BANDAR LAMPUNG (Lampost.co)–Dunia media sosial memang tidak pernah ada habisnya untuk diikuti ya, Guys. Kecenderungan gaya anak-anak muda zaman now yang selalu ingin tampil eksis dan kekinian menjadi pendorongnya.
Tak ayal, munculnya fenomena video pendek dari aplikasi Tik Tok yang populer setelah digunakan sejumlah artis Korea disambut antusias oleh banyak pengguna media sosial. Namun, apakah semua generasi muda memang demen eksis dengan aplikasi video?
Sobat muda, Sri Widya, mengaku menggunakan hampir semua media sosial berbasis video. Namun, dia mengaku kurang tertarik dengan video Tik Tok yang aplikasinya dibuat oleh salah satu perusahaan teknologi asal Singapura itu.
Meski pernah mengunduh aplikasi Tik Tok, mahasiswi Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung itu menilai membuat video pendek dengan ekspresi dan latar belakang musik, dirasa kurang begitu bermanfaat dan hanya membuang waktu.
“Pernah nyoba donwload, tetapi pas mainin biasa saja. Malah setiap pegang handphone yang dipikirin cuma Tik Tok, jadi malas mau ngapa-ngapain. Jadi meding enggak main Tik Tok deh,” ujar Widya, yang akrab disapa Uti.
Uti mengaku selama ini lebih banyak mengedit dan mengunggah konten video menggunakan aplikasi You Tube, Instastori atau Viva Video langsung dari gawainya.
Meski tidak ikut-ikutan demam video Tik Tok, Uti mengaku miris, dengan banyaknya anak-anak yang justru menggunakan aplikasi itu.
“Miris deh banyak anak-anak belasan tahun sudah main Tik Tok, seharusnya usia mereka lebih untuk belajar,” ujarnya.
Uti mengaku dari beragam jenis media sosial yang ada, dia paling menyukai Instagram, khususnya akun yang berkaitan dengan kuliner dan make up. “Kita bisa tahu tempat-tempat kuliner baru. Selain itu, aku juga jadi suka make up dari IG dan penasaran pengin belajar,” ujarnya.
Cari Ketenaran
Sahabat muda lainnya, Ari Saputra, mengaku lebih menyukai aplikasi video yang lebih menuntut kreativitas penggunanya. Adapun aplikasi Tik Tok yang tengah viral, hanya digunakan untuk mencari ketenaran.
“Kebanyakan orang-orang cuma kepengin tekenal dengan cara-cara yang terkadang tergolong alay,” ujarnya.
Menurut Ari, hasil editing dari aplikasi Tik Tok tidak semaksimal aplikasi editing video lainnya. Untuk itu, Ari lebih suka mengedit video menggunakan software khusus, yang kemudian di unggah di vlog atau Instastori.
Ari justru menantang anak-anak muda, terutama pelajar dan mahasiswa, untuk lebih kreatif menampilkan konten video berkualitas di media sosialnya. Jangan hanya sebatas mengejar like dan popularitas.
Sebab, generasi muda zaman now harus bisa memanfaatkan media sosial dengan baik, yaitu untuk menambah ilmu dan wawasan. “Jangan cuma buat alay-alayan saja deh. Sebab, apa yang kita posting adalah cermin diri sendiri,” ujarnya.
Nur Jannah