Tag: TAKJIL

  • Mencicipi Satai Susu, Kuliner Ramadan Khas Bali

    Denpasar (Lampost.co)—Masyarakat Bali memiliki kuliner khas yang hanya ada saat Ramadan, yakni satai susu atau satai puting susu sapi. Makanan ini menjadi incaran masyarakat setempat hanya selama Ramadan.

    Mengutip dari denpasarkota.go.id, kita bisa dengan mudah menemukan makanan ini di pusat-pusat kuliner Ramadan, di sekitar Denpasar. Setiap tahunnya, kuliner ini paling ramai penjuall menjajakan selama Ramadan.

    Sebenarnya,makanan satu ini  juga bisa kita temukan di hari-hari biasa. Namun, jumlahnya tidak sebanyak saat Ramadan tiba.

    Selama Ramadan, satai susu banyak tersedia di Kampung Ramadan atau Kampung Jawa yang terletak di samping Masjid Baiturrahman, Denpasar. Bahan utama satai susu adalah puting susu sapi yang sudah kita iris tipis-tipis.

    Sama seperti satai pada umumnya, makanan ini juga tersaji dengan menusukkan ke sebuah lidi atau bambu satai. Terkait bumbu, kuliner khas Pulau Dewata ini agak sedikit berbeda dari satai pada umumnya.

    Satai susu menggunakan campuran bumbu berupa bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, cabai merah, ketumbar, garam, dan gula pasir. Lalu, ada juga tambahan berupa air santan.

    Cara mengolah makanan ini yakni dengan cara merebus daging puting susu sapi lebih dahulu hingga empuk. Setelah matang dan empuk, daging tersebut kita tiriskan.

    Selanjutnya, daging puting susu sapi itu kita potong kotak-kotak. Kemudian, daging kita tumis dengan semua bumbu yang telah dihaluskan hingga harum.

    Tahap selanjutnya adalah memasukkan santan hingga mendidih. Langkah terakhir adalah mengolah daging tersebut dengan cara kita bakar.

    Setelah matang, penjual akan menyirami dengan bumbu yang sudah ditumis tadi dan siap penjual sajikan. Hingga kini, makanan ini masih menjadi kuliner khas Ramadan di Bali yang banyak dicari.

     

  • Asyik! Ada Takjil Gratis di Bandara Radin Inten II Selama Ramadan

    Bandar Lampung (Lampost.co): Selama bulan suci Ramadan 1445 Hijriah, Bandara Radin Inten II Lampung menyediakan takjil gratis bagi seluruh penumpang dan petugas Bandara.

    Executive General Manager Bandara Radin Inten II, Untung Basuki, menjelaskan selama bulan puasa, setiap hari pihak bandara menyediakan takjil 105 boks. Takjil tersebut didistribusikan di area kedatangan Bandara Radin Inten II. Boks takjil tersebut berisi aneka kue, roti, kurma, dan air mineral.

    Sebanyak 3.150 boks takjil akan kita bagikan selama sebulan penuh. “Ini sebagai bentuk komitmen dan kepedulian perusahaan kepada penumpang dan petugas bandara,” kata Untung, Jumat, 22 Maret 2024.

    Kegiatan bagi-bagi takjil gratis ini juga merupakan kerja sama antara manajemen PT Angkasa Pura II dengan organisasi internal karyawan Bandar Udara Radin Inten II.

    “Di bulan Ramadan ini, kami berupaya memberikan pengalaman terbaik bagi penumpang di Bandara Radin Inten II dengan kegiatan yang bermanfaat. Salah satunya membagikan takjil gratis bagi penumpang selama bulan Ramadan,” ujar Untung.

    Dia mengatakan tujuan dari kegiatan pembagian takjil ini adalah agar penumpang dapat merasa nyaman berada di Bandara. Terutama dengan adanya takjil gratis serta fasilitas pendukung lainnya.

    “Semoga dengan tersedia takjil gratis, penumpang merasa nyaman melaksanakan ibadah puasa di Bandar Udara Radin Inten II. Tanpa perlu repot-repot membawa takjil dari rumah atau mencari takjil di tempat lain,” tambah Untung.

    Bagi pengguna jasa Bandara yang berkunjung selama bulan puasa, dapat menemukan booth takjil tersebut di area terminal kedatangan.

    “Nantinya juga akan kita operasikan Posko Angkutan Lebaran dan Posko Keamanan Terpadu. Sehingga selama bulan puasa ini informasi tentang Bandar Udara Radin Inten II dapat diakses dengan mudah,” tutup dia.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

  • BBPOM Bandar Lampung Klaim 148 Sampel Takjil Nihil Bahan Kimia Berbahaya

    BBPOM Bandar Lampung Klaim 148 Sampel Takjil Nihil Bahan Kimia Berbahaya

    Bandar Lampung (Lampost.co)–Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung melakukan uji sampel pada 148 takjil yang tersebar di beberapa lokasi di Bandar Lampung.

    BBPOM Bandar Lampung selama bulan Ramadan ini akan melakukan uji sampel di 10 titik di Bandar Lampung dan beberapa kabupaten lainnya di Provinsi Lampung.

    BBPOM mengawasi bahan-bahan yang digunakan oleh pedagang apakah menggunakan senyawa kimia berbahaya. Biasanya penyalahgunaan bahan kimia berbahaya pada pangan antara lain boraks, formalin, rhodamin B, dan kuning metanil.

    Baca Juga: Berburu Otak-otak Menyambut Buka Puasa

    Dari hasil pengujian yang dilakukan BBPOM, tidak ditemukan zat berbahaya dalam jajanan buka puasa tersebut.

    Kepala BPOM Bandar Lampung Ani Fatimah Isfarjanti menyampaikan pelaksanaan pengawasan takjil sudah di lima titik lokasi. Di antaranya di UMKM Bung Karno, Jalan Dokter Susilo, Pasar Panjang, Pasar Cimeng, dan Pasar Punggur.

    Baca Juga: Berkah Ramadan, Jajanan Dongkrak Ekonomi Warga Kotaagung Tanggamus

    “Alhamdulillah hasilnya negatif bahan berbahaya semua, sehingga masyarakat pun tidak perlu khawatir,” kata Ani, Selasa, 20 Maret 2024.

    Ani menyampaikan apabila ada makanan atau takjil yang mengandung senyawa berbahaya, pihaknya akan melakukan edukasi dan pembinaan.

    “Kita akan berikan pembinaan dan edukasi supaya tidak menjualnya lagi,” terangnya.

    Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengawasan ke tingkat pendistribusian produk pangan olahan seperti keripik dan sebagainya.

    “Pengawasan di tingkat distributor ini akan kita lakukan hingga seminggu setelah Lebaran,” pungkasnya.

    Zat kimia berbahaya adalah zat yang dapat menimbulkan efek buruk bagi kesehatan. Paparan bahan kimia dapat menyebabkan efek kesehatan yang merugikan akut atau jangka panjang

  • Garden Fest Ngabuburit Ramadan Lampung Post Resmi Dibuka

    Garden Fest Ngabuburit Ramadan Lampung Post Resmi Dibuka

    Bandar Lampung (Lampost.co): Garden Fest Ngabuburit Ramadan 1445 Hijriah resmi dibuka pada Senin, 18 Maret 2024. Pemimpin Perusahaan Lampung Post, Iskandar Zulkarnain membuka langsung kegiatan yang berlokasi di halaman kantor Harian Umum Lampung Post.

    Dalam sambutannya, Iskandar menyebut bahwa Garden Fest merupakan agenda yang diinisiasi Lampung Post dalam rangka menebar manfaat di bulan suci Ramadan.

    Kegiatan melibatkan para pelaku UMKM dalam bazar makanan. Dalam kegiatan ini, Lampung Post juga turut menggelar agenda-agenda positif lain. Antara lain seperti talkshow, kajian Ramadan, pembagian takjil, serta berbagai lomba menarik lainnya.

    “Dalam aktivitas kita selama bulan suci Ramadan, tentu saya harapkan kegiatan ini bisa menginspirasi dan akan membawa keberkahan bagi kita semua,” ujarnya.

    Selain ajang berbagi kebaikan dan keberkahan, Iskandar juga berharap bahwa acara Garden Fest Ngabuburit ini bisa menjadi inspirasi. Selain itu dapat memberikan solusi yang terbaik dalam pembangunan Provinsi Lampung.

    “Baik itu melalui talkshow, ataupun narasumber-narasumber lainnya yang kita hadirkan. Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi amal ibadah bagi kita semua,” kata dia.

    Garden Fest Ngabuburit 1445 Hijriah berlangsung mulai 18 Maret – 6 April 2024. Mulai buka setiap hari pukul 15.00 WIB.

    Masyarakat umum dapat datang untuk menunggu waktu berbuka puasa. Di Garden Fest Festival banyak pilihan aneka kuliner dari berbagai stand dan kegiatan menarik.

    Ada berbagai stand bazar kuliner dan fashion yang merupakan representasi UMKM di Lampung. Kemudian, ada juga agenda kajian Ramadan, berbagi takjil, podcast menarik, inspiring workshop, pesantren kilat jurnalis sekolah.

    Kemudian ada berbagai macam perlombaan seperti, lomba azan tingkat SMP, lomba dai cilik, lomba mewarnai TK dan SD, lomba reels Instagram, lomba poster, e-sport tournament Mobile Legend.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

  • Berkah Ramadan, Jajanan Takjil Dongkrak Ekonomi Warga Kotaagung Tanggamus

    Berkah Ramadan, Jajanan Takjil Dongkrak Ekonomi Warga Kotaagung Tanggamus

    Kotaagung (Lampost.co): Bulan suci Ramadan 1445 H menjadi berkah tersendiri bagi penjualan takjil di Kotaagung, Kabupaten Tanggamus. Pedagang mengalami peningkatan omzet yang signifikan pada moment Ramadan tahun ini. Hal ini memberikan dorongan positif bagi perekonomian masyarakat setempat.

    Para pedagang takjil di berbagai titik strategis Kotaagung, mengungkapkan terjadi peningkatan yang mencolok dalam permintaan jajanan takjil tradisional pada Ramadan tahun ini.

    Berbagai varian takjil seperti kolak, berbagai jenis minuman segar, bahkan makanan berbahan ikan yakni otak-otak, tahu, hingga sayuran matang siap saji menjadi favorit di kalangan warga.

    Salah satu pedagang takjil, Kokom Komalasari, mengatakan dia berdagang di Jalan Merdeka, tepatnya di depan MTs NU merasakan peningkatan yang cukup signifikan dalam penjualan takjil sejak awal Ramadan.

    “Pelanggan kami datang dari wilayah sekitar Kotaagung. Ini memberikan dorongan ekonomi yang baik bagi kami para pedagang,” kata dia, Minggu, 17 Maret 2024.

    Dia menyebut variasi harga takjil yang ia jajakan antara lain kolak, es buah, dan lainnya. Rata-rata dia menjualnya seharga Rp5 ribu per porsi.

    “Penjualan standar Rp5 ribu, cukup murah. Kami juga bisa untung sedikit, pembeli juga merasa terjangkau,” kata dia.

    Kenaikan Omzet

    Tak hanya takjil, pedagang kelapa muda juga merasakan berkah Ramadan. Seperti yang dirasakan Salman Meta, yang membuka lapaknya dari pukul 15.00 sampai waktu menjelang magrib. Dia dapat menjual 100 butir kelapa muda per harinya.

    “Saya jual kelapa muda dengan satu butirnya Rp6 ribu. Sejak Ramadan, satu hari bisa menjual sebanyak 100 butir. Omzet selama puasa ini sangat bagus,” kata Salman.

    Salman menyebut, kenaikan pembeli juga atas faktor cuaca yang bagus (panas), sehingga masyarakat banyak memburu sajian minuman kelapa muda.

    “Semoga ada kenaikan pembeli untuk hari-hari ke depan. Puasa ini mudah-mudahan harinya dan cuacanya bagus, pembelinya banyak,” harapnya.

    Peningkatan penjualan takjil di Kotaagung juga mencerminkan semangat gotong royong dan solidaritas di antara masyarakat. Selain itu, rasa yang khas dengan harga murah akan diburu pembeli.

    Ati, salah seorang pembeli mengatakan bahwa menghadapi bulan puasa ini dengan ekonomi lagi pas-pasan, dirinya dapat berbuka puasa dengan layak.

    “Keadaan ekonomi lagi resesi, jadi ya pas-pasan aja. Tapi ada langganan kita enak masakannya di Gang PU Kuripan, harganya murah,” kata Ati.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

  • BBPOM Uji Takjil di 10 Titik di Bandar Lampung

    BBPOM Uji Takjil di 10 Titik di Bandar Lampung

    Bandar Lampung (Lampost.co)— Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung akan melakukan pengawasan takjil atau kudapan buka puasa di bulan suci Ramadan 1445 Hijriah. BBPOM akan melakukan pengawasan tersebut di 10 titik lokasi di Kota Tapis Berseri.

    “Untuk pengawasan pangan berbahaya di Kota Bandar Lampung ada 10 titik yang akan kami periksa keamanan pangan,” kata Kepala BBPOM Bandar Lampung Ani Fatimah Isfarjanti, Kamis, 14 Maret 2024.

    Ani menyebut pengawasan oleh BBPOM lakukan harapannya masyarakat yang akan membeli takjil di pasar takjil di Bandar Lampung terjamin keamanannya.

    “Jadi nanti lokasi-lokasi takjil yang ramai akan kami datangi dan melakukan pengawasan keamanan pangan. Seperti yang sudah kami lakukan di bazar takjil di Jalan Gatot Subroto, kemudian di Jalan Doktor Susilo, Lapangan Saburai dan lokasi lainnya,” terangnya.

    Ani mengungkapkan secara bertahap, pihaknya akan berkeliling. Tidak hanya di Bandar Lampung, melainkan Pringsewu dan Metro juga akan mengambil sampel untuk menguji takjil.

    “Jadi nanti sampel akan kami periksa. Apakah makanan yang dijual di lokasi takjil itu mengandung bahan berbahaya seperti dopamin, formalin, borak dan methanil yellow. Ini semua kami lakukan agar masyarakat terjamin keamanannya saat berbuka puasa dari makanan yang mengandung bahan berbahaya,” tuturnya.

    Selain ke pedagang, pihaknya pun melakukan pengawasan ke gudang distributor, ritel dan grosir untuk mengantisipasi adanya produk-produk makanan yang ilegal dan mengandung bahan berbahaya.

    “Sejauh ini di Bandar Lampung masih aman dan belum kami temukan adanya produk makanan ilegal dan mengandung bahan berbahaya. Jadi semoga sampai Idulfitri di Bandarlampung tetap aman,” pungkasnya.

  • Jajanan Takjil di Halaman Masjid Istiqlal Bandarjaya Diburu Warga

    Jajanan Takjil di Halaman Masjid Istiqlal Bandarjaya Diburu Warga

    Gunungsugih (Lampost.co): Selama moment bulan puasa, halaman Masjid Istiqlal Bandarjaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah selalu dipadati masyarakat untuk berburu takjil. Hal itu untuk mengisi waktu sore dan menunggu adzan maghrib waktu berbuka puasa.

    “Semua jenis makanan dan aneka minuman takjil dapat kita pilih sesuai selera, dengan harga lumayan murah di kawasan ini,” ujar Hanifa, warga setempat, Selasa, 12 Maret 2024.

    Biasanya ia bersama keluarga membeli sayur dan lauk pauk masakan khas padang. Hal yang tidak ketinggalan yakni membeli minuman es kelapa muda dan es campur. untuk di hidangan berbuka puasa.

    “Untuk harga relatif murah, seperti pada umumnya. Ramah di kantong dan terjangkau untuk semua kalangan,” katanya.

    Sementara itu, Uni Imeh mengatakan, pengunjung dari berbagai wilayah mulai ramai pada pukul 16.30 WIB, hingga menjelang magrib. Berangam makanan hingga minuman dijajakan di pelataran Masjid Istiqlal Bandarjaya.

    “Langganan saya kebanyakan dari luar Bandarjaya, seperti Gunungsugih, Punggur, dan Trimurjo,” kata Imeh.

    Menurutnya, bulan Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi para pedangang takjil. Berkah tahunan menghimpun pundi-pundi rezeki di depan Masjid Istiqlal Bandarjaya.

    “Alhamdulillah, meski setahun sekali, kami tetap bersyukur dapat mengais rezeki dari bulan puasa tahun ini,” ujarnya.

    Bulan Ramadan tak hanya membawa kedamaian dan keberkahan, tetapi juga keceriaan dan antusiasme bagi masyarakat. Salah satu momen yang tak bisa terlupakan adalah berburu takjil, ketika senja datang dan waktu berbuka puasa semakin dekat.

    Takjil, yang menjadi kudapan wajib di saat berbuka, menjadi incaran para pedagang dadakan yang siap menyambut pengunjung dengan berbagai sajian lezat. Di balik kesibukan menyongsong berkah Ramadan, kisah para pedagang takjil bisa menjadi menarik untuk dibaca.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

     

  • Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Bandar Lampung

    Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Bandar Lampung

    Bandar Lampung (Lampost.co)–Takjil menjadi salah satu bagian yang paling identik dengan bulan puasa. Sambil menunggu waktu berbuka, warga muslim biasanya ngabuburit sembari berburu takjil.

    Banyak masyarakat yang menghabiskan waktu sorenya untuk mencari kudapan atau jajanan untuk persiapan berbuka puasa. ANtusiasme masyarakat untuk kulineran meningkat karena sudah menahan haus dan lapar setelah seharian berpuasa.

    Sebagai kota besar dengan jumlah penduduk yang padat, Bandar Lampung menjadi salah satu daerah yang menjanjikan untuk berjualan takjil. Berikut, rekomendasi Lampost.co tempat berburu takjil yang ramai di Bandar Lampung.

    Daerah Kampung Baru Unila

    Kampung Baru Unila merupakan perkampungan mahasiswa. Tempat itu tentu menjadi tujuan bagi para pencari usaha untuk menjajakan dagangangannya. Pada saat bulan puasa tiba, Kampung Baru akan sangat padat oleh para mahasiswa yang hendak beburu takjil.

    Semua jenis makanan baik jajanan kaki lima sampai makanan berat seperti ayam geprek, nasi goreng, pecel lele, ayam bakar dan lain sebagainya tersedia di sini. Oleh karena peruntukannya adalah untuk mahasiswa, kuliner di Kampung Baru tentu memiliki harga yang sangat bersahabat dengan kantong.

    Pintu Belakang Polinela

    Pintu belakang Polinela terletak di dekat fly over by pass, Rajabasa. Sama seperti kuliner di Kampung Baru Unila, kuliner yang berada di jalan menuju Bataranila ini juga memiliki varian harga yang pas untuk budget mahasiswa.

    Biasanya berbagai jenis olahan khas kaki lima tersedia di sini, mulai dari sosis bakar, es buah, siomay, bakso pentol, telur gulung hingga aneka minuman segar ada di sini.

    Pasar Ramadan Pemkot Bandar Lampung

    Ruas Jalan Dokter Susilo

    Pasar takjil di sepanjang ruas Jalan Dokter Susilo, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Telukbetung Utara, Kota Bandar Lampung merupakan tempat penjaja makanan takjil. Pengelola tempat berburu takjil ini merupakan Pemkot Bandar Lampung.

    Di sana, pemburu takjil bisa menemukan aneka penganan seperti kue basah, kue kering, dan berbagai minuman menyegarkan. Tidak hanya itu, kamu juga bisa membeli berbagai lauk pauk siap santap.

    Tak ayal, ruas Jalan Dokter Susilo pun menjadi salah satu lokasi favorit berburu takjil, karena lokasinya juga berada di tengah perkotaan dan dekat perkantoran Pemkot Bandar Lampung.

    Selain di ruas Jalan Dokter Susilo, Pemkot Bandar Lampung juga akan membuka pusat Pasar Ramadan di Taman UMKM Bung Karno. Di sana akan tersedia ratusan UMKM yang menjajakan kudapan dan aksesoris menarik seputar Ramadan.

    Pusat Kegiatan Olahraga (PKOR) Way Halim

    Lokasi berburu takjil yang populer lainnya, berada di depan lokasi PKOR tepatnya di Kelurahan Kedaton, Kecamatan Way Halim, Kota Bandar Lampung. Lokasi ini adalah tempat legenda di Kota Bandar Lampung, pasalnya penjual makanan tidak hanya ramai saat bulan suci Ramadan, namun juga pada hari-hari biasa.

    Penyedia makanan takjil di sini, biasanya mulai ramai sejak pukul 15.00 WIB hingga waktu buka puasa tiba. Di sana, masyarakat bisa menemukan penganan berbuka yang beragam, dari makanan ringan hingga berat.

    Buat kamu yang ingin ke PKOR, baiknya membawa motor dari pada mobil, agar terhindar macet. Pasalnya, di sana akan ramai pengunjung yang hendak membeli takjil dan juga ngabuburit.

    Pasar Wayhalim Bandar Lampung

    Tempat berburu takjil di Pasar Way Halim, Kota Bandar Lampung, merupakan lokasi yang selalu ramai ketika bulan Ramadan tiba. Pasalnya, pasar tersebut lokasinya sangat terjangkau dan berada di pinggir jalan utama. Hal itu membuat pedagang takjil di Pasar Wayhalim mampu mendulang cuan lebih banyak.

  • Berkah Ramadan Pedagang Takjil Dadakan

    Berkah Ramadan Pedagang Takjil Dadakan

    Bandar Lampung (Lampost.co)–Bulan Ramadan tak hanya membawa kedamaian dan keberkahan, tetapi juga keceriaan dan antusiasme bagi masyarakat. Salah satu momen yang tak bisa terlupakan adalah berburu takjil, ketika senja datang dan waktu berbuka puasa semakin dekat.

    Takjil, yang menjadi kudapan wajib di saat berbuka, menjadi incaran para pedagang dadakan yang siap menyambut pengunjung dengan berbagai sajian lezat. Di balik kesibukan menyongsong berkah Ramadan, kisah para pedagang takjil bisa menjadi menarik untuk dibaca.

    Salah satu kisah itu milik Lita Rina (38), seorang pedagang bakso tusuk di Jalan H Komaruddin, Rajabasa Raya, Bandar Lampung (belakang kampus Polinela). Awal puasa yang tinggal menghitung hari ini menjadi peluang emas baginya untuk mendulang cuan.

    Lita menceritakan bahwa berdasarkan pengalamannya selama berjualan, bulan puasa merupakan momentum yang tidak bisa terlewatkan untuk meraup cuan.

    Wanita asal Kotabumi itu menyebut, bahwa pada saat bulan ramadan, banyak masyarakat yang berbondong-bondong berburu makanan untuk bahan berbuka. Hal ini tentu membuat omset penjualannya bisa meningkat drastis dari hari-hari biasa.

    “Kalau hari biasa, paling antara Rp100-Rp200 ribu, atau kalau Minggu itu paping banyak Rp500 ribu sehari. Kalau puasa yaa bisa jauh lebih dari itu. Makanya produksi juga ada kemungkinan bertambah,” kata Lita kepada Lampost.co pada Jum’at, 8 Maret 2024.

    Puasa di Jalan Demi Raih Cuan

    Pada saat bulan puasa tiba, Lita menuturkan bahwa biasanya ia akan mulai memajang dagangannya pada pukul 2 siang sampai pukul 8 malam. Ia pun mengaku tak keberatan jika harus berbuka puasa di jalan, jika memang pendapatannya cukup menggiurkan.

    “Yaa gak masalah kalau harus puasa di sini, yang penting jualan habis,” katanya.

    Selain menjual dagangannya secara langsung, Lita juga mengaku dalam beberapa kesempatan memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan dagangannya. Hal itu ia lakukan sebab ia sadar bahwa media sosial menjadi cara yang cukup efektif untuk menggaet pembeli.

    “Ya alhamdulillah ada aja kenalan yang abis liat status saya, langsung datang ke sini beli. Tapi memang gak sering-sering postingnya, lebih ke status WA aja,” kata dia.

    Selain Lita, di lokasi tersebut ada banyak pedagang kaki lima lainnya yang juga kerap mencari peruntungan di bulan ramadan. Berbagai jenis dagangannya pun beragam dari mulai makanan berat hingga jajanan ringan. Seperti, sosis bakar, siomay, batagor, empek-empek, es buah, corndog, gorengan, dan masih banyak lagi.

    Sementara itu, penjual jajajan pasar di Jalan Bumi Manti Kampung Baru, Andrian (29) mengatakan sejak tiga tahun terakhir sudah mulai berjualan aneka jajanan. Jajanan itu mulai dari risol, putu ayu, brownies, karoket, hingga aneka gorengan.

    Saat bulan puasa, Andrian mengaku biasanya tak butuh waktu lama untuk menghabiskan dagangannya itu. Lokasi jualannya yang dekat dengan permukiman mahasiswa membuat dagangannya kian laris diburu pembeli.

    “Buka biasanya sekitar habis ashar, kalau rame sebelum magrib itu udah bisa pulang,” kata dia.

    Untuk urusan kebersihan, Andrian mengaku bahwa dirinya tak bisa abai. Sehingga untuk menjaga kehigienisan makanan, ia menggunakan sarung tangan serta alat penjepit untuk melayani pembeli. Sementara untuk menghindari kerumunan lalat dan semut, ia juga membawa penutup makanan yang ia buat dari pembungkus plastik.

    “Kalau saya kebersihan ya harus diutamakan, jadi biar pelanggan juga puas dan gak ragu buat beli,” katanya.