Metro (Lampost.co) — Relokasi pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Kota Metro, atau depan Mega Mall merasa dirugikan atas kebijakan tersebut. Sebab, mereka harus kembali merintis usaha dari awal dan mencari pelanggan baru.
“Kalau pindah kami harus merintis lagi dan saya rasa itu kurang efektif. Pelanggan harus nyari kami lagi. Dulu saja pengaruh, dari saya yang sebelumnya dagang di depan dan pindah di sini merintisnya setahun,” ujar AF, salah seorang pedagang, Kamis, 15 Juni 2023.
Dia mengaku sangat menolak dan tidak setuju dengan relokasi PKL dan dipindah ke lokasi baru. “Tapi mau ga mau harus ikut. Sementara solusi dari dinas harus pindah ke Shopping Center,” ujarnya.
Pedagang lainnya, NN, mengatakan hampir semua pedagang menolak relokasi PKL.
“Tapi, kami ini hanya pedagang yang harus mengikuti aturan. Mau tidak mau Senin malam nanti kami harus pindah. Kalau enggak mau pindah, Satpol PP yang tertibkan,” kata NN.
Sementara, pedagang lainnya, RZ, menjelaskan Dinas Perdagangan Metro memberikan imbauan agar segera berkemas dan mengikuti aturan yang berlaku.
“Memang ada sosialisasi beberapa hari yang lalu. Rencananya sepanjang jalur ini bakal steril dan tidak ada pedagang lagi,” kata dia.
Namun, hal tersebut akan sangat berpengaruh bagi pedagang. “Orang beli kan semula hanya sekedar lewat, lihat lalu beli. Bukan datang untuk nongkrong-nongkrong gitu,” kata dia.
Untuk diketahui, belasan pedagang di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman rata-rata berdagang puluhan tahun. Mereka berjualan sejak Mega Mall yang dulunya tanam parkir (Tampar) dan khusus untuk berjualan.
Effran Kurniawan