Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan mengalokasikan bantuan benih bagi para petani yang lahannya mengalami puso. Kebijakan ini berlaku bagi petani yang tak terdaftar dalam Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DKPTPH) Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto menuturkan, benih tersebut dapat berasal dari bantuan pemerintah melalui pengembangan padi atupun Cadangan Benih Daerah (CBD).
“Lahan sawah yang mengalami puso maupun gagal panen karena kekeringan atau banjir dan tidak terdaftar AUTP akan dialokasikan untuk mendapat bantuan benih,” ujarnya, Kamis, 7 September 2023.
Stok CBD Provinsi Lampung saat ini sebanyak 25,03 ton atau setara dengan luasan lahan pertanaman seluas 1.001 hektare.
Meskipun begitu, pihaknya terus mendorong petani di wilayah rawan gagal panen akibat El Nino untuk mendaftar keanggotaan AUTP agar usaha taninya terasuransikan. “Mencegah gagal panen atau puso ini kita mendapat alokasi AUTP seluas 30 ribu hektare yang tersebar di 15 kabupaten/kota,” kata dia.
Keberadaan El Nino memberi dampak kekeringan sehingga berpotensi meningkatkan peluang terjadinya gagal panen. Pemprov bekerja sama dengan pihak terkait akan selalu mengidentifikasi permasalahan dan sumber daya air untuk kelancaran pengairan.
“Kita ajak petani mengurangi pestisida berlebihan. Karena kalau biologi dan struktur kimia maupun fisika tanah rusak, maka tanah bakal cepat mengalami kekeringan,” jelasnya.
Lebih lanjut, sampai dengan Agustus 2023, Pemprov mencatat jumlah sawah berpotensi puso sebanyak 765 hektare dan sawah puso seluas 93 hektare dengan estimasi kehilangan hasil pertanian sebanyak 1.954 ton.
Rincian data sawah terdampak El Nino di kabupaten/kota per Agustus 2023:
Lampung Barat
-Terdampak kekeringan: 118 hektare
-Puso: 0 hektare
– Potensi kehilangan hasil: 168 ton
Tanggamus
-Terdampak kekeringan: 0 hektare
-Puso: 0 hektare
– Potensi kehilangan hasil: 0 ton
Lampung Selatan
-Terdampak kekeringan: 205 hektare
-Puso: 2 hektare
– Potensi kehilangan hasil: 378 ton
Lampung Timur
-Terdampak kekeringan: 68 hektare
-Puso: 0 hektare
-Potensi kehilangan hasil: 93 ton
Lampung Tengah
-Terdampak kekeringan: 0 hektare
-Puso: 0 hektare
– Potensi kehilangan hasil: 0 ton
Lampung Utara
-Terdampak kekeringan: 0 hektare
-Puso: 0 hektare
-Potensi kehilangan hasil: 0 ton
Way Kanan
Terdampak kekeringan: 45 hektare
-Puso: 0 hektare
-Potensi kehilangan hasil: 58 ton
Tulangbawang
-Terdampak kekeringan: 135 hektare
-Puso: 85 hektare
-Potensi kehilangan hasil: 884 ton
Pesawaran
-Terdampak kekeringan: 120 hektare
-Puso: 5 hektare
-Potensi kehilangan hasil: 245 ton
Pringsewu
-Terdampak kekeringan: 49 hektare
-Puso: 1 hektare
-Potensi kehilangan hasil: 92 ton
Mesuji
-Terdampak kekeringan: 0 hektare
-Puso: 0 hektare
-Potensi kehilangan hasil: 0 ton
Tulangbawang Barat
-Terdampak kekeringan: 0 hektare
-Puso: 0 hektare
-Potensi kehilangan hasil: 0 ton
Pesisir Barat
-Terdampak kekeringan: 25 hektare
-Puso: 0 hektare
-Potensi kehilangan hasil: 36 ton
Bandar Lampung
-Terdampak kekeringan: 0 hektare
-Puso: 0 hektare
-Potensi kehilangan hasil: 0 ton
Metro
-Terdampak kekeringan: 0 hektare
-Puso: 0 hektare
-Potensi kehilangan hasil: 0 ton
Ricky Marly