Bandar Lampung (Lampost.co)– Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) menggelar pembacaan deklarasi dalam konferensi internasional keluarga sakinah yang digelar di Hotel Emersia Bandar Lampung pada Jum’at, 27 Oktober 2023.
Kegiatan bertajuk “Realizing a Sakinah Family Toward a Just Civilization” ini dilaksanakan selama empat hari pada 25-28 Oktober 2023 dengan mendatangkan narasumber internasional dari empat negara yaitu India, Mesir, Malaysia, dan Turki.
Direktur Pascasarajana UIN RIL, Ruslan Abdul Gafur dalam wawancaranya menjelaskan bahwa deklarasi keluarga sakinah ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan peran aktif perguruan tinggi untuk merespon fenomena keluarga yang beberapa dekade ini menurutnya mengalami degradasi. Terutama dari aspek perceraian keluarga.
Salah satu penyebab tingginya angka perceraian, terutama selama beberapa dekade terakhir, adalah masalah ekonomi. Ruslan menjelaskan bahwa dalam konsep keluarga sakinah, baik ayah maupun ibu dalam satu keluarga harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ekonomi dan masalah lainnya.
“Ini menekankan pentingnya kerjasama dan saling mendukung dalam keluarga,” ujarnya.
Sementara itu, narasumber dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Faqihuddin Abdul Kodir menekankan pentingnya mewujudkan nilai-nilai kebaikan dalam keluarga. Sebab keluarga menurutnya adalah tempat pertama untuk belajar nilai-nilai yang akan menjadi bekalnya dalam kehidupan bermasyarakat.
Oleh karenanya, keluarga sakinah penting untuk memastikan lahirnya nilai-nilai tersebut dalam diri seseorang.”Dan perguruan tinggi dalam hal ini UIN Raden Intan itu menjadi lokomotif untuk memastikan kiprah tanggung jawab dan peran perguruan tinggi bahwa transformasi sosial melalui keluarga itu harus didukung oleh insan-insan akademis yang punya kemampuan intelektualitas juga dekat dengan masyarakat,” kata dia.
Menurut Faqihhudin, masyarakat kerap kali beranggapan bahwa perceraian itu banyak disebabkan oleh masalah ekonomi, gugatan, ataupun sebagainya. Padahal kata dia, jika ditinjau lebih dalam lagi, persoalan relasi menjadi pemicu terbesar banyaknya kasus perceraian dimasyarakat.
“Banyak juga orang ekonominya lemah tapi dia tidak cerai, sebab kalau orang relasinya tidak kuat sejak awal suka marah, menghina, tempramental itu ekonominya tinggi juga akan tetap cerai. Keluarga sakinah itu memulai dari individu yang sehat dan relasi yang sehat,” kata dia.
Berkeluarga menututnya adalah sebuah proses dinamis. Maka untuk mencapai titik itu seseorang yang siap menikah perlu tahu dan banyak belajar untuk bagaimana menjadi diri ketika berelasi dalam sebuah keluarga.
“Ilmun Ini nggak ada sekolahnya, kita mulai dari UIN Raden Intan Lampung akan ada pelatihan-pelatihan, workshop, ataupun mata kuliah yang memungkinkan para remaja yang sudah usia nikah untuk tahu bagaimana caranya berelasi secara mubaladdah (kesalingan) sehingga tidak mudah goyah ketika ada problem kehidupan,” tuturnya.
Nurjanah