Liwa (lampost.co) — BPBD Lampung Barat telah menyiagakan satgas penanggulangan bencana dalam rangka menghadapi kemungkinan bencana alam terkait musim hujan saat ini.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lampung Barat Hidayatulloh mendampingi Kepala BPBD Padang Prio Utomo, Senin, 6 November 2023, mengatakan sebagai antisipasi dan penanganan bencana pada musim hujan, pihaknya kini telah menyiagakan tiga peleton satgas penanggulangan bencana di tingkat kabupaten.
Sampai saat ini, kata dia, BPBD Lampung Barat telah memiliki tiga peleton satgas penanggulangan bencana ditambah 655 satgas penanggulangan bencana pekon. Sehingga total petugas penanggulangan bencana Lampung Barat saat ini sudah ada 745 orang.
Sebanyak 745 petugas penanggulangan bencana itu terdiri dari 655 orang adalah satgas penanggulangan bencana di semua pekon dengan masing-masing pekon terdiri dari lima orang satgas.
Kemudian tiga peleton terdiri dari 90 orang terbagi untuk satgas penanggulangan bencana satu peleton, tim reaksi cepat satu peleton, dan tim SAR satu peleton. Tiga peleton satgas ini siap siaga di kabupaten. “Seluruh satgas ini sudah dilatih tentang bagaimana cara melaksanakan penanganan dan pengendalian jika terjadi bencana. Saat ini mereka sudah disiagakan,” kata dia.
Satgas pekon masing-masing siap siaga di setiap pekonnya. Sementara satgas kabupaten menunggu informasi pihak pekon. Satgas kabupaten ini ada yang siap siaga di kabupaten dan ada yang di kecamatan.
Intinya, lanjut dia, satgas kabupaten siap siaga untuk menangani jika ada kejadian bencana yang ada di wilayah Lampung Barat. Pelaksanaan penanggulangan bencana juga dikoordinasikan dengan pihak terkait lainnya seperti Dinas PU, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, dan lainnya.
Sarana dan Prasarana
Hidayatulloh menjelaskan, selain mensiagakan personel, pihaknya juga sudah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung untuk penanganan bencana. Peralatan yang sudah disiapkan antara lain tenda pengungsian tiga unit, tenda keluarga delapan unit, dan sejumlah tenda tambahan yang bersumber dari bantuan BNPB.
Kemudian ada perahu karet dua unit dan perahu fiber tiga unit dan gergaji/censhow tiga unit. Lalu peralatan penanganan bencana lainnya seperti pelampung dan alat selam hingga lampu khusus kedaruratan.
Lalu ada juga kendaraan untuk mobilisasi total delapan unit terdiri dari mobil dapur umum, mobil operasional, mobil tangki, mobil serba guna ditambah pick up empat unit dan lainnya. “Semuanya stand by untuk mengantisipasi jika ada kejadian bencana. Harapannya tidak ada bencana tapi sebagai antisipasi semua selalu siaga,” kata dia.
Selain itu, memasuki musim hujan saat ini, pihaknya melalui pimpinan dalam waktu segera akan kembali membuat surat edaran ke jajaran pemerintah daerah dari kabupaten hingga ke tingkat pekon. Surat edaran tentang antisipasi sebenarnya sudah disampaikan sejak beberapa minggu lalu. Namun berhubung curah hujan saat ini sudah makin meningkat, maka pihaknya akan menyampaikan surat edaran kembali dalam rangka antisipasi.
Dalam surat edaran itu pihaknya akan menyampaikan imbauan untuk membuang sampah pada tempatnya atau tidak membuang sampah sembarangan. Kemudian agar memperbaiki dan membersihkan saluran air. Menghindari membangun di pinggir sungai atau di pinggir tebing.
Kemudian imbauan untuk menanam pohon dalam rangka mencegah longsor. Menjaga dan membersihkan drainase atau siring dengan baik agar saluran air berjalan lancar dan tidak tersumbat. Pihaknya juga meminta agar masyarakat yang berada di daerah rawan bencana supaya lebih waspada, terutama ketika hujan deras terjadi.
Ricky Marly