Panaragan (Lampost.co) — Penjabat (Pj) Bupati Tulangbawang Barat (Tubaba) Dr. Zaidirina, S.E.,M.Si mengatakan ada beberapa isu strategis dan permasalah yang dijadikan dasar dalam menentukan pembangunan Tubaba ke depan.
Isu strategis tersebut meliputi, produktifitas dan daya saing, indeks pembangunan manusia, infrastruktur pelayanan dasar, kemiskinan dan kemiskinan ekstrem serta prevalensi stunting. Kemudian, reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan serta penyelenggaraan pemilu dan pilkada 2024.
“Isu strategis ini menjadi acuan kami untuk menentapkan arah pembangunan melalui Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024,” ujar Zaidirina saat memberikan paparan dalam Forum Musrenbang Tubaba 2023, beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan dengan mengangkat isu strategis tersebut diharapkan pembangunan Tubaba dapat selaras dengan pembangunan ditingkat provinsi dan nasional. “Pembangunan di Tubaba ini tidak bisa hanya mengadalkan dana APBD kabupaten. Untuk itu, langkah nyata harus dilakukan dengan merangkul berbagai pihak agar pembangunan dapat sejalan dengan provinsi dan nasional,” kata dia
Terkait dengan arah pembangunan Tubaba ke depan, lanjutnya dititikberatkan pada pengembangan sumber daya manusia (sdm) berkarakter dan peningkatan kualitas pelayanan, meningkatkan perekonomian dan nilai tambah. Kemudian, pengembangan infrastruktur, reformasi birokrasi dan meningkatkan kehidupan masyarakat yang religius, aman, berbudaya dan demokratis.
“Kegiatan APBD 2024 juga terfokus dengan kegiatan pemilu serentak 2024. Untuk itu, serapan anggaran juga tergerus untuk membiayai tahapan pemilu. Hal ini tentunya akan berbimbas dalam pembangunan lainnya, tetapi kita harus faham pemilu berjalan sukses maka akan berimbas pada kemajuan pembangunan,” ujarnya.
Zaidirina menjelaskan adapun sasaran indikator makro dari penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tubaba 2024 adalah:
1. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) sebesar 4,5-5.5 %
2. Inflasi 3 ± 1%
3. Tingkat Kemiskinan sebesar 7,34%
4. Indek Pembangunan Manusia (IPM) 67,23,
5. Pendapatan Perkapita pertahun penduduk:Rp 46-47 juta
6. Indeks Gini 0.216 – 0,285
7. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 3,13
8. Tingkat Pemantapan Jalan 48,5
9. Pertumbuhan PAD 6,75
10. Nilai Tukar Petani 105
Dalam proses menyusun RKPD tahun 2024, Pj Bupati Tubaba juga meminta semua pimpinan dan aparatur perangkat daerah serta seluruh stakeholder untuk berpikiran terbuka, memiliki visi ke depan, terintegratif dan inovatif. Perangkat daerah harus mampu mengintegrasikan pembangunan lintas sektor secara terukur.
“Saya harapkan penyelenggaraan pembangunan pada tahun 2024 akan lebih terarah, terukur dan akuntabel, serta menjawab isu-isu yang strategis yang ada serta mampu menjawab permasalahan dan tantangan yang dihadapi Pemerintah Daerah dan masyarakat Tubaba secara tepat dan strategis,” kata dia.
Untuk itu lanjut dia, dibutuhkan sinergitas, kolaborasi, diskusi, serta proses-proses panjang lainnya yang harus kita lalui,”Pembangunan akan berjalan baik jika kita bergandengan tangan. Saya juga meminta seluruh elemen masyarakat dapat terus mendukung pembangunan di kabupaten ini,” kata dia.
Selaku Pj bupati, dia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah provinsi yang selalu memberikan perhatian beberapa sektor pembangunan di Tubaba. “Rencana perbaikan sejumlah ruas jalan provinsi yang dilakukan di Tubaba salah satu bentuk pembangunan nyata yang dilakukan pak gubernur untuk membangkitkan perekonomian di kabupaten ini,” kata dia.
Sementara itu dalam Forum Musrenbang Tubaba Gubernur Lampung melalui Kepala Bappeda Provinsi Lampung Ir. Mulyadi Irsan, MT, mengapresiasi capaian pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tubaba yang berhasil melampaui capaian provinsi yaitu sebesar 4,49%.
Peran Kabupaten Tubaba yang memiliki potensi besar di bidang pertanian dan perkebunan memberikan kontribusi sebagai penopang pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung, karena Provinsi Lampung masih mengandalkan sektor pertanian.
“Angka kemiskinan Kabupaten Tubaba tahun 2022 sebesar 7,44%. Apresiasi sekali lagi saya sampaikan kepada jajaran Pemkab Tubaba yang secara konsisten menekan angka kemiskinan sehingga menempatkan Kabupaten Tubaba sebagai peringkat ke 2 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung dengan angka kemiskinan terendah,” kata dia.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tubaba pada tahun 2022 sebesar 67,13, masih masuk dalam kategori “SEDANG”. Namun mengalami kenaikan 0,91% dari tahun sebelumnya sebesar 66,22. “Angka IPM masih menjadi pekerjaan rumah pembangunan di Kabupaten Tubaba, sehingga ke depan diperlukan upaya akselerasi terhadap capaian IPM yang ada,” kata dia.