Bandar Lampung (Lampost.co)–Cuaca terik dan panah dalam pekan terakhir di wilayah Indonesia, termasuk Lampung, disebabkan pancaran sinar ultra violet. Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan biang keroknya adalah pancaran sinar ultra violet matahari yang sedang melonjak.
Prediksi BMKG menyatakan paparan panas matahari terasa sampai akhir pekan lalu. Pada jam 07.00 WIB, wilayah timur Indonesia, mencakup Papua dan Maluku, akan mengalami paparan sinar ultraviolet yang ‘moderate’ dengan risiko bahaya sedang.
BMKG kemudian menyampaikan beberapa anjuran untuk warga RI. Penduduk Indonesia disarankan untuk berlindung di tempat teduh atau mengurangi terkena paparan sinar matahari langsung dalam waktu relatif lama. Jika berada di luar ruangan, hendak memakai topi dan menerapkan tabir surya dengan SPF 30+.
Sinar ultraviolet pada Minggu mulai menggila pada pukul 09.00. Wilayah timur terpantau berstatus ‘extreme’ atau sangat bahaya. Di wilayah tengah hingga barat pun sudah mulai akan intens terkena ultraviolet.
Untuk itu, disarankan untuk tak berada di luar ruangan dalam waktu lama. Selalu siap sedia tabir surya dan memakai pakaian tertutup agar terlindungi dari bahaya matahari.
Puncak sinar ultraviolet pada akhir pekan lalu terjadi cukup lama, dari pukul 10.00 hingga 13.00. Secara bergantian, wilayah Indonesia bagian tengah, barat, dan timur, akan kebagian paparan sinar ultraviolet dengan status ekstrem.
Menurut pemaparan BMKG, jika berada di luar ruangan tanpa perlindungan, sinar ultraviolet ekstrem akan mengakibatkan kerusakan kulit dan mata.
Kulit bisa terbakar dalam hitungan menit. Untuk itu, sebaiknya terus berada di dalam ruangan jika tak mendesak harus ke luar.
Sinar UV pada pekan lalu kembali normal pada pukul 16.00 WIB hingga malam hari.
Dalam jumlah yang tepat, sinar UV dibutuhkan tubuh karena dapat memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan. Akan tetapi, sinar UV juga bisa berbahaya dan justru menimbulkan gangguan kesehatan jika paparannya berlebihan.
Bahaya Sinar UV bagi Kesehatan
Sinar UV terbagi menjadi beberapa jenis, tetapi yang paling umum adalah UVA dan UVB. Paparan sinar UVB hanya mampu mencapai lapisan luar kulit (epidermis), sedangkan sinar UVA bisa mencapai hingga lapisan tengah kulit (dermis).
Berikut ini adalah sejumlah masalah kesehatan yang dapat muncul akibat paparan sinar UV berlebih:
Kulit terbakar
Kulit terbakar (sunburn) adalah dampak yang paling umum terjadi ketika Anda terlalu sering terpapar sinar UV. Kondisi ini dapat membuat kulit tampak kemerahan, serta terasa hangat dan nyeri ketika disentuh.
Gejala sunburn umumnya muncul dalam waktu beberapa jam setelah kulit terpapar sinar UV secara berlebihan, tetapi bisa juga 1–2 hari kemudian.
Pada kasus yang parah, sunburn bahkan dapat menimbulkan pembengkakan kulit, kulit melepuh, dan lemas karena dehidrasi. Jika mengalami hal ini, Anda perlu segera mendapatkan pengobatan dari dokter.
Kerusakan mata
Saat berada di bawah sinar matahari, tidak hanya kulit yang perlu dilindungi dari paparan sinar UV, mata pun memerlukan perlindungan ekstra. Hal ini dikarenakan mata merupakan salah satu organ yang paling rentan mengalami kerusakan jika sering terpapar sinar UV.
Paparan sinar UV berlebih bisa menimbulkan kerusakan pada mata yang menyebabkan penurunan kemampuan melihat warna, penglihatan kabur, atau bahkan kebutaan permanen.
Kanker kulit
Paparan sinar UV berlebih merupakan salah satu penyebab paling umum dari kanker kulit, terutama jenis kanker karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa. Biasanya, sel kanker terbentuk di bagian tubuh yang memang sering terpapar sinar matahari, seperti wajah, leher, dan tangan.
Jika tidak segera ditangani, kanker dapat menyebar ke bagian kulit lain dan bahkan organ dalam tubuh. Meski jarang terjadi, kondisi ini tergolong berbahaya dan dapat mengancam nyawa.
Sri Agustina