Bandar Lampung (Lampost.co)–Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung mencatat 5.000 ton sampah di TPA Bakung terbakar akibat peristiwa kebakaran beberapa waktu lalu. Kebakaran itu diketahui berlangsung selama delapan hari, dan menghaniskan jutaan liter air untuk memadamkan api.
Kepala DLH Bandar Lampung, Budiman P Mega mengatakan, usai kebakaran itu pihaknya saat ini tengah melakukan perawatan dan pemulihan TPA Bakung. Pemulihan dilakukan dengan cara meratakan sampah agar tidak mengunung.
“Nanti sampahnya ini akan kami ratakan, karena sekarang ada yang menggunung ada yang tidak rata juga,” kata dia saat dihubungi Lampost.co pada Selasa, 7 November 2023.
Untuk menjaga TPA Bakung agar tidak kembali terbakar, DLH Kota Bandar Lampung menyiapkan berbagai upaya. Salah satunya yakni dengan menerapkan sistem sanitary landfill atau sistem menumpuk sampah di lokasi cekung, kemudian memadaatkannya, lalu menimbunnya dengan tanah.
Namun, menurutnya sistem itu memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga pihaknya harus mendiskusikan rencana tersebut ke Pemkot Bandar Lampung. Berdasarkan data, sistem sanitary landfill sudah pernah dilakukan saat awal pembuatan TPA Bakung.
“Kalau nggak salah dulu tahun 1995 saat TPA Bakung baru dibuat. Itu dulu TPA curam, sehingga kami lakukan pengurukan dengan sistem sanitary landfill,” tuturnya.
Selain itu. DLH Kota Bandar Lampung juga berencana akan melakukan perluasan lahan TPA Bakung seluas lima hektare. Harapannya, TPA Bakung akan memenuhi kebutuhan tempat pembuangan sampah bagi masyarakat di Bandar Lampung.
“Ke depan akan kita tambah 5 hektare mengingat sampah kita sudah terllau banyak, tetpai nanti akan kita bicarakan lagi,” pungkasnya.
Putri Purnama