
Sementara itu, dari BB TNBBS belum dapat dikonfirmasi soal kejadian ini. Kepala TNBBS Resort Suoh Sulki dan koordinator Polhut TNBBS Sadatin, saat dihubungi untuk dikonfirmasi terkait kejadian ini menolak panggilan.
-
Satgas Penanganan Harimu Pemangsa Manusia Terus Bekerja
Liwa (Lampost.co) — Meski memasuki bulan ramadan tetapi tim Satgas penanganan konflik satwa harimau dengan manusia sekitar Suoh dan Bandarnegeri Suoh tetap bekerja. Hal itu untuk melindungi masyarakat dari serangan harimau..“Meskipun saat ini telah memasuki ramadan tapi kami selaku tim Satgas akan tetap melaksanakan tugas penanganan evakuasi harimau yang telah memangsa manusia sekitar Suoh dan Bandarnegeri Suoh itu,” kata Koordinator Penanganan Konflik harimau Kapten Inf.Suroto, Minggu, 10 Maret 2024..Meskipun upaya menangkap harimau pemangsa manusia itu belum juga membuahkan hasil. Tetapi target Satgas minimal adalah jangan sampai harimau itu mendekati kawasan pemukiman..“Tugas Satgas ini untuk berupaya melindungi masyarakat. Meskipun harimaunya belum tertangkap. Tetapi minimal jangan mendekati kawasan pemukiman,” kata Suroto..Ia mengaku, saat ini sudah ada 4 perangkap yang terpasang. Ke-4 perangkap itu saat ini sedang terfokuskan pada wilayah yang rawan tinggi keberadaan harimau yaitu Talang Busro Pekon Bumi Hantatai. Kemudian satu perangkap lagi terpasang sekitar Way Tuing Pekon Sukamarga dan satu perangkap lagu lagi sedang dalam proses pemindahan..Pemindahan perangkap-perangkap ini maksudnya agar harimaunya tidak mengarah kesana keluar dan kembali ketitik serangan pertama Pekon Sumberagung..“Satu perangkap terpasang sekitar Way Tuing Pekon Sukamarga yaitu lokasi setrategis untuk melintasi harimau kearah titik pertama serangan yaitu Pekon Sumberagung Kecamatan Suoh. Pemasangan perangkap pada lokasi ini maksudkan agar harimau itu tidak keluar dari titik rawan keberadaan harimau saat ini,” kata dia..Pemantauan
.Pihaknya tetap bekerja melakukan tugas pemantauan dan pencari jejak dan pemasangan perangkap. Pihaknya tetap mengimbau masyarakat agar tetap tidak pergi kekebun dulu. Terutama yang memiliki lahan garapan dalam hutan kawasan yang wilayahnya rawan harimau. Kemudian bila tetap mau pergi untuk beraktifitas pada kebun agar jangan sendirian..“Kalau melarang agar tidak pergi ke kebun kami tidak bisa sebab ini urusan kebutuhan perut. Kami Satgas ini sifatnya hanya mengimbau saja supaya untuk sementara tidak pergi ke kebun dulu atau jika memang tetap mau pergi ke kebun tidak boleh sendirian guna menghindari serangan harimau,” kata dia. -
Gajah Liar Dekati Permukiman Warga Suoh hingga Rusak Warung
Liwa (Lampost.co)–Permasalahan satwa liar di wilayah Suoh dan Bandarnegeri Suoh belum usai. Setelah sebelumnya berurusan dengan harimau, kini warga di dua kecamatan tersebut berurusan dengan gajah liar.
Pada Sabtu malam, 2 Maret 2024, saat hujan turun, 18 ekor gajah liar memasuki wilayah Pekon Gunungratu. Saat dini hari, kawanan gajah itu merusak bangunan warung-warung milik kelompok masyarakat pengelola kawasan wisata.
“Ada 18 ekor gajahnya. Subuh tadi merusak sejumlah bangunan warung-warung kecil,” kata Pembina Satgas Lembah Suoh dan Bandarnegeri Suoh, Sugeng Hari Kinaryo Adi, Sabtu, 2 Maret 2024.
Sugeng menduga kawanan gajah tersebut merusak bangunan warung pada subuh, saat cuaca hujan. Saat ini, masyarakat pengelola wisata tengah memperbaiki dan membersihkan bangunan yang rusak.
“Sementara itu, kawanan gajah liar tersebut telah pergi menjauh ke lokasi pemandian danau asam, sekitar 500 meter dari lokasi bangunan yang mereka rusak,” kata dia.
Meskipun lokasi tersebut masih berada di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Sugeng mengkhawatirkan hewan liar itu mendekati wilayah permukiman warga. Sebab jaraknya yang tidak jauh.
Sugeng menuturkan, belum ada upaya penggiringan gajah oleh Satgas maupun masyarakat karena masih fokus pada upaya evakuasi harimau. Saat ini, warga hanya melakukan blokade agar hewan asli Sumatera itu tidak memasuki pemukiman.
“Kawanan gajah liar tersebut sebenarnya sudah tiga hari ini turun dan mendekati wilayah perbatasan. Namun, belum ada upaya penggiringan karena tim Satgas masih fokus pada upaya evakuasi harimau,” katanya.
-
Jejak Kaki Harimau di Sukabumi Belum Jelas
Liwa (Lampost.co)— Petugas gabungan dari TNBBS, Koramil, kecamatan, dan pekon belum bisa memastikan jejak kaki hewan yang ditemukan. Jejak kaki tersebut berada di Pemangku Kalipasir Pekon Sukabumi, Kecamatan Batubrak pada, Selasa 27 Februari 2024, adalah jejak kaki harimau.
Kepala Resort TNBBS wilayah Balikbukit, Supriyatna, mengatakan kondisi tanah di lokasi sudah kering dan keras. Juga banyak kendaraan dan manusia yang melintas. Hal ini membuat jejak kaki tidak terlihat jelas.
Pihaknya belum mengetahui apakah harimau yang sampai ke kawasan Pekon Sukabumi itu adalah harimau yang sama, dengan yang memangsa manusia di Suoh dan Bandarnegeri Suoh beberapa minggu lalu.
“Petugas masih belum bisa memastikannya karena tidak ada tanda-tanda yang jelas, seperti ukuran jejak kaki, bekas cakaran pada pohon, dan lain sebagainya,”ungkap Supriyatna.
Meskipun demikian, Supriyatna mengimbau masyarakat yang beraktivitas di kebun yang dekat dengan kawasan TNBBS agar waspada dan berhati-hati.
Begitu juga dengan pemasangan perangkap harimau di Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan Bandarnegeri Suoh juga belum membuahkan hasil.
“Tidak menutup kemungkinan, bisa saja daerah jelajah harimau yang memangsa manusia di Suoh itu sampai Sukabumi dan lainya. Hal itu karena bukit barisan kawasan TNBBS Lampung Barat ini sangat luas dan menyambung.
Lalu mengenai perkembangan pemasangan perangkap harimau di Pekon Bumi Hantatai Kecamatan Bandarnegeri Suoh, lanjut dia, hingga saat ini belum membuahkan hasil.
“Sebagian petugas yang tergabung dalam tim hingga saat ini masih berada di lokasi,”pungkasnya.
-
Warga Batubrak Lambar Diminta Waspada Harimau
Liwa (Lampost.co) — Setelah menjelajahi kawasan Pekon Bumihantatai, Kecamatan Bandarnegeri Suoh untuk memonitor keberadaan harimau pemangsa manusia. Kini tim berpindah menuju Pekon Sukabumi, Kecamatan Batubrak, Lampung Barat..Dugaan harimau itu telah berpindah dan berkeliaran sekitar Pekon Sukabumi, Pemangku Kalipasir Kecamatan Batubrak, Lampung Barat. Hal itu karena ada warga yang menemukan jejak kaki harimau. Selain menemukan jejaknya, warga Pekon Kotabesi itu juga sempat mencium aroma binatang harimau..Camat Batubrak, Ruspel Gultom membenarkan telah menerima laporan dari peratin Sukabumi. Ada warga Pekon Kotabesi yang sudah menemukan jejak kaki yang dugaannya adalah jejak kaki harimau saat berada sekitar kebunya, Pemangku Kalipasir Pekon Sukabumi..Baca Juga :.“Sekitar pukul 14:30 WIB tadi mendapat laporan dari peratin Sukabumi tentang dugaan penemuan jejak harimau itu. Dan meminta masyarakat agar berhati-hati,” kata Ruspel.Setelah menemukan jejak itu, kata Ruspel, warga tersebut langsung melapor kepada peratin Sukabumi Alamsyah. Kemudian melapor kepada pihaknya serta kepada Satgas penanganan Harimau..Terkait adanya penemuan jejak kaki harimau, pihaknya meminta agar masyarakat yang melakukan aktifitas lahan perkebunan untuk sementara harus waspada. Bahkan tidak pergi ke kebun dulu terutama yang lahanya berdekatan dengan kawasan. Mengingat harimau itu adalah binatang buas yang tidak bisa diprediksi kemana arah penjelajahannya..Baca Juga :.“Selama ini, harimau itu perkiraannya masih berada pada kawasan Suoh dan Bandarnegeri Suoh. Namun ternyata pergerakannya sudah sampai Batubrak. Karena itu warga harus berhati-hati,” kata Ruspel..Warga yang memiliki lahan berdekatan dengan kawasan atau sekitar lokasi, sementara tidak melakukan aktivitas terlebih dahulu. Hal itu guna menghindari bahaya serangan harimau..Peratin Sukabumi, Alamsyah mengatakan dugaan jejak kaki harimau itu ditemukan oleh warga asal Pekon Kotabesi yang memiliki lahan pada Pemangku kali pasir umbul lima. Lokasinya masih masuk dalam wilayah Pekon Sukabumi. Bahkan warga yang menemukan tapak kaki harimau itu juga sempat mencium aroma satwa tersebut..Baca Juga :.Pihaknya telah melaporkan penemuan itu kepada petugas terkait. Lokasi jejak kaki harimau itu masih dalam lahan perkebunan kopi milik warga yang berada luar kawasan. Namun lokasinya memang masih berdekatan dengan kawasan..Kepala Polhut BB TNBBS Sadatin, mengaku saat ini tim dari Balikbukit sedang menuju lokasi untuk menelusuri dan menindaklanjuti laporan tersebut.