Jakarta (Lampost.co) – PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina berkomitmen menjalankan fungsi midstream dan downstream dalam layanan gas bumi nasional.
Dalam usaha midstream yang menyalurkan gas bumi dari hulu migas ke pengguna gas bumi, PGN berkoordinasi dengan stakeholder dan pemerintah dalam menjaga kepastian, keamanan pasokan dan layanan gas bumi khususnya untuk wilayah yang terdampak berakhirnya kontrak dengan KKKS.
“PGN mendapatkan sinyal kepastian penetapan alokasi dan harga gas untuk pasokan ke wilayah Jawa Bagian Barat, Batam, Sumatera Bagian Tengah dan Selatan,” ujar Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz, dalam siaran persnya, Senin, 16 Oktober 2023.
Untuk itu, pihaknya masih menunggu penetapan alokasi dan harga resmi dari Menteri ESDM. Hal itu akan berdampak terhadap pelayanan dalam memenuhi kebutuhan gas di wilayah-wilayah tersebut.
Sebab, pelanggan tetap dapat menikmati pengaliran gas bumi sesuai alokasi dan harga yang akan ditetapkan pemerintah.
Di kawasan Sumatera Selatan dan Lampung, PGN melayani lebih dari 68.000 pelanggan dengan total volume pengelolaan mencapai hampir 18 BBTUD.
“Kedepannya dalam menjaga pemenuhan kebutuhan gas bumi nasional terus mengupayakan ketersediaan volume gas bumi selain gas pipa melalui pasokan LNG,” ujarnya.
Hal itu agar tingkat layanan kepada pelanggan eksisting tercapai dan dapat memenuhi pertumbuhan potensi permintaan di Jawa Bagian Barat, Batam, Sumatera Bagian Tengah dan Selatan maupun di seluruh wilayah operasi PGN di Indonesia.
PGN juga berkomitmen dalam pengembangan infrastruktur dan inovasi layanan gas bumi yang andal. Sehingga ikut berdampak positif terhadap penyerapan energi ramah lingkungan di dalam negeri makin meningkat.
Gas bumi mempunyai nilai tambah sebagai energi alternatif di masa transisi energi menuju target Net Zero Emission pada 2060.
“Kami berprinsip untuk terus menjaga keandalan penyaluran gas dan pembangunan infrastruktur gas bumi secara optimal. Di lain sisi tetap mempertimbangkan skenario bisnis secara detail dan berkelanjutan baik pada sisi operasional maupun finansial,” katanya.
Effran Kurniawan