Bandar Lampung (Lampsot.co) — KPU RI menetapkan Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 orang yang tersebar di 28 provinsi dan di luar negeri. Jumlah tersebut berdasarkan Keputusan KPU RI Nomor 857 tahun 2023 tentang Penetapan Rekapitulasi DPT Tingkat Nasional dalam Penyelenggaraan Pemilu 2024.
Dari jumlah tersebut, ternyata Provinsi Lampung berada diurutan ke dua terbesar se-Sumatra, dan urutan delapan terbesar se-Indonesia, yakni 6.539.128 pemilih. Berikut rinciannya :
1. Jawa Barat 35.714.901 pemilih
2. Jawa Timur 31.402.838 pemilih
3. Jawa Tengah 28.289.413
4. Sumatra Utara 10.853.940 pemilih
5. Banten 8.842.646 pemilih
6. DKI Jakarta 8.252.897 pemilih
7. Sulawesi Selatan 6.670.582 pemilih
8. Lampung 6.539.128 pemilih
Baca juga: Empat TPS di Lampung Barat Rawan Sengketa Pemilu
DPT Lampung untuk pemilu 2024 mencapai 6.539.128. Rinciannya, generasi milenial (25-39 tahun) mencapai 2.094.127 pemilih (32,02%), kemudian generasi x ( 40-55 tahun) mencapai 1.980.330 pemilih atau (30,28%), generasi z (17-24 tahun) mencapai 1.714.188 pemilih (17,96), baby boomer (55-76 tahun) 1.1145.273 pemilih (17,51%) dan lansia (76 tahun ke atas) 145.210 pemilih (2,22%).
Selain itu, berdasarkan data dari KPU RI di tahap daftar calon sementara (DCS), jumlahnya mencapai 954 bacaleg, dengan rincian 590 laki-laki dan 364 perempua. KPU Provinsi Lampung tidak mendata bacaleg dalam tingkatan usia.
Komisioner KPU Lampung Bidang Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat Antonius Cahyalana mengakui kelompok muda yakni gen z dan milenial menjadi kelompok pemilih terbanyak yakni lebih dari 50%. Sehingga, pemilu 2024 kerap disebut pemilunya anak muda.
Karakteristik pemuda menurut Anton, yakni melek teknologi dan aktif menggunakan sosial media. Karena itu, KPU Lampung terus menggaungkan sosialisasi pemilu dan edukasi serta pendidikan politik kepada milenial dan gen z.
“Contohnnya, melalui media sosial KPU kami terus buat konten tentang edukasi dan sosilaisasi pemilu, yang disesuaikan dengan konten anak muda, agar terkarik,dan kami juga kan dapat penghargaan sebagai penggunaan medsos terbaik dari KPU RI,” ujar Anton, Kamis, 26 Oktober 2023.
Selain itu, KPU juga mencoba mengggelar sosialisasi pendidikan pemilu dengan agenda yang diselingi dengan kesukaan para anak muda, seperti hiburan band dan lainnya. Juga dilakukan sosialiasi ke kampus dan mengedukasi calon pemilih pemula yang ada di sekolah.
“Kami edukasi terkait hak konstitusi dalam memilih, caranya, dan bagaimana menyaring informasi di media sosial agar terhindar dari hoaks,dan Sara dan juga kegaitan dialog rutin degilar,” kata dia.
KPU Lampung berharap angka partisipasi pemilu di Lampung pada 2024 nanti melewati angka nasional. Anton menyebut pada pemilu 2019 angka partispasi pemilih mencapai 81,1%. “Untuk pemilu 2024, saat ini KPU RI sedang melakukan pengukuran untuk target partsipasi pemilih, dan kami masih menunggu arahan dari KPU RI. Tapi kami berharap minimal partisipasi pemilih itu bertahan di 81,1% dan juga kalau bisa lebih,” kata dia.
Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan dirnya mendorong para kader dan bacaleg untuk menggunakan secara aktif sosial media mereka. Tujuannya, agar masyarakat bisa langsung memberikan tanggapan masukan, atau aspirasi agar segera ditindaklanjuti.
“Misalnya di IG mereka mau gak mau saya minta harus aktif, nah ada komentar warga soal masukan dan keluhan, bisa langsung kelihatan dan segera ditindaklanjuti,” kata dia.
Selain menyerap aspirasi via kadernya di parlemen tingkat kabupaten/kota dan Provinsi saat reses, Gerindra mempunya cara lain untuk menyerap keluhan masyarakat. Salah satunya melalui pengurus ranting di tingkat kelurahan atau desa, di bawah naungan Pimpan Anak Cabang (PAC) Gerindra se-Provinsi Lampung.
“Jadi pertama kami sudah melakukan konsolidasi internal, terutama penguatan struktur tingkat ranting, yang jadi garda terdepan partai,” kata dia.
Deni Zulniyadi