Jakarta (Lampost.co)–Gelaran Local Media Summit (LMS) 2023 di Hotel Aryaduta, Jakarta, yang berlangsung 11-12 Oktober 2023, menjadi ajang pertemuan akbar media lokal, sekaligus sharing terkait perkembangan media saat ini yang banyak menghadapi beragam tantangan.
Acara yang digelar oleh Suara.com bekerja sama dengan International Media Support (IMS) tersebut diikuti sekitar 300 media lokal dari Aceh sampai Papua, baik online maupun offline, influnecer, dan juga content creator.
Dalam event akbar LMS 2023 kali ini, beragam workshop dengan tema yang menarik dibahas. Terutama terkait perkembangan media lokal dari segi bisnis, keamanan data digital hingga ke penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam pembuatan konten.
Diharapkan dengan adanya acara ini bisa membantu media-media lokal dalam menghadapi tantangan di era digitalisasi saat ini dan juga keberlanjutan dari segi bisnisnya.
Menurut CEO/Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, LMS 2023 akan fokus memberikan pengetahuan dan keterampilan terkini seputar industri media digital.
“Kami ingin mendekatkan kesenjangan antara teknologi dan bisnis media digital lokal dengan nasional. Selain itu, peserta akan mendapatkan wawasan tentang situasi bisnis media global, serta kesempatan berjejaring dengan sesama media, stakeholder, dan platform global,” ujarnya.
Program Manager IMS Indonesia, Eva Danayanti, mengungkapkan bahwa LMS 2023 akan membahas peluang bagi media lokal untuk mendapatkan pendanaan melalui pasar modal dan investor global.
“Kami akan membekali pengelola media lokal dengan inovasi yang mampu menarik minat investor,” katanya.
Beberapa tema yang diangkat antara lain workshop “Woman Media Startup in Developing Their Audience.” Ada juga seputar pengembangan dan teknologi media lokal seperti workshop “Technology : Website Hosting For Local Media”, “AI for Small Scale Newsroom”, dan “Collaboration among Local Media and Influencers in Reaching Out the Audience”.
Dalam workshop Media Startup Towards Capital Market, yang menghadirkan dua narasumber startup sukses berisi kisah inspiratif UMKM yang naik kelas dengan kerja cerdas dengan memanfaatkan bursa saham. Lewat saham ini, Eko Pujianto, penjual kebab mampu mendapatkan penguatan modal usahanya dalam jumlah fantastis. Tentu saja kuncinya ada dalam pelaporan keuangan yang transparan.
Eko bersyukur Kebab Turki Baba Rafi dapat terus bertumbuh dan mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Tak hanya itu, PT Sari Kreasi Boga Tbk yang menaungi Kebab Baba Rafi juga sudah IPO atau tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten RAFI.
Selain itu dengan IPO juga mendapatkan akses pemodalan. Eko menyampaikan, setelah IPO secara perusahaan dan brand bisa lebih percaya diri, lebih dikenal. Serta tak ketinggalan, dapat memicu pelaku UMKM lain untuk turut melantai pula di pasar modal Indonesia. “Yang perlu diingat untuk IPO tak perlu menunggu bisnis besar terlebih dahulu. Tapi jadilah besar dengan IPO,” imbuhnya.
Sri Agustina