Bandar Lampung (Lampost.co) — Penghuni asrama Pascasarjana UIN Raden Intan dikejutkan dengan penemuan mayat di salah satu kamar pada Kamis, 26 Oktober 2023. Mayat ditemukan berbaring di tempat tidur dengan kondisi sudah membusuk.
Kapolsek Kedaton, Kompol Tri Maradona mengungkapkan, penemuan mayat itu bermula dari kecurigaan salah satu office boy yang mencium bau busuk. Kemudian yang bersangkutan mengajak staf untuk memastikan asal bau tersebut.
Awalnya, mereka memanggil nama penghuni kamar sambil mengetuk pintu. Karena tidak ada jawaban keduanya membuka pintu yang ternyata dalam kondisi tidak terkunci. “Saat pintu terbuka keduanya melihat ada mayat laki-laki di dalam kamar yang sudah dalam kondisi membusuk,” ungkapnya, Jumat, 27 Oktober 2023.
Selanjutnya, kedua saksi memanggil satpam yang bertugas dan melaporkan penemuan tersebut ke Bhabinkamtibmas dan Polsek Kedaton.
Kemudian Tim Inafis Polresta Bandar Lampung melakukan pemeriksaan terhadap mayat yang ditemukan. Kondisi jenazah sudah dalam kondisi membengkak dan membiru serta mengeluarkan cairan.
Belakangan diketahui bahwa yang bersangkutan bernama Yamanhar Zubki warga Desa Sukaraja, Gedung Tataan, Pesawaran. Polisi memperkirakan pria itu meninggal beberapa hari sebelum ditemukan. “Berdasarkan keterangan saksi, Yamanhar Zubki terakhir terlihat pada 3 hari yang lalu,” kata dia.
Sementara itu Humas UIN Raden Intan, Anis Handayani mengatakan, yang bersangkutan tercatat sebagai mahasiswa pascasarjana angkatan 2017. “Yang bersangkutan memang pernah menjadi mahasiswa angkatan 2017, tapi di data kami sudah putus studi,” kata dia.
Ia menjelaskan, yang bersangkutan tinggal sendiri di kamar tersebut. Belum diketahui penyebab meninggalnya, namun diperkirakan sudah beberapa hari sebelum ditemukan. Anis menambahkan, lokasi tersebut bukan asrama resmi universitas. Namun memang digunakan untuk membantu mahasiswa yang butuh tenpat tinggal. “Kami juga sekarang masih mengkonfirmasi kenapa yang bersangkutan masih tinggal di situ,” kata dia.
Deni Zulniyadi