Jakarta (Lampost.co) — Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menilai serangan brutal Israel ke Palestina bisa berakhir. Hal itu dapat terjadi melalui beberapa skenario.
Sebab, serangan zionis ke Gaza dengan dalih membela diri atas serangan mendadak Hamas itu mencari para petinggi Hamas agar bertanggung jawab. Serangan itu pun terus terjadi tanpa ada negara yang bisa menghentikan karena AS berada di belakang Israel.
Padahal, serangan Israel itu sangat tidak proporsional dan banyak melanggar hukum perang yang dikenal sebagai hukum humaniter internasional.
Mayoritas negara meminta serangan brutal itu berhenti sesuai Resolusi Majelis Umum PBB. Namun, Israel memberlakukan hukum rimba sehingga Majelis Umum PBB diabaikan. Hal itu membuat korban rakyat sipil terus bertambah.
Sementara, Hikmahanto menjelaskan serangan itu masih dapat dihentikan melalui empat skenario. Pertama, Israel menangkap para pemimpin pejuang Hamas atau menemukan mereka dalam kondisi tidak bernyawa.
Selanjutnya Israel menempatkan otoritasnya untuk memastikan pejuang Hamas tidak melakukan serangan ke Israel. Namun, skenario itu bisa berlangsung lama. Terlebih, serangan dihadapi rakyat sipil Palestina yang tidak menginginkan tanahnya diambil Israel.
“Skenario kedua bila terjadi pergantian pimpinan di Israel. Saat ini PM Benjamin Netanyahu sedang menghadapi protes dari sebagian masyarakatnya,” kata Hikmahanto.
Pergantian pimpinan diharapkan pemimpin baru Israel lebih lunak dalam kebijakan menghadapi Hamas dan bersedia mengakhiri serangan.
“Skenario ketiga, bila Presiden AS dapat mengendalikan serangan Israel. Hingga saat ini, Pemerintah AS seolah membiarkan dan membenarkan serangan itu karena sebagai hak bela diri (right of self defense),” kata Rektor Universitas Jenderal A. Yani itu.
“Di sini pentingnya demo dari berbagai negara sehingga Presiden AS tahu mayoritas warga dunia menentang serangan Israel demi kemanusiaan, bukan untuk membela Hamas,” ujarnya.
Menurut dia, bila perlu masyarakat dunia memviralkan rakyat tidak berdosa yang terdampak serangan Israel ke masyarakat di AS. Harapannya ada rakyat AS yang menekan pemerintahan Joe Biden untuk menghentikan serangan.
Kepala negara dan kepala pemerintahan, termasuk Presiden Jokowi, juga bisa membuka kontak langsung dengan Presiden Joe Biden untuk menjelaskan berbagai konsekuensi bila serangan terus berlanjut.
Perang Dunia Ketiga
Skenario terakhir agar serangan berakhir bila sejumlah negara turut campur dalam perang. Sementara ini, Iran melakukan latihan perang. Namun, AS tidak mau tinggal diam dengan mengerahkan Kapal Induk untuk menghadapi campur tangan Iran. Bahkan, Rusia dan Tiongkok juga berpotensi turut campur membantu Palestina.
“Artinya, Perang Dunia III berada diambang pintu. Serangan Israel ke Gaza akan berhenti, tetapi memunculkan perang yang lebih besar. Suatu hal yang tidak diharapkan umat manusia,” kata dia.
Effran Kurniawan