Bandar Lampung (Lampost.co) — Panganan bintang lima harga kaki lima, itulah kalimat yang tepat untuk disematkan kepada Chiken Steak Mr Zu. Sebuah warung steak pinggir jalan yang berada di Jalan Pulau Sebesi, Kelurahan Sukarame, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung.
Tidak perlu merogoh kocek hingga ratusan ribu rupiah, kalian bisa menikmati panganan khas barat tersebut mulai dari harga Rp15 ribu saja untnuk chiken streak crispy, dan Rp23 ribu untuk chiken steak original. Selain itu, konsumen bisa memilih rupa-rupa saus, mulai dari BBQ, Black Papper, Mushroom hingga Extra Hot. Selain itu, konsumen juga diberikan pilihan pendamping steak selain sayuran, yakni kentang rebus atau nasi putih.
Chiken Steak Mr Zu didirikan oleh kaka beradik Rica Ramadona (38) dan Novandra Zulkarnaen (37), warga Pulau Damar, Kecamatan Sukarame. Bisnis kuliner yang baru berjalan dua bulan itu, didirikan karena Novandra terkena pemutusan hubungan kerja di salah satu perusahaan, akibat dampak pandemi Covid-19. “Ini baru dua bulan berjalan,” ujar Rica saat diwawancarai, Jumat, 17 November 2023.
Ide mendirikan steak warung tenda tersebut berawal ketika keduanya juga melihat seorang mantan pramugari yang berhenti bekerja dan memulai usaha bisnis steak di pinggir jalan. Apalagi, dari beberapa tayangan di YouTube, dalam satu hari warung steak di Jakarta tersebut bisa menghabiskan 500 kotak perhari. Karena itu, Rica dan Novan pun secara otodidak berlajar untuk meracik steak, bumbu dan saus, hingga nantinya memiliki rasa yang enak.
“Yang makan ramai dari semua kalangan. Karena ini dekat kampus, jadi banyak mahasiwa UIN dan Itera, bahkan anak-anak juga datang ke sini memesan. Bisa makan di tempat, jadi kesannya ini merakyat, murah, bisa dijangkau kalangan siapa saja,” kata dia.
Dalam sehari, Mr Zu bisa menghabiskan 15-20 kg ayam atau 50-60 boks steak. Dalam memasarkan produknya, Rica dan Novan menggunakan media sosial seperti Instagram dan Tiktok. Kemudian konsumen yang sudah menyicipi juga menyebarkan dari mulut ke mulut. “Jadi dari medsos, terus dari orang ke orang ceritanya,” kata dia.
Donat
Selain Steak, donat juga kerap disamakan dengan kudapan mahal. Pasalnya ada beberapa waralaba donat luar dan dalam negeri sangat terkenal. Makanan itu cocok untuk disantap ketika santai atau bercengkrama dengan rekan sejawat.
Salah satu bisnis donat yaitu Bulbulkibul Donat Lampung yang dijalani oleh Dwi Rizqi (25) warga Pramuka, Rajabasa, Bandar Lampung. Dwi Rizqi mengatakan usahanya dimulai sejak 2020 tetapi awalnya berbasis pangan lain. “Awal mulai jualan dulu fokus ke produk bomboloni dan sosis solo, tapi sempat terhenti selama 1 tahun, kmudian buka kmbali di th 2022 dan mulai berfokus pada donat saja hingga saat ini,” ujarnya.
Ia tak merencanakan secara spesifik memilih donat sebagai usahanya. Berawal dari keisengan membuat donat untuk dibagikan ke sanak family, ternyata donat buatannya disukai. Saat itulah ia berpikir untuk mulai berjualan donat. Dwi menyediakan 7 varian seperti gula, meses, meses jadul, kacang, martabak, keju dan sosis.
Tidak dipungkiri berbisnis donat memang harus bersaing dengan donat waralaba yang sudah bersar terlebih dahulu. Namun ia yakin, donatnya bisa bersaing secara cita rasa dengan donat lain. Melalui media sosial seperti Instagram, Dwi juga memasarkan produknya, apalagi media sosiali digunakan masyarakat, terutama kalangan muda. Dari hasil berjualan donat tersebut, Dwi bisa meraih omzet Rp10-20 juta perbulan.
Deni Zulniyadi