Tag: Waykambas

  • 300 Hektar Lahan TNWK Terbakar Diduga Ulah Pemburu Liar

    Sukadana (Lampost.co)–Plt Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Hermawan mengatakan 300 hektare lahan terbakar saat peristiwa kebakaran Rabu (20/3) kemarin. Dugaan awal, pelaku pembakar ratusan hektare lahan TNWK itu ulah pemburu liar.

    Hermanwan mengatakan 300 hektare lahan TNWK yang terbakar itu merupakan semak belukar dan ilalang kering. Api mulai membakar semak tersebut sekira pukul 13.15 WIB dan padam pada tengah malam.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, titik api pertama muncul di lokasi Simpang Mitis grid 20 G Resort Susukan Baru, Seksi PTN Wilayah I Way Kanan. Untuk memadamkan api, Balai TNWK mendapat bantuan dari TNI, Polri dan masyarakat sekitar.

    “Pemadaman menggunakan empat unit mobil pemadam. Yang membuat lama memadamkan api karena sulitnya akses masuk kelokasi kebakaran,” jelas Hermanwan.

    Sementara mengenai penyebab kebakaran, Hermanwan mengatakan bahwa dugaan awal merupakan ulah pemburu liar. Pembakaran itu bertujuan untuk menumbuhkan rumput muda sehingga hewan liar keluar dan berkumpul di lokasi tersebut.

    “Semacam menjebak, kalau sudah terbakar nanti tumbuh rumput muda. Agar satwa seperti Menjangan, Rusa, Kancil dan yang lain berdatangan. Tujuannya dengan mudah pemburu mendapat buruannya ,” kata dia.

    Menurut Hermanwan pembakaran lahan oleh pemburu liar sudah sering terjadi. Bahkan beberapa pelaku sudah tertangkap dan mengakui perbuatannya.

    “Beberapa pelaku yang sudah tertangkap pengakuannya seperti itu, motif membakar semak untuk mempermudah target buruan,” imbuhnya.

    Ia mengimbau kepada seluruh petugas dan pegawai Balai TNWK untuk siaga terhadap peningkatan perburuan liat. Sebab, perburuan liat kerap meningkat menjelang perayaan Idulfitri atau lebaran.

    “Sehingga pihak Balai TNWK akan memperketat patroli terutama wilayah seksi 1 dan seksi 2 yang rawan dengan perburuan,” kata Hermawan.

  • Mengingat Kembali Kisah Gajah Dugul yang Mati di Way Kambas

    Mengingat Kembali Kisah Gajah Dugul yang Mati di Way Kambas

    Bandar Lampung (Lampost.co)–Dugul merupakan salah satu gajah liar dewasa penghuni hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Gajah Sumatera itu mati pada 27 Desember 2023 lalu dengan kondisi tubuh yang sangat kurus.

    Peristiwa tersebut mengguncang para pecinta satwa liar dan lingkungan hidup dan menjadi sorotan nasional. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai TNWK, Hermawan mengatakan bahwa masyarakat sekitar sangat mengenal Gajah Dugul. Sebab satwa tersebut hidup soliter di tengah masyarakat tanpa gading di tubuhnya.

    “Dugul adalah gajah dewasa tanpa gading yang hidup soliter di sekitar TNWK,” kata dia melalui keterangan beberapa waktu lalu.

    Hermawan mengatakan Dugul mati pada Minggu, 24 Desember 2024 sekitar pukul 13.23 WIB di rawa dekat area pusat latihan gajah (PLG) Way Kambas. Hasil pemeriksaan menyatakan, tidak ada bekas tanda-tanda luka senjata maupun jerat.

    Pada tubuh Dugul juga telah terpasang GPS collar untuk memonitor posisi dan daerah jelajahnya sejak tahun 2019. Pihak TNWK turut berduka atas kematian Gajah Dugul tersebut.

    “Gajah Dugul termonitor berada di seluruh kawasan TNWK dan wilayah ladang masyarakat,” kata dia.

    Sebelumnya pada 16 Desember 2023 sekitar pukul 05.55 WIB, tim patroli penanggulangan konflik satwa seksi wilayah III Kuala Penet melihat keberadaan Dugul. Tubuhnya terpantau kurus, sehingga petugas melakukan pemeriksaan kesehatannya.

    “Tim kesehatan melakukan pemeriksaan feses, hasilnya mengandung banyak telur cacing. Petugas juga sudah memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) dan neukropsi bangkai gajah untuk mengambil sampel organ,” kata Hermawan.

    Pengambilan sampel organ untuk dilakukan uji laboratorium guna memeriksa penyebab kematian gajah Dugul tersebut. Humas Balai TNWK, Sukatmoko memastikan penemuan cacing di kotoran tersebut setelah petugas melakukan pemeriksaan intensif.

    “Ada cacing terdapat di kotorannya, kami sudah ambil sampelnya untuk diteliti,” katanya.

    Selain mengambil sampel fases atau kotoran, dokter TNWK turut melakukan nekropsi atau pengambilan organ dalam. Untuk pemeriksaan di laboratorium memerlukan proses waktu sekira satu pekan.

    “Kemungkinan waktunya bisa satu mingguan untuk mengetahui hasilnya,” kata dia.

  • Anak Gajah Terkena Jeratan Pemburu Liar di Hutan Way Kambas

    Anak Gajah Terkena Jeratan Pemburu Liar di Hutan Way Kambas

    Sukadana (Lampost.co) — Petugas Taman Nasional Way Kambas (TNWK) melakukan penyelamatan terhadap seekor anak gajah. Gajah itu terkena jerat pemburu liar sekitar hutan Way Kambas, Lampung Timur, Sabtu.
    .
    Koordinator Elephant Response Unit (ERU) TNWK Lampung Timur, Nazarudin menjelaskan. Mulanya pihak petugas TNWK tengah melakukan patroli. Lalu, mendapat informasi adanya anak Gajah terkena jerat pada Resort Susukan baru, SPTN Wilayah I Way Kanan TNWK sekitar pukul 07.00 WIB Sabtu, 24 Februari 2024.
    .
    “Setelah kami cek, anak gajah tersebut berjenis kelamin betina. Berumur 1 tahun yang terpisah dari kelompoknya. Anak Gajah itu dalam kondisi luka pada kaki kiri depan karena terlilit jerat seling,” ujarnya, Minggu, 25 Februari 2024.
    .
    Kemudian petugas ERU TNWK, Mahout, Polhut dan paramedis segera melakukan pertolongan serta evakuasi untuk melepaskan seling yang menjerat kaki anak gajah tersebut. Perkiraannya, jeratan tersebut sudah 1 bulanan terpasang pada kakinya.
    .
    “Hingga beberapa jam akhirnya jerat seling besi yang mengikat kaki Anak Gajah bisa terlepaskan. Terlihat luka yang sangat dalam pada kaki gajah itu,” paparnya.
    .
    Pihaknya menjelaskan, saat ini anak Gajah tersebut berada pada Camp ERU Tegal Yoso untuk mendapatkan perawatan secara intensif oleh Medis dan Mahout.