Bandar Lampung (Lampost.co) — Ketua Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Lampung, Ronny Pancratius Anis, menilai kebutuhan tenaga kesehatan untuk bekerja di luar negeri sangat tinggi.
Potensi itu untuk lulusan sekolah tinggi kesehatan untuk menjajaki karir di Jepang dan Jerman. Namun, peluang itu tidak diimbangi dengan jumlah pendaftar yang minim.
“Kuota ada sekitar 200 khusus untuk Lampung, tetapi pelamar baru 11 orang,” kata Ronny, Senin, 6 November 2023.
Padahal, peluang itu menjanjikan lulusan medis untuk dapat mencapai penghasilan yang cukup besar. “Untuk di Jepang profesi nurse dan care worker gajinya bisa Rp15 juta sampai Rp25 juta. Sementara di Jerman mulai dari Rp20 juta,” kata dia.
Menurutnya, minimnya antusias pendaftar itu karena persyaratan yang diajukan perusahaan luar negeri sulit.
“Contohnya perawat dari Indonesia di Jepang masih belum diakui. Sehingga, harus berlatih lagi secara lebih spesifik. Ini yang membuat mereka merasa rumit. Selain itu dari segi penguasaan bahasa,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya mensosialisasikan program tersebut kepada masyarakat, terutama lulusan sekolah atau perguruan tinggi kesehatan.
“Kami kenalkan ke Poltekkes. Mungkin dari Polteknik lain bisa mengadakan hal yang sama dan saya bisa memberikan pemahaman di sana,” ujarnya.
Effran Kurniawan