Kalianda (lampost.co) — Asap tebal menutupi jalan tol trans sumatra (JTTS) Lampung Selatan. Hal itu akibat kebakaran lahan sehingga mengganggu jarak pandang pengendara.
Manager Operasi Tol Bakauheni – Terbanggi Besar, Andri Pandiko, menjelaskan terdapat lima kebakaran dalam dua bulan terakhir. Salah satunya di area tol KM 93, Kecamatan Natar, beberapa hari lalu.
Sementara, berdasarkan data dari Dinas Damkarmat Lampung Selatan terdapat 125 kasus kebakaran lahan, sekitar 10 persen terjadi di area tol.
Pihaknya mengatasi kejadian itu dengan melakukan pemadaman. “Kalau api tidak mampu dijinakkan, terpaksa meminta bantuan dari dinas Damkarmat Lampung Selatan,” kata Andri, Rabu, 18 Oktober 2023.
Menurutnya, mayoritas kebakaran karena ulah manusia. Sementara, pihaknya juga mengaku tidak memiliki kendaraan pemadam kebakaran.
“Kadang warga sekitar sengaja membakar lahan untuk membersihkan rumput. Saat ada kebakaran biasanya berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya,” katanya.
Untuk itu, para pengguna tol diminta untuk berhati-hati saat menembus asap akibat kebakaran lahan serta diimbau untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan.
“Warga juga diharapkan tidak membakar lahan selama musim kemarau karena sangat berbahaya,” katanya.
Effran Kurniawan