Kotaagung (Lampost.co)–Badan Nasional Pertolongan dan Pencarian, Basarnas Kelas A Provinsi Lampung menggelar latihan teknis di Gedung Nahdlatul Ulama (NU), Kabupaten Tanggamus, di Pekon Gisting Permai Kecamatan Gisting, Senin 8, Mei 2023.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan SAR Awards kepada Bupati Tanggamus atas dukungan kepada SAR Tanggamus dan kerjasama yang baik, sehingga Tanggamus menjadi pos pertama SAR Tanggamus.
Kemudian, penyerahan penghargaan khusus kepada Deni Ribowo dan kepada Aris Suryono, lantaran keduanya merupakan relawan SAR yang aktif dalam penyelanggaran operasi SAR.
Direktur Bina Potensi Basarnas RI Drs Mochammad Hernanto mengatakan pelatihan dalam rangka mengedukasi potensi SAR yang ada di Kabupaten Tanggamus dan sekitarnya tentang teknik pertolongan di gunung dan di hutan.
“Peserta pelatihan sebanyak 50 orang, diantarany BPBD Tanggamus, Pringsewu, Pesisir Barat dan Lampung Barat. Potensi SAR Rescue Relawan Lampung Alfatah Rescue, SAR Amanah, MTA Lampung, Brimob Polda Lampung dan Polres Tanggamus,” kata Mochammad Hernanto.
Ia menjelaskan, pelatihan potensi SAR teknik pertolongan di gunung dan hutan dalam rangka meningkatkan potensi SAR di bidang junggle rescue demi tercapainya quick respon SAR dalam Operasi SAR di Provinsi Lampung.
“Materi pelatihan teknik pertolongan diantaranya medikal firsr responder (pertolongan pertama), navigasi darat dan teknik pertolongan lainnya. Dalam pelatihan juga menggunakan alat seperti MVAR, GPS, Aplikasi, dan lainnya,” jelasnya.
Mochammad Hernanto, mengungkapkan, dalam pelatihan tersebut, Basarnas Lampung menerjunkan 10 personel Basarnas dan 2 personel TNI Korem 043 Garuda Hitam, dengan waktu pelatihan dimulai,Senin 8 Mei 2023 sampai Sabtu, 13 Mei, 2023.
“Untuk kegiatan di kelas yakni gedung NU selama 3 hari dan praktek juga camp selama 2 hari di Gunung Tanggamus,” ungkapnya.
Disinggung terkait sertifikasi, Direktur Bina Potensi Basarnas RI, mengaku bahwa yang berhak mendapatkan sertifikat adalah potensi-potensi yang benar-benar mampu yang dibuktikan oleh ujian kompetensi lanjutan.
“Untuk sertifikat tentunya potensi SAR harus betul-betul menguasai dan setelah ini dilakukan uji kompentensi untuk peserta yang ada. Sampai dimana penyerapan kemampuan mereka menerima, karena bicara SAR and Rescue tidak main-main,” tegasnya.
Bupati Tanggamus Lampung Dewi Handajani, yang menghadiri sekaligus meresmikan pelatihan ini juga menyambut baik adanya pelatihan teknis pertolongan di gunung dan hutan di Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Hal itu dikarenakan Kabupaten Tanggamus memang terdiri dari pegunungan dan pesisir yang memiliki potensi bencana cukup besar.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas SAR Award yang diberikan kepada pihaknya, juga terima kasih pelatihan SAR dilaksnanakan di wilayah Kabupaten Tanggamus
Pasalnya, Tanggamus memiliki wilayah pegunungan, lautan bahkan kawasan hutan Tanggamus memiliki 2.855,46 meter persegi dengan 47,04 persen terdiri dari kawasan hutan.
“Kami juga berterima kasih kepada Basarnas pusat karena Kabupaten Tanggamus dapat menjadi tempat pelatih tersebut, kami juga berharap dengan adanya pelatihan ini makin banyak masyarakat yang teredukasi dengan baik,” kata Dewi.
Dirinya juga berharap dengan adanya pelatihan ini para peserta serta masyarakat dapat teredukasi dan dapat bertindak ketika terjadi bencana di Tanggamus.
“Hal ini juga tentunya butuh peran aktif dari masyarakat untuk bekerja sama dalam menanggulangi bencana alam yang ada di Kabupaten Tanggamus,” tandasnya.