Bandar Lampung (Lampost.co) — Samapta Polresta Bandar Lampung menyiagakan 48 personel untuk bersiaga 24 jam. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan yang dilakukan geng motor.
Kasat Samapta Polresta Bandar Lampung, Kompol Suwandi mengungkapkan, pengamanan dibagi menjadi tiga waktu. Dalam 1 shift akan ada 16 personel yang bertugas untuk melakukan patroli pengamanan.
Selain di wilayah kota, pihaknya juga melakukan penjagaan di pintu masuk Kota Bandar Lampung. Hal itu dilakukan untuk memantau aktivitas geng motor yang masuk di wilayah kota. “Patroli malam juga selalu dilakukan oleh tim kami untuk mengantisipasi terjadinya tawuran antargeng,” ungkapnya, Selasa, 23 Mei 2023.
Untuk mengantisipasi terjadinya tawuran, pihaknya juga telah melakukan pemetaan wilayah rawan. Pemetaan dilakukan untuk menyisir dan mencegah kelompok atau geng motor melakukan tawuran.
Lima lokasi rawan yang dimaksud antara lain Tugu Adipura, Jalan Ahmad Yani, Jalan RA. Kartini, Jalan Raden Intan, dan Jalan Duane, Kaliawi. “Kami selalu melakukan patroli khususnya di titik-titik rawan dan pintu masuk Kota Bandar Lampung,” kata dia.
Sebelumnya, Polresta Bandar Lampung mengamankan 16 remaja yang tergabung dari beberapa kelompok yang tergabung dalam Poesat Bersatu di Jalan Duane. Kelompok yang dimaksud di antaranya adalah MGR 21 dan Tukul yang berasal dari Telukbetung.
Mereka diamankan karena diduga hendak melakukan tawuran dengan mencari lawan melalui Instagram. Polisi juga mengamankan sejumlah senjata tajam dari para remaja tersebut.