Kalianda (Lampost.co) — Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi, Fisip, Universitas Lampung (Unila) berkolaborasi dengan aparatur desa sukses menggelar Festival Budaya di Desa Palembapang, Kalianda, Lampung Selatan, Minggu, 12 November lalu.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memicu aktivitas kebudayaan di Desa Palembapang. Festival Budaya ini merupakan puncak dari Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) HMJ Sosiologi Unila sebagai bentuk implementasi program-program sebelumnya yang sudah terlaksana.
“Kami merancang program puncak ini bersama masyarakat setempat, sehingga partisipasi dari masyarakat juga sangat diperlukan untuk memeriahkan kegiatan ini,” kata Al Fathir Rafa sebagai Program Manajer dari Festival Budaya, Rabu, 15 Oktober 2023.
Festival Budaya ini digelar dengan tema “Kearifan Lokal Menuju Desa Wisata Budaya sekaligus Memperingati Hari Pahlawan”.
Kegiatan itu di awali dengan Pawai Budaya yang dilakukan di sore hari, dan dilanjutkan pertunjukkan kesenian budaya yang ada di desa tersebut.
Acara pawai budaya ini diikuti oleh berbagai macam komponen masyarakat, seperti aparatur desa, pemuda-pemudi, bahkan melibatkan anak-anak SD dengan tujuan memicu minat budaya kepada anak-anak.
Acara pertunjukkan terdapat penampilan dari Sanggar Sai Buay meliputi tarian kreasi, musik tradisional, pencak silat, TTKDH dan Ngias.
Dengan digelarnya kegiatan Festival Budaya di Desa Palembapang ini diharapkan agar dapat menggelar festival rutin setahun sekali di Desa Palembapang.
“Kegiatan ini memicu kembali adanya aktivitas kebudayaan dari segi kesenian di Desa Palembapang. Festival budaya juga menjadi wadah bagi pelaku kesenian untuk menunjukkan hasil kesenian mereka. Harapannya festival budaya ini dapat terselenggara secara rutin sehingga dapat menjadi icon aktivitas di Desa Palembapang,” kata Branden Jaya Tivantara sebagai ketua Tim PPK Ormawa HMJ Sosiologi.
Kepala Desa Palembapang, Rommy Ansory mengapresiasi kegiatan tersebut karena dapat memantik semangat warga untuk semakin mencintai adat dan budaya Lampung khususnya di Desa Palembapang.
“Kami berterima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa karena telah berupaya untuk memicu aktivitas kebudayaan di Palembapang ini. Saya juga berharap kegiatan semacam ini dapat dijadikan rutinitas di Desa Palembapang,” ujar dia.
Menurutnya, aktivitas kebudayaan itu akan menjadi sorotan bagi masyarakat lokal bahkan dapat menarik minat masyarakat luar desa untuk berkunjung ke Desa Palembapang.
Nurjanah