Bandar Lampung (Lampost.co) — Transaksi antara pelaku usaha Lampung dan Bali dalam gelaran Lampung Investment Summit (LIS) 2023 mencapai Rp8,7 Miliar.
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, berharap kerja sama antar daerah (KAD) melalui forum tersebut dapat meningkatkan nilai transaksi dan kualitas mutu produk industri dari masing-masing daerah.
“Semoga ini dapat menjaga ketersediaan bahan baku pertanian, peternakan, perikanan, dan memacu pertumbuhan investasi masing-masing daerah,” ujar Arinal, Selasa, 7 November 2023.
Kerja sama antara Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Provinsi Bali itu mencakup berbagai sektor potensial untuk meningkatkan perekonomian daerah dan peluang investasi.
Sektor-sektor tersebut terdiri dari pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, perdagangan, usaha kecil dan mikro, hingga pariwisata. Selain kerja sama, dia juga berharap LIS 2023 di Denpasar dapat membuka peluang investasi yang besar bagi Lampung.
Pada forum tersebut, Lampung mempromosikan berbagai proyek investasi, yaitu kawasan wisata terpadu Bakauheni Harbour City, Waste to Energy TPA Bakung, Dermaga Labuhan Maringgai, PLTS Terapung Bendungan Margatiga dan Way Jepara, dan Taman Wisata Way Tebabeng.
Pihaknya juga menggenjot angka investasi guna meningkatkan nilai tambah melalui hilirisasi produk primer pertanian agar perekonomian petani tumbuh signifikan. “Kami menunggu dan mengundang para investor untuk berinvestasi di Lampung,” kata dia.
Untuk diketahui, angka realisasi investasi di Lampung hingga September 2023 mencapai Rp7,9 triliun dari 4.970 proyek. Kegiatan tersebut terbagi atas 701 proyek investasi asing dan 4.269 proyek investasi dalam negeri. Jumlah itu turut menyerap 15.042 tenaga kerja.
Effran Kurniawan