Jakarta (Lampost.co)–Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan pelaku usaha kuliner di Kabupaten Demak harus mampu mengantisipasi perkembangan zaman. Pelaku usaha dituntut mempunyai daya tarik ditengah semakin majunya zaman dan teknologi.
Hal itu dikatakan Lestari pada workshop Manajemen Usaha Subsektor Kuliner yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Komisi X DPR RI, di Kabupaten Demak, Jawa Tengah pada Sabtu, 23 September 2023.
“Kuliner khas suatu daerah selama ini memang sudah merupakan bagian daya tarik wisata. Namun, upaya sektor kuliner menjawab peluang pemenuhan kebutuhan konsumsi sehari-hari masyarakat juga harus dipersiapkan dengan baik,” kata dia dikutip Lampost.co dari siaran tertulisnya.
Ririe, sapaan akrab Lestari mengatakan sebagai bagian dari ekonomi kreatif, subsektor kuliner di Indonesia sangat bisa diandalkan. Sebab, berdasarkan catatan Kemenparekraf, dalam setahun pengembangan subsektor kuliner menyumbang Rp455,44 triliun atau sekitar 41% dari total PDB ekonomi kreatif sebesar Rp1.134 triliun pada 2020.
Di Kabupaten Demak menurut Ririe, memiliki beragam kuliner lokal seperti Asem-Asem, Kropohan, Nasi Brongkos, dan Kepala Manyung yang memiliki potensi besar mendapatkan manfaat dari perkembangan kuliner lokal.
“Tata kelola yang baik harus menjadi perhatian dalam proses pengembangan sektor kuliner di Demak,” kata anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.
Pemanfaatan teknologi digital untuk menyebarluaskan informasi mengenai kuliner khas Demak, tambah Rerie, dapat ikut mendorong peningkatan minat masyarakat dan kunjungan wisatawan ke Demak.
Selain mampu ikut mendorong sektor pariwisata, Rerie mengungkapkan sektor kuliner juga memiliki peluang untuk berkembang lebih cepat lagi bila mampu beradaptasi dengan perubahan kebiasaan masyarakat, yang saat ini mulai tidak lagi memasak di rumah dalam kesehariannya.
“Saya berharap upaya peningkatan pengetahuan, kapasitas, dan keterampilan masyarakat di sektor kuliner dapat konsisten dilakukan,” ujarnya.
Menurut Rerie, dukungan semua pihak seperti pemerintah, civil society dan dunia usaha sangat dibutuhkan agar para pelaku usaha kuliner di Demak mampu menjawab berbagai tantangan dan peluang yang ada saat ini dan di masa datang.
Putri Purnama