Bandar Lampung (Lampost.co) — Realisasi nilai investasi di Provinsi Lampung pada triwulan I tahun 2023 ini telah tercapai 29,48 persen.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Lampung Yudhi Alfadri menyampaikan tren nilai investasi pada tahun ini mulai mengalami perbaikan pasca pandemi Covid-19.
“Sampai dengan triwulan 1 bulan Maret ini sudah 29,48 persen atau Rp3,24 triliun dari target sebesar Rp11 triliun,” ujar Yudhi, Kamis, 25 Mei 2023.
Dari capaian realisasi tersebut berasal dari investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
“PMDN Rp2,06 triliun dengan 1118 proyek dan PMA Rp1,18 triliun dengan 211 proyek. Untuk investor terbesar dari Malaysia, Singapura, Cina, Jepang, Hongkong dan India,” ungkapnya.
Jenis produk penanaman modal dari investor yang ada di Provinsi Lampung dikatakan terbagi dalam tiga yaitu sekunder, primer dan tersier.
“Paling besar realisasi produknya industri makanan, Kimia dan Farmasi, karet dan plastik, mineral dan logam, itu sekunder. Yang primernya, tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan pertambangan, tersiernya jasa,” kata Yudhi.
Dalam upaya menarik investor baru masuk agar dapat berinvestasi di Lampung, Pemprov Lampung banyak memberikan kemudahan dan kepastian hukum bahwa aman berinvestasi di Bumi Ruwa Jurai.
“Kemudian kemudahan masuknya peralatan dari luar, keringanan pajak untuk diawal diberikan keringanan pajak dan lain-lain, kemudian secara keseluruhan untuk tahun ini trennya bagus,” katanya.
Pihaknya optimis tahun ini nilai investasi akan membaik ditambah dengan pemaparan kepada para calon investor baru oleh Dinas tentang berbagai potensi daerah yang ada.
“Sikap optimisnya itu terlihat saat ini semua berjalan bagus investasi ada beberapa investor juga baru masih menjajaki selanjutnya kami paparkan Lampung itu seperti ini potensinya,” ujar dia.
Nurjanah