Pesawaran (Lampost.co): Pemerintah Kabupaten Pesawaran menyebutkan desa-desa di Bumi Andan Jejama kini telah mengalami kemajuan, menyusul sudah tidak adanya desa yang berstatus desa tertinggal.
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setdakab Pesawaran, Muhammad Alhusnuriski mengatakan, menurut data Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2022 dari 144 desa yang ada di kabupaten setempat, tidak ada desa dengan status tertinggal apalagi sangat tertinggal.
“Data terbaru pada tahun 2022 kemarin berdasarkan IDM, bahwa dari 144 desa di Kabupaten Pesawaran rinciannya desa status berkembang 103 desa, kemudian desa status maju sebanyak 31 desa, dan desa status mandiri terdapat 10 desa,” ujarnya, Senin, 6 Maret 2023.
Dirinya mengatakan, hasil ini merupakan bentuk kerja nyata, komitmen, dan dedikasi yang tinggi mulai dari pemerintah tingkat kabupaten hingga pemerintah desa dalam mengelola anggaran yang bersumber APBD maupun APBN.
“Tentu saja capaian ini harus kita syukuri, dan menjadi motivasi bagi kita semua, untuk terus meningkatkan kerjasama, sinergi dan koordinasi agar IDM Kabupaten Pesawaran terwujud secara optimal,” ujar dia.
Menurutnya, IDM adalah indeks komposit yang dibentuk berdasarkan tiga indeks, yaitu indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi, dan indeks ketahanan ekologi atau lingkungan.
“Pemerintah pusat juga telah menginstruksikan agar setiap kabupaten dapat mengentaskan desa sangat tertinggal serta meningkatkan jumlah desa berkembang, maju, dan mandiri. Maka dari itu untuk menindaklanjuti target capaian IDM yang dimaksud, Pemkab Pesawaran sejak kurun waktu 2018-2022 berkomitmen melakukan upaya maksimal untuk mencapai IDM,” kata dia.
Menurutnya, pihak Pemkab juga telah melakukan evaluasi perencanaan dan penganggaran. Hal itu dilakukan untuk memastikan program dan kegiatan yang sudah dirancang bersama dengan organisasi perangkat daerah secara efektif dan efisien.
“Sektor strategis pembangunan di Pesawaran meliputi bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi, terutama isu kemiskinan yang menjadi fokus perhatian bersama, baik ditingkat nasional maupun daerah,” katanya.
Adi Sunaryo