Bandar Lampung (Lampost.co) — Gerakan Nasional (Gernas) tanam padi di Lampung terkendala ketersediaan air penunjang kegiatan budidaya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan DKPTPH Lampung, Ida Rachmawati, menjelaskan kendala tersebut menghambat realisasi kegiatan pertanaman.
“Realisasi ini terkendala air karena belum turun hujan sama sekali. Sebenarnya tanah diolah, tinggal nunggu air,” ujar Ida, Minggu, 29 Oktober 2023.
Program itu memiliki target luas lahan hingga 36 ribu hektare. Namun, program yang diproyeksikan rampung pada Oktober 2023 itu belum dapat direalisasikan secara penuh.
21″Gernas di Lampung baru 21.095 hektare per 28 Oktober 2023. Hampir semua daerah pencanangan program kendalanya di air,” kata dia.
Menurutnya, kendala ketersediaan air tidak hanya terjadi di Lampung, melainkan di beberapa wilayah secara nasional.
“BMKG menyebut Lampung masih merah minggu ini, nggak tahu kalau minggu depan. Tapi program ini dipantau terus. Setiap malam Minggu ada rapat koordinasi,” ujarnya.
Sementara pada sisi kesiapan dan ketersediaan benih, pihaknya telah menyalurkan ke petani peserta Gernas tanam padi. Pihaknya berharap realisasi Gernas tanam padi rampung pada November 2023.
“Benih aman, ada yang dari swadaya itu ditanam, dari pemerintah pusat juga salur tinggal semai,” kata dia.
Effran Kurniawan