Bandar Lampung (Lampost.co)– PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII mengajak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dan stakeholder untuk bersinergi mengoptimalkan potensi lahan guna meningkatkan kontribusi sektor pertanian bagi perekonomian daerah.
Senior Executive Vice President Business Support PTPN VII, Okta Kurniawan mengatakan aset lahan tersebut akan memberikan dampak ekonomi yang baik untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Lampung.
“Ada beberapa peluang yang bisa dikerjasamakan dengan Pemprov dan swasta untuk mengembangkan lahan-lahan yang belum dioptimalkan pemanfaatannya,” ujarnya dalam agenda Coffee Morning dan Diseminasi Perekonomian Lampung yang diselenggarakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung pada Jum’at, 4 Agustus 2023.
Menurutnya, PTPN VII memiliki aset lahan di Lampung dengan total 57 ribu hektare. Sebagian besar dari luasan lahan tersebut telah tertanam komoditas sawit, tebu, dan karet seluas 33,5 ribu hektare. Terdapat sekitar 12 hingga 15 ribu hektare luasan lahan di luar kebutuhan lahan untuk fasilitas umum yang bisa dioptimalkan melalui sinergi lintas sektor.
“Artinya ada beberapa aset yang bisa kita kerjasamakan baik mau ditanami jagung, kedelai, atau lainnya yang bisa mendukung sektor pertanian dan perkebunan,” jelasnya.
Saat ini PTPN VII juga telah menjajal pertanaman untuk komoditas kedelai sebagai diversifikasi. Meskipun belum dilakukan secara masif, pertanaman kedelai ini akan terus dikembangkan agar memberikan kontribusi ekonomi yang menjanjikan.
“Kami bertahap menanam kedelai di kebun gula kami secara tumpang sari. Walau produktivitas masih belum begitu baik, akan terus kami upayakan agar maksimal,” kata dia.
Diversifikasi juga dilakukan di sektor hilir. PTPN VII saat ini telah menjalankan hilirisasi pada beberapa komoditas unggulan Lampung.
“Hilirisasi tidak hanya gula, tapi teh juga. Kedepan kita akan coba mengajukan minyak goreng,” tuturnya.
Lebih lanjut, Okta berharap Pemprov dan stakeholder terkait dapat saling bersinergi untuk memaksimalkan potensi-potensi yang ada untuk memajukan Provinsi Lampung.
Selain itu, iklim kenyamanan berinvestasi harus terus dijaga agar akselerasi perekonomian daerah dapat terealisasikan dengan baik.
“Kenyamanan investor itu harus dijaga. Tingginya angka kriminalitas dan pencurian di Lampung juga perlu menjadi PR bersama,” pungkasnya.