Bandar Lampung (Lampost.co) — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bandar Lampung melakukan inspeksi mendadak (sidak) di RS Advent, Selasa, 24 Oktober 2023. Hal itu menyusul aduan warga RT 011 dan 013, Kelurahan Surabaya, Kecamatan Kedaton, terkait bau limbah medis yang menggangu warga.
Ketua Komisi III DPRD Bandar Lampung, Dedi Yuginta, menilai penanganan limbah RS Advent masih kurang baik sehingga mengeluarkan bau tidak sedap. Sehingga, sangat menganggu masyarakat di sekitar RS Advent.
“Indikasi adanya limbah yang menyebabkan bau tidak sedap dan emang kami temukan ada bau yang amat menyengat di dalam rumah sakit. Kami duga ada kebocoran dari saluran IPAL,” kata Dedi.
Menurutnya, pihak rumah sakit tidak menerapkan pola pengelolaan limbah medis dengan baik. “Anehnya pihak rumah sakit mengaku tidak mencium bau itu karena mengaku terbiasa berada di sana,” ujarnya.
Untuk itu, dia melakukan rapat komisi untuk untuk mengundang rapat dengar pendapat (RDP) pihak rumah sakit.
Pihaknya juga akan secepatnya melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk meminta keterangan hasil kunjungan DLH. “DLH juga meninjau ke sana, nanti kami minta juga keterangan DLH,” kata dia.
Sementara itu, Eka Juharsa, warga RT 011 Kelurahan Surabaya, mengaku warga mengeluhkan bau limbah rumah sakit.
“Di RT 011 paling terdampak, apalagi sekarang cuaca panas dan angin kencang. Jadi baunya makin pekat,” kata dia.
Ia juga mengkhawatirkan kesehatan warga sekitar. Sebab, menghirup udara yang terkontaminasi jangka panjang dapat menggangu kesehatan warga.
“Kami pikir jangka panjang dengan bau limbah ini. Kesehatan kami mungkin hari ini masih baik-baik saja. Tapi 5 atau 10 tahun ke depan kami bisa sakit gara-gara limbah ini,” kata dia.
Ia juga meminta pihak RS Advent segera membenahi pengelolaan limbah sebelum dibuang ke saluran air yang mengalir di pemukiman warga.
“Kami berharap kepada pemerintah dan DPRD untuk membantu mendengar keluhan kami selaku warga RT 011 dan 013. Sebab, kami butuh orang yang bisa menyelesaikan persoalan ini,” kata dia.
Sementara itu, pihak RS Advent belum dapat menjawab konfirmasi terkait persoalan tersebut. Sebab, pihak yang menangani pengelolaan limbah medis sedang tidak ada di tempat.
Effran Kurniawan