Menggala (Lampost.co) – Marheti (30) warga Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulangbawang (Tuba) berharap ada uluran tangan pemerintah daerah dan dermawan untuk membantu pengobatan buah hatinya yang kini tengah terbaring sakit. Fairu Arziki Waton didiagnosa mengalami jantung bocor dan penyumbatan.
Marheti mengatakan, putranya yang baru berusia tiga tahun itu mengalami sakit sejak lahir. Saat ini, dirinya tengah membutuhkan banyak biaya untuk proses kesembuhan putranya.
Pasalnya, dalam proses pengobatan itu tidak seluruhnya ditanggung dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. “Sebagian pakai BPJS dan sebagiannya enggak ditanggung. Kalau operasinya harus pakai alat. Alatnya tidak ditanggung BPJS, jadi beli sendiri. Obatnya juga ada yang enggak ditanggung BPJS,” kata Marheti kepada Lampost.co, melalui pesan WhatsApp, Senin, 07 Agustus 2023.
Penyakit yang kini diderita putranya telah berlangsung selama tiga tahun atau dialami sejak lahir pada tahun 2020 lalu. Sejak dua bulan terakhir dirinya tengah berada di Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta Barat, karena hendak melakukan operasi. “Sekarang posisi kami di Jakarta, sudah hampir dua bulan. Karena anak kami mau operasi yang ke tiga kalinya,” kata dia.
Ia mengaku, proses penyembuhan sang putra membutuhkan waktu yang panjang dan uang yang tidak sedikit, sementara saat ini mereka tengah kesulitan biaya. Selain untuk pengobatan, juga untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari saat menunggu putranya di rumah sakit. “Kami tinggal di rumah singgah, emang enggak bayar tapi makannya kami beli sendiri karena rumah singgah tidak menanggung untuk keperluan makan, biaya susu, dan juga pampers anak,” kata dia.
Marheti bercerita, dua tahun lalu dirinya sempat meminta bantuan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tulangbawang untuk pengobatan sang anak. Namun, karena alasan keterbatasan anggaran pemerintah daerah hanya dapat membantu menyediakan armada ambulans. “Dulu mereka sudah pernah datang, bapak kepala dinas kesehatannya langsung tapi dia bilang tidak ada anggarannya, dari Dinsos (Dinas Sosial) juga bilang begitu. Kalau butuh ambulance mereka siap bantu, tapi untuk sopir dan uang tol kami yang tanggung,” kata dia.
Dia berharap, pemerintah daerah maupun dermawan dapat terketuk untuk membantu biaya pengobatan putranya. Pekerjaan mereka yang hanya sebagai tenaga honorer tidak dapat mencukupi kebutuhan dan biaya pengobatan. “Proses pengobatan anak kami masih panjang, karena sakit jantung kompleks. Jadi masih banyak tahap operasi yang harus dilewati. Semoga bapak Pj Bupati Tulangbawang Qudratul Ikhwan dan para dermawan dapat terketuk hatinya untuk membantu biaya pengobatan anak kami,” kata Marheti.
Dia mengatakan anaknya baru saja operasi gigi untuk persiapan operasi jantung pada pekan lalu. “Di RS Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta. Insya Allah besok kalau ada ICU kosong anak saya masuk rawat untuk operasi jantungnya,” kata dia.
Bagi para dermawan yang hendak berbagi rezeki dan membantu, dapat mengirimkan bantuannya ke rekening BRI: 7707 01 008818 537 atas nama Marheti atau menghubungi nomor ponselnya 0821-8149-2178.
Deni Zulniyadi