Bandar Lampung (Lampost.co)–Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mulai merealisasikan perbaikan jalan di sejumlah titik pada tahun anggaran 2023 ini. Publik pun mengapresiasi langkah tersebut dan berharap perbaikan infrastruktur jalan semakin mempermudah aktivitas masyarakat.
“Kami tentu senang dengan kunjungan Presiden Jokowi dan perbaikan jalan yang mulai dilakukan. Apalagi ruas jalan ini merupkan akses satu-satunya untuk menjual hasil pertanian,” ujar Susilo, warga Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah, Selasa, 2 Mei 2023.
Apresiasi serupa juga disampaikan Made Rimbawe, Kepala Kampung Swastikabuana, Kecamatan Seputihbanyak. “Akses jalan sudah bagus. Seputihjaya menuju Simpang mulus. Dari Gunungsugih menuju Kota Metro juga sudah mulus. Sekarang di Kecamatan Seputih Surabaya sedang perbaikan,” katanya.
Pantauan Lampost.co, jelang kunjungan Presiden Jokowi ke Lampung Tengah pada Kamis, 4 Mei besok, sejumlah arat berat diturunkan guna melakukan perbaikan jalan di beberapa titik. Perbaikan jalan berlangsung mulai dari Kecamatan Seputih Rahman, Seputih Banyak, hingga Kecamatan Rumbia.
Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad menyatakan perbaaikan ruas jalan provinsi di wilayahnya memang sudah dianggarkan oleh provinsi pada tahun anggaran 2023. “Informasi yang saya dapat jika ada kekuarangan anggaran di provinsi nanti akan dibantu pusat melalui APBN,” katanya.
Terpisah, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengungkapkan kunjungan Presiden Jokowi ke Bumi Ruwa Jurai diundur satu hari dari agenda semula pada 3 Mei 2023. “Ada beberapa objek yang akan ditinjau diantaranya Pasar Natar, ruas jalan Korpri – Purwotani Jatiagung dan Lampung Tengah,” katanya.
Gubernur menyatakan ruas Korpri – Purwotani Jatiagung merupakan salah satu ruas yang masuk prioritas pembangunan pemprov tahun ini. Perbaikan ini merupakan kolaborasi pusat dan pemprov dengan rincian Rp13 miliar bersumber dari APBD Provinsi Lampung dan Rp69 miliar dari APBN 2023.
Perbaikan jalan tersebut juga mendapat apresiasi Djahadaa Ahmadillah, warga setempat. Ia berharap perbaikan dapat tuntas dengan cepat. “Itu jalur padat terutama mahasiswa itera. Akses menuju pintu tol dan menuju kota juga dari situ. Cepat selesai jadi bisa segera dilalui,” ujarnya, kemarin.
Bantuan Pusat
Pada bagian lain, pengamat kebijakan publik Unila Dedy Hermawan menilai ada beberapa penyebab kerusakan jalan di daerah. Misalnya rendahnya kualitas akibat anggaran yang terbatas, kondisi kontur tanah bila ditunjau dari sisi teknis, dan keberadaan kendaraan over dimension and over load (ODOL).
Karena itu adanya Instruksi Presiden (Inpers) No.3/2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah dapat menjadi solusi bagi perbaikan jalan di daerah. “Inpres ini menegaskan kembali komitmen pusat memberi dukungan infrastruktur jalan di daerah,” ujarnya.
Meskipun akan ada suntikan anggaran dari pusat, Dedy mewanti-wanti daerah dapat mengelolanya secara maksimal. Perencanaan harus dilakukan matang, begitupun dengan proses pelaksanaan pembangunan yang mestinya melewati kajian yang komprehensif untuk hasil yang berkualitas.
“Kalau udah dapat suntikan anggaran, ya tinggal gimana daerah itu harus mampu mengelola, hingga menghasilkan jalan yang berada di tingkat kualitas paling baik. Sehingga anggaran ini benar-benar berdaya guna menghasilkan infrastruktur jalan berkualitas dan tahan lama,” ujarnya.
Persoalan keterbatasan anggaran itu juga sempat diungkapkan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim.”Kami (Arinal-Nunik) masuk pada Pemprov Lampung pada 2019, dengan defisit anggaran cukup besar Rp1,7 triliunnamun bisa sedikit demi sedikit lakukan perbaikan,” katanya.
Tidak hanya itu, pada tahun 2020 hingga 2022 seluruh pemerintah daerah tidak terkecuali pemprov Lampung harus melakukan refocusing anggaran untuk menghadapi pandemi Covid-19. “Pada tahun 2023 ini kami anggarkan Rp700 miliar untuk perbaikan infrastruktur di Lampung,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala DInas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Febrizal Levi Sukmana menyatakan pada tahun 2023 ini pemprov akan memperbaiki 99 ruas jalan provinsi dengan total panjang mencapai 200 kilometer. Ruas jalan tersebut tersebar di seluruh kabupaten di Lampung.
Febrizal menerangkan dalam rencana pengerjaan perbaikan jalan tersebut, menganggarkan sekitar Rp676 miliar untuk pengerjaan jalan tersebut. “Rencananya akan ditangani melalui dana pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) namun batal beberapa waktu lalu,” katanya akhir tahun 2022 lalu.
Sri Agustina