Metro (Lampost.co) — Kelestarian budaya pangan merupakan PR bersama. Baik pemerintah maupun masyarakat harus bisa menjaga dan melestarikan khas Lampung.
Pegiat Kuliner Khas Lampung, Arif Surakhman mengatakan, dalam menjaga kelestarian budaya kuliner perlu dilakukan secara bersama.
“Pelestarian makanan khas itu perlu dukungan banyak pihak, terutama pemerintah. Karena, saat ini masyarakat sudah hampir melupakan budaya pangan yang sudah ada sejak dahulu kala. Bahkan, masakan khas Lampung sudah jarang dijumpai di beberapa daerah,” kata dia saat ditemui di kediamannya, Rabu, 22 November 2023.
Dia memaparkan, sebelumnya dirinya secara mandiri telah mengajak instansi maupun pemerintah untuk mengedukasi masyarakat dalam mengenalkan kembali budaya kuliner khas daerah melalui film.
“Jadi dalam mengenalkan masakan khas Lampung ini saya sudah melakukan beberapa hal, diantaranya melalui perfilman dan pelatihan serta sertifikasi,” ungkapnya.
Dia menyebut, sejauh ini dirinya telah berkolaborasi menciptakan film yang berjudul Kulak Kukut dan Angken Muaghi. Dimana, dalam film tersebut mengenalkan makanan khas Lampung.
Selain itu, dia juga akan mengenalkan kembali tradisi makan diantaranya yang sering didengar yaitu Cuak Mengan dan Seruit yang masing-masing memiliki makna untuk menjalin silaturahmi kekeluargaan.
“Jadi, Cuak Mengan dan Seruit itu merupakan cara, yang artinya dihidangkan. Jadi, dalam tradisi itu, makanan tersebut sudah dihidangkan diatas tikar ataupun karpet yang telah disediakan. Sehingga, makan yang sudah dihidangkan di depannya langsung ambil sendiri-sendiri,” jelasnya.
Menurutnya, dukungan pemerintah dalam mensosialisasikan itu semua sangatlah penting. Perlu juga dilakukan pelatihan memasak supaya masyarakat tetap bisa melestarikan budaya kuliner yang ada.
“Yang saat ini terjadi masyarakat lupa bagaimana cara memasak masakan khas Lampung. Bahkan, budaya pangan Lampung tidak pernah menjadi trans mark sehingga kerap dilupakan. Padahal, makanan khas Lampung ini sangat beragam,” ujarnya.
Dia menjelaskan, jika dibandingkan dengan makanan cepat saji lainnya, makanan khas Lampung ini bisa menjadi peluang bisnis dan meningkatkan ekonomi bagi masyarakat.
“Itu juga bisa meningkatkan UMKM dan ekonomi bagi masyarakat, kelestarian budaya pangan sangat berkontribusi dalam perputaran dan pertumbuhan ekonomi pasti bisa menginspirasi UMKM,” jelasnya.
“Bahkan, kuliner ini menduduki peringkat kedua sebagai motivasi orang untuk berwisata,” pungkasnya.
Atika Oktaria