Gunung Sugih (Lampost.co)—Jelang Iduladha 2023, omzet penjualan sapi di Lampung Tengah (Lamteng) naik 60% dibandingkan hari biasa.
Salah satu peternak di Kampung Adi Jaya, Kecamatan Terbanggibesar, Dedi Kentong mengatakan selain alami peningkatan penjualan, harga daging sapi juga ikut terkerek.
“Penjualannya naik 60% jadi omzet juga naik. Harganya juga naik, perkwintal itu naik Rp500 ribu,” kata Dedi kepada Lampost.co, Selasa, 20 Juni 2023.
Meski naik, menurut Dedi harga sapi masih relatif stabil. Kenaikan juga berdasarkan pada ukuran dan berat sapi.
“Jadi kalau bobotnya diatas empat kwintal naiknya berkisar Rp300 hingga Rp500 ribu. Tetapi kalau di bawah empat kwintal, harga jual lebih mahal diatas Rp700 ribu,”ujarnya.
Sementara mengenai dampak wabah penyakit Lumpy Skin Disease LDS, diakui Dedi tidak mempengaruhi minat beli masyarakat. Apalagi kebutuhan bulan ini adalah untuk berkurban.
“Permintaan sapi terbesar dari wilayah Sumatra khususnya Bangka Belitung dan Palembang,” kata dia.
Ia juga mengaku meski banyak kasus LSD, dokumen persyaratan pengiriman hewan ternak cukup mudah diurus. Sebab telah dipersiapkan jauh hari sebelum mendekati Iduladha 2023.
“Sapi ternak yang dikandang sudah divaksin PMK dan LSD, dibagian kuping sudah ditempel ear tag berikut dengan barcode menandai hewan yang bersangkutan bebas dari virus atau penyakit lainnya,” pungkasnya.
Putri Purnama