Bandar Lampung (Lampost.co) — Kenaikan harga bahan pokok bisa berdampak buruk terhadap kesejahteraan masyarakat jika tidak segera diatasi. Pengamat ekonomi dari Unila, Marselina Djayasinga, mengatakan dampak kenaikan harga bahan pokok ini akan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat sebagai konsumen, terutama warga kurang mampu.
“Itu disebabkan mereka harus mengeluarkan pengeluaran yang lebih banyak untuk membeli telur atau dia akan mengurangi pembelian dari biasanya,” katanya saat dihubungi lampost.co, Rabu, 24 Mei 2023.
Ia menambahkan bisa jadi juga masyarakat berpindah membeli ikan asin yang ujungnya nanti akan menjadi stunting atau gizi buruk. Hal ini karena masyarakat tidak bisa membeli telur ayam maupun daging ayam akibat mahal.
“Jadi banyak rentetan yang akan terjadi jika inflasi ini tidak terjaga, pastinya kesejahteraan dan tingkat kemiskinan bisa naik. Karena itu merupakan bahan pokok untuk masyarakat menengah ke bawah,” ujarnya.
Bahan pokok seperti telur dan daging ayam itu memang konsumsi masyarakat menengah ke bawah. “Jadi kalau harganya naik maka masyarakat dalam golongan menengah ke bawah ini yang paling terdampak. Kesejahteraan mereka terpuruk, dia tidak bisa beli lagi kemudian mereka akan pindah ke ikan asin, nasi aking,” katanya.
“Ini akan menimbulkan gizi buruk, kemiskinan bertambah kemudian para pedagang juga akan terdampak dengan menurunnya daya beli sehingga ada penurunan keuntungan,” tambahnya.
Ricky Marly